Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Hukum Agraria dan Perang Melawan Narkoba

HASIL KEPUTUSAN SIDANG KOMISI BAHTSUL MASAIL MUSYAWARAH KERJA CABANG (MUSKERCAB) NAHDLATUL ULAMA SUMENEP MADURA --- Sabtu, 18 Jumadats Tsaniyah 1440 H./23 Pebruari 2019 M. Di PP. NASY'ATUL MUTA'ALLIMIN Gapura --- Mushahhih : KH. Hafidzi Syarbini                   Dr. KH. A. Shafraji, M. Pd. I Muharrir : KH. Zainur Rahman Hammam, S. Ag                              K. Bahrul Widad Suyuthi Pimpinan Sidang  : Ust. Zainal Abidin, M. Pd. I Notulen : Ust. Ahmad Fauzan A. Kepemilikan dan Penguasaan Tanah (Fiqh Agraria) Deskripsi: Persoalan agraria yang menyangkut masalah pembagian, peruntukan, dan pemilikan lahan, hingga kini menjadi isu panas yang tak kunjung selesai. Fakta adanya monopoli kepemilikan, pengelolaan yang berdampak pada pencemaran lingkungan, alih fungsi dan pemanfaatan lahan hingga kasus konflik sumber daya alam (SDA) menjadi pelengkap masalah yang sulit dipecahkan. Oleh karena itu, mencari solusi yang paling feasible (mungkin dan dapat dikerjakan)

TGH. Hasanain Djuaini, Ulama Pelopor Reboisasi

Gambar
@ rijal mumazziq z Ketika ia kembali ke kampung halamannya usai menuntut ilmu di Jawa, yang ia pikirkan bukan hanya mengamalkan ilmunya, melainkan juga melakukan penghijauan di atas puluhan hektar lahan yang tandus. Atas jerih payahnya selama dua dekade, berbagai penghargaan telah ia terima. Namanya Hasanain Djuaini, Tuan Guru Haji adalah gelar yang disematkan di depan namanya oleh masyarakat sekitar. Selain mengasuh Pondok Pesantren Nurul Haramain di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat, yang dihuni ratusan santri, ia juga menjadi aktivis di berbagai kegiatan sosial, dari menjadi Ketua KPU hingga menjadi ketua Forum Kerukunan Umat Beragama. Namun yang paling fenomenal adalah usahanya menggerakkan warga masyarakat dan para santrinya melakukan penghijauan di puluhan hektar lahan yang sebelumnya gundul. Rabu kemarin (20/02/19), saya berjumpa dengan beliau dalam acara di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Beliau bercerita pro

Pencela Ber-make up Ulama

Oleh Suryono Zakka Pencela dan ulama adalah dua hal yang berbeda. Pencela adalah orang yang aktifitasnya menghujat atau memaki sedangkan ulama adalah orang yang memiliki keilmuan yang sangat mendalam khususnya bidang keislaman. Akhlak pencela dan ulama tentu jauh berbeda. Pencela sikapnya beringas sedangkan ulama sikapnya lembut dan penuh kasih. Ulama itu mendamaikan sedang pencela itu membuat permusuhan. Dulu, pencela cenderung arogan, amoral, urakan dan jauh dari norma agama. Pencela dianggap orang yang non-agamis. Pokoknya serba amburadul. Buta tentang agama. Beda halnya dengan sekarang. Pencela bukan lagi tampang yang urakan namun wujudnya agamis, dipanggil ustadz bahkan parahnya dianggap ulama. Aslinya adalah pelaku kriminal yang tidak jelas sanad keilmuannya namun diulamakan oleh pengikutnya. Karena saat ini banyak pencela ber-make up ulama dan bermulut ayat, maka aktifitas mencela dilakukan disembarang tempat. Tak peduli mimbar pengajian, khutbah Jum'at hingga Tab

Radha'ah (Ibu Susuan) dan Ketentuannya

DEFINISI RADHA'AH Radha'ah adalah penyusuan/menyusui bayi yang dilakukan oleh perempuan selain ibu kandung. Hal ini terjadi karena banyak faktor. Seperti ibu asli bayi tidak keluar ASI atau tidak mau menyusui atau ibu asli bayi meninggal dunia atau memiliki penyakit yang menular sehingga dikuatirkan menular ke anaknya apabila memaksa menyusui bayinya, dan lain sebagainya. Radha'ah memiliki akibat hukum dalam Islam. Yakni, terjadinya hubungan mahram antara bayi (radhi') dan ibu yang menyusui (murdhi'ah) serta anak-anaknya ibu yang menyusui. DALIL RADHA'AH (MENYUSUI/PENYUSUAN) Dalil-dalil yang berakaitan dengan radha'ah adalah sebagai berikut: A. Dalil Quran 1. QS Al-Baqarah 2:233 وَإِنْأَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوٓا۟أَوْلٰدَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّآ ءَاتَيْتُم بِالْمَعْرُوفِ Artinya: Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut

Mengapa Memakai Istilah "Islam Nusantara"?

Demi menggiring umat agar benci Islam Nusantara, mereka berlogika begini: "Jika istilah Islam Nusantara itu baik, mengapa KH Hasyim Asyari (pendiri NU) tidak membuat istilah tersebut ketika itu, kok justru dibuat saat NU dipimpin Kiai Said? Artinya istilah Islam Nusantara tidak baik, sesat dan menyesatkan" 1. Pertanyaan yang sama adalah Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) itu baik, mengapa Rasulullah ketika itu tidak membuat istilah Islam Aswaja. Mengapa istilah Islam Aswaja kok dibuat masa Imam Abu Hasan al-Asy'ari, apakah berarti Imam al-Asy'ari merubah Islam sebagaimana yang disyariatkan Rasulullah? 2. Jika Islam Terpadu (jargon PKS) itu baik, mengapa Rasulullah tidak mendakwahkan Islam terpadu saat itu, kok Islam saja (tanpa embel-embel) yang didakwahkan Rasul? Apakah Islam sebagaimana yang diajarkan Rasul "tidak terpadu" sehingga harus ditambah-tambahi istilah "TERPADU"? 3. Islam Berkemajuan (jargon Muhammadiyah) itu baik, mengapa Ras

Dalil Aqli ala Sugi Nur yang Menyesatkan

“Ok mas, tidak perlu pakai dalil yang fikih-fikih, saya cukup dalil aqliyahsaja, Anda setuju nggak Islam Nusantara, ‘tidaakkkk’ (jawab peserta pengajian) sudah ini dalilinya, nggak usah pakai dalil fikih. Saya nggak ngerti dalilnya, saya nggak ngerti Al-Qurannya.” Begitulah kiranya cuplikan ceramah Sugik Nur di Sumatera Utara untuk menjawab pertanyaan seorang laki-laki terkait kaedah fikih yang kemudian diintimidasi dan digiring keluar oleh para pembelanya. Saya yakin, para pembela Sugik Nur yang menggiring pemuda itu juga tidak lebih pintar dalam urusan fikih dari seorang laki-laki yang bertanya tersebut. Dari jawaban Sugik tersebut, bisa disimpulkan secara langsung bahwa Sugik sangat jelas terlihat tidak mengerti perbedaan fikih, kaedah fikih, ushul fikih dan nash. Sugik mengeneralisir semua dalil, fikih dan kaedah fikih itu ya Al-Quran. Parahnya lagi, dia sendiri tidak mengerti ayat Al-Quran yang seharusnya ia gunakan sebagai pijakan untuk menyesatkan kelompok atau faham Islam N

Kunci Kebahagiaan menurut Imam Ja'far Shadiq

1- *طلبتُ الجنة، فوجدتها في السخاء* _“Aku mencari surga, maka aku temukan pada kedermawanan”._ 2- *و طلبتُ العافية، فوجدتها في العزلة* _“Aku mencari Afiyah (keselamatan dari bencana dan kesulitan) maka aku temukan dalam menyendiri (mengisolasi diri dari keramaian yang tak berguna)”._ 3- *و طلبت ثقل الميزان، فوجدته في شهادة «ان لا اله الا الله و محمد رسول الله* _“Aku mencari beratnya timbangan amal, maka aku dapatkan dalam bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya”._ 4- *و طلبت السرعة في الدخول الي الجنة، فوجدتها في العمل لله تعالي* _“Aku mencari kesegeraan dalam memasuki surga, maka aku dapatkan pada amal kebajikan semata demi Allah SWT”._ 5- *و طلبتُ حب الموت، فوجدته في تقديم المال لوجه الله* _“Aku mencari cinta pada kematian, maka aku mendapatkan pada mengajukan (mengirim pahala sedekah) harta demi mengharap ridha Allah SWT”._ 6- *و طلبت حلاوة العبادة، فوجدتها في ترك المعصية* _“Aku mencari manisnya ibadah, maka aku temukan dalam men

Nadzam Fikih Karya KH. Nawawi Abdul Aziz Al-Hafidz

NADZOM FIQIH KH. NAWAWI ABDUL AZIZ(PP.ANNUR Ngrukem, YOGYAKARTA)   Bismillaahirrohmaanirrohiim.... Mugi ALLAH paring rohmat Salam ing nabi pungkasan Nuli kluargo sohabat Lan anggota malam selasan Agomo telu rukune Iman islam lan ihsane Lakonono supayane Becik lahir lan batine Rukune Agomo Nem werno rukune iman Siji iman marang ALLAH Loro iman malaikat Telu iman kitab ALLAH Papat iman poro Rosul Limo iman dino akhir Nenem iman marang pesten Olo bagus saking ALLAH Rukune Islam Limo rukunipun Islam Syahadat Sholat lan Siyam Zakat Haji yen kuwoso Sarto dalane sentoso Kang Aran Ihsan Ihsan iku lakon bagus Tepo sliro ra kementhus Atine ikhlas lan lurus Pangucape sarwo alus Nyembah marang ALLAH nyoto Koyo weruh kasat moto Ra orane kudu ngroso ALLAH iku tansah perso Perinciane Rukun Islam (Syahadat) Tegese Syahadat kudu Ngandel lan ngucap asyhadu An la illaha illallah Muhammadur Rosulullah Ora ono kang dak sembah Kejobo mung gusti ALLAH La

Benarkah Dajjal itu Jomblo?

Setiap manusia ingin hidup bahagia. Fitrahnya adalah menikah dan membina keluarga. Perintah membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan memberi rahmat kasih sayang sebagaimana ayat yang sering kita kutip: وَمِنْ اٰيٰتِهٖۤ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْۤا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً   ؕ  اِنَّ فِيْ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.[QS. Ar-Rum: Ayat 21] Ayat diatas semakin membuat hati tidak karuan bagi kaum jomblo (jomblowers). Hendak segera melepas status kejombloannya tapi takdir berkata lain alias kasep rabi (baca: telat nikah). Tapi jangan khawatir, solusi bagi kaum jomblo adalah puasa. Ya,

Hukum Membaca Buku Iqra' dan Mengajar di Masjid bagi Wanita Haid

LATAR BELAKANG MASALAH: Pada saat ini banyak didirikan TPA/TPQ. Buku pelajaran yang dipakai adalah metode IQRO’, QIROÁTI An Nahdliyyah dll. Sementara pelaksanaannya rutin setiap hari. PERTANYAAN : Bagaimana hukumnya membawa dan membaca buku2 pelajaran di atas bagi pengajar wanita yang sedang haid? Pon. Pes. Lirboyo Kediri RUMUSAN JAWABAN: - Hukum membawa buku-buku pelajaran TPA bagi wanita yang sedang haid diperbolehkan. Dikarenakan tujuan penyusunan dari buku tersebut adalah untuk belajar/mengajar Al Qurán. - Hukum membacanya diperbolehkan apabila tidak qoshdul qiroáh(bertujuan membaca al Qur’an). Contoh yang boleh : Tidak Qoshdul Qiro’ah, bertujuan membenarkan kekeliruan, mengajar, tabarruk dan utk do’a. REFERENSI: Bughyatul Mustarsyidin hal. 26 (Darul Fikr) Al Bajuri juz I hal. 118 (Darul Fikr) Asy Syarwani juz I hal. 244 – 245 (Darul Fikr) I’anatuth Tholibin juz I hal. 65 – 66 (Darul Fikr) At Turmusi juz I hal. 428 (Al Mathba’ah Al ‘amiroh Asy Syarofiyah) Al Buaj

Ndoro Mat Amit

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri Anak2 kecil sangat takut dengan lelaki itu. Bukan saja karena tubuhnya yg tinggi besar; mukanya yg tak pernah tersenyum, dan bibirnya yg dower, tapi terutama karena kebiasaannya yg aneh. Suka mencaci dgn berteriak kepada siapa saja yg dijumpainya. tak peduli terhadap siapa saja --orang tua, anak2, laki2, perempuan, orang biasa, tokoh masyarakat-- lelaki yg di kampung kami dipanggil Ndoro Mat Amit itu selalu bersikap kasar. Caci maki baginya seperti salam saja. Setiap ketemu orang, kata2 pertama yg keluar dari mulutnya adalah caci-maki atau kata2 tidak jelas maknanya yg rupanya dia maksudkan juga sebagai cacian.  Mungkin karena itu, atau mungkin juga karena tak tahu arti ndoro, anak2 tidak ada yg memanggilnya Ndoro, hanya Mat Amit saja. Semula aku sendiri juga hanya memanggilnya Mat Amit, tapi setelah dimarahi ibuku, aku ikut2 orang tua memanggilnya Ndoro. Tak ada seorang pun yg tahu persis di mana Ndoro Mat Amit tinggal. Orang2 hanya tahu dia itu buka

'Syeikh' Rocky dan Tuduhan terhadap Kitab Suci

Gambar
Saya sebut 'syeikh' (bukan syeikh yang sebenarnya) karena tokoh ini seolah punya keilmuan menafsirkan kitab Al-Qur'an sehingga dianggap 'ahli tafsir' dan idola Bani Minhum. Salah satu 'fatwa' topnya adalah kitab suci sebagai kitab fiksi dan 'tafsirnya' yang paling spektakuler tentang surat Al-Baqarah 269 alias ngawur. Begitulah jika menafsirkan Al-Qur'an bukan ahlinya apalagi seorang atheis sehingga sukses besar dalam mengobok-obok ayat Al-Qur'an. Anehnya, kelompok pemuja 'syeikh' ini kerap meneriakkan anti komunis tapi mengidolakan atheis. Sangat aneh dan ironis bukan? Mengaku sebagai pejuang akal sehat namun hakikatnya kehilangan akal sehat. Mengapa demikian? Akal sehat yang seharusnya menuntunnya pada pengakuan eksistensi agama namun malah menjadi atheis, menolak keberadaan agama. Sebab nalar atheis hanya berkutat pada akal, akal dan akal sehingga mengagungkan akal dan kehilangan nalar beragama. Fenomena akhir zaman dimana

Nasehat untuk Gus Nur Sugik

Gambar
Oleh: KH. Ahmad Ishomuddin Terus terang saya tidak kenal dan belum sekalipun bertemu langsung dengan orang yang bernama Nur Sugik, atau Gus Nur. Saya hanya mendengar namanya dari para pemuda NU yang melaporkan sepak terjangnya kepada saya. Saya juga tidak pernah dengar langsung ceramah-ceramah agamanya. Saya hanya sempat beberapa kali mendengar ceramahnya yang dipublikasikan di media sosial. Ceramahnya kebanyakan hanya berisi sumpah serapah yang dialamatkan kepada siapa saja yang tidak dia sukai. Ceramahnya yang menghujat Banser, menyerang kehormatan NU, dan mendiskreditkan pemerintahan RI, khususnya kehormatan Presiden RI. Saya tidak tahu apa motiv, niat, di balik ceramah-ceramah agamanya yang emosional, provokatif, tidak beradab, berisi omong kotor, dan saya yakin tidak menenangkan jiwa para pendengarnya. Untuk mengetahui kekeliruan isi ceramah agamanya yang kasar dan jauh dari sopan santun itu, rasanya tidak perlu memiliki ilmu agama yang cukup mendalam. Lebih-lebih lagi ji

Tokoh-Tokoh yang Terlibat Pemberontakan PRRI

Terbentuknya PPRI atau Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia merupakan salah satu peristiwa yang penting bagi perkembangan bangsa Indonesia sejak kemerdekaan Indonesia. Hal ini disebabkan karena terbentuknya PPRI dan juga tujuan yang ingin dicapai sebenarnya memiliki dampak positif bagi pemerintahan Indonesia pada masa itu, hanya saja cara yang ditempuh oleh PRRI dianggap salah dan memberontak pemerintahan Indonesia. Oleh sebab itu, keadaan tersebut dianggap juga sebagai salah satu pemberontakan pada masa setelah kemerdekaan Indonesia, atau dikenal juga dengan sebutan pemberontakan PPRI. Lantas siapa saja tokoh-tokoh yang masuk didalam pemberontakan PRRI tersebut? dalam kesempatan kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai Tokoh PRRI pada tahun 1958. Peristiwa PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) Sebelum membahas mengenai tokoh PRRI, perlu diketahui pula mengenai peristiwa PRRI seperti latar belakang, tujuan dan juga tindakan yang dilakukan baik oleh para angg