Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Jawaban Sayyidina Ali dalam Tujuh Hal

Dalam kitab Nashoihul Ibad dijelaskan, ketika sayidina Ali كرم الله وجهه  di tanya tujuh masalah sebagi berikuit: 1. Apakah ada sesuatu yang lebih berat daripada langit? 2. Apakah ada sesuatu yang lebih luas dari pada bumi ? 3. Apakah ada sesuatu yang lebih kaya dari pada laut ? 4. Apakah ada sesuatu yang lebih keras dari pada batu ? 5. Apakah ada sesuatu yang lebih panas dari pada api ? 6. Apakah ada sesuatu yang lebih dingin dari pada bulan ? 7. Apakah ada sesuatu yang lebih pahit dari pada racun ? Maka Sayidina Ali كرم الله وجهه  menjawab: 1. Bohong itu lebih berat dari pada langit 2. Kebenaran itu lebih luas dari pada bumi 3. Hati yang qona'ah itu lebih kaya dari pada lautan 4. Hati orang Munafiq itu lebih keras dari pada batu 5. Pengausa yang dzalim itu lebih panas dari pada api 6. Meminta sesuatu dari orang yang bakhil itu lebih dingin dari pada bulan 7. Sabar itu lebih pahit dari pada racun.

Arti Al-Bait dan Turunannya dalam Al-Qur'an

"al Bait" biasa dimaknai rumah dalam bahasa Indonesia, meskipun sebenarnya tidak bisa disamakan secara keseluruhan dengan kata rumah. karena dalam bahasa Arab ada kata al Manzil, ad Daar yang terkadang juga dimaknai dengan rumah. tentu saja masing-masing mempunyai makna yang berbeda satu sama lain. al Bait berasal dari kata baata-yabiitu, dari huruf ba', ya' dan ta' yg bermakna dasar tempat berlindung dan tempat kembali, ada juga yang mengatakan ia dinamakan "bait" karena ia ditempati pada malam hari. Lafadh "bait" juga dipakai untuk beberapa makna lain, diantaranya: - "kemulyaan" seperti pernyataan: بيتُ تميم في حنظلة "Kemulyaan suku Tamim berada di Handholah". - "istana" seperti dalam perkataan Nabi: وبَشَّرَها ببَيْتٍ في الجَنَّة "Jibril memberinya kabar gembira dengan istana di surga". Kata "al Bait" dan turunannya dalam al Quran termasuk kata-kata yang bermakna banyak (al Wujuuh

Jenis Penyakit Thaun yang Pernah Melanda Umat Islam

#Tips dari Imam Syafii untuk menolak thaun saya kutip dari kitab Badzlul Ma'un fi Fadhlit Thaun karya Ibnu Hajar Asqalani dan beberapa kitab lain nya : Pertama kali yg mengarang kitab khusus tentang Thaun adalah Al Hafidz Ibnu Abiddunya (w 281H) yg diberi nama Kitab Thawa'in. kemudian disusul oleh ulama2 lain sampai ada sekitar 33 kitab membahas tentang thaun.diantara yg mengarang kitab tentang thaun namun meninggal karena thaun jg adalah Tajuddin Assubki,dihari jum'at beliau berkhutbah lalu malam sabtunya beliau terindikasi thaun dan pada malam selasanya beliau meninggal. يقول الاستاذ يوسف خياط الطاعون مرض وبائي بسبب باسيل الطاعون يصيب الفئران وتنقله البراغيث الى الانسان وفي الموسوعة البريطانية الطاعون مصطلح كان يطلق قديماعلى اي مرض واسع الانتشار مسببا الموت الجماعي Ustadz Yusuf Khoyyath berkata: Thaun adlh penyakit wabah sebab basilnya thaun yg mengenai hewan(termasuk tikus) kemudian dipindah/disebarkan lalat kepada hewan lain nya & manusia Dlm ensiklopedia Br

Karomah Kiai Shaleh Darat

Gambar
Muhammad Shaleh ibn Umar Al-Samarani atau Kiai Shaleh Darat lahir di Desa Kedung Jumbleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara pada sekitar tahun 1820/1235 H. Dalam kitab-kitab yang ditulisnya, dia acap menggunakan nama Syeikh Haji Muhammad Shalih ibn Umar Al-Samarani. Pemberian nama Darat diselempangkan ke pundak beliau karena tinggal di kawasan dekat pantai utara Semarang, yakni tempat berlabuhnya orang-orang dari luar Jawa. Kini, nama Darat tetap lestari dan dijadikan prasasti nama kampung, Nipah Darat dan Darat Tirto. Saat ini kampung Darat masuk dalam wilayah Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara. KH. Shaleh Darat merupakan sosok ulama yang memiliki andil besar dalam penyebaran Islam di Pantai Utara jawa Khususnnya di Semarang. Ayahnya yaitu KH Umar, adalah ulama terkemuka yang dipercaya Pangeran Diponegoro dalam perang Jawa melawan Belanda di wilayah pesisir utara Jawa. Setelah mendapat bekal ilmu agama dari ayahnya, Shaleh kecil mulai mengembara, belajar da

Menyikapi Virus Corona Menurut Kiai Said Aqil Siroj

Gambar
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siroj, pandemi virus Corona atau Covid-19 merupakan ujian kemanusiaan. Virus ini mulanya muncul dari Wuhan, China dan merebak ke berbagai negara di kawasan Eropa, Amerika, Asia, termasuk Indonesia. Kini, para tenaga medis dan ahli obat-obatan di seluruh dunia sedang berjuang keras untuk menemukan solusi, pencegahan, dan penghentian penyakit baru itu. Termasuk kaum agamawan juga tiada henti memohon kepada Tuhan agar ujian berat ini segera berakhir. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siroj mengemukakan, ilmuwan dan agamawan adalah dua golongan yang saling melengkapi. Golongan pertama beramal untuk memahami ciptaan Tuhan, dan yang terakhir beramal untuk mencari hubungan ciptaan dengan Sang Pencipta. "Ilmuwan membahas kosmos yang paling besar hingga virus yang sangat kecil semacam Covid-19 ini. Agamawan membantu pikiran dan perasaan manusia yang halus-lembut untuk

Hukum Shaf Shalat Tidak Rapat

Gambar
Soal posisi jamaah merapatkan shaf hukumnya adalah Sunah. Jika tidak rapat maka hukumnya makruh, namun tidak sampai membatalkan shalat. Khilafiyah dalam hal ini adalah seputar apakah tidak merapatkan shaf tetap mendapatkan keutamaan shalat berjamaah atau tidak? Berikut uraian Syekh Al-Bujairimi dari kalangan Madzhab Syafi'i: ﻓَﻘَﺪْ ﻧَﺺَّ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﺪْﺏِ ﺳَﺪِّ ﻓُﺮَﺝِ اﻟﺼُّﻔُﻮﻑِ ﻭَﺃَﻥْ ﻻَ ﻳَﺸْﺮَﻉَ ﻓِﻲ ﺻَﻒٍّ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺘِﻢَّ ﻣَﺎ ﻗَﺒْﻠَﻪُ، ﻭَﺃَﻥْ ﻳُﻔْﺴِﺢَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳُﺮِﻳﺪُﻩُ Asy-Syaafi'i menjelaskan anjuran menutup celah-celah dalam shaf shalat, tidak dianjurkan membuat barisan Shaf baru sebelum yang didepan sempurna dan memberi keleluasaan bagi jamaah yang menghendakinya ﻓَﻠَﻮْ ﺧَﺎﻟَﻔُﻮا ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﻛُﺮِﻫَﺖْ ﺻَﻼَﺗُﻬُﻢْ، ﻭَﻓَﺎﺗَﺘْﻬُﻢْ ﻓَﻀِﻴﻠَﺔُ اﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ ﺷَﺮْﺡُ ﻣ ﺭ. Jika makmum tidak melakukan hal di atas maka mereka melakukan hal-hal makruh dalam shalat dan mereka tidak mendapatkan keutamaan shalat berjamaah ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﺇﻥَّ اﺭْﺗِﻜَﺎﺏَ ﻛُﻞِّ ﻣَﻜْﺮُﻭﻩٍ ﻣِﻦْ ﺣَ

Tukang Sol Sepatu yang Mendapat Pahala Haji Namun Tidak Ke Mekah

Suatu ketika, setelah selesai menjalani ritual ibadah haji, Abdurrahman Abdullah ibn Al Mubarak beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua Malaikat yang turun dari langit, dan mendengar percakapan keduanya. "Berapa orang yang datang tahun ini untuk berhaji ?" tanya salah satu Malaikat kepada malaikat lainnya. "Enam ratus ribu jama'ah" jawab Malaikat yang ditanya. "Berapa banyak dari mereka yang diterima ibadah hajinya ?" "Tidak satupun" Percakapan itu membuat sang Abdullah Al Mubarak gemetar. "Apa ?" ia menangis dalam mimpinya. "Semua orang - orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia ?" Fikirnya. Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar percakapan kedua malaikat itu. "Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menuna

Biografi Syaikh Ahmad bin Umar Ad-Dayarbi

Oleh Robert Azmi Syaikh Ahmad bin Umar Al-Ghaniimiy al-Azhary as-Syafi’i ad-Dayarbi (di pondok, kondangnya ad-Dayrobi hehe) adalah ulama madzhab Syafi’i yang lahir tahun 1061-1151 H./1651-1738 H. Seorang faqih, ahli ilmu hikmah, dan Azhari (Sebutan bagi mereka yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas al-Azhar Kairo). Kefaqihannya, terbukti dengan banyaknya kitab fiqh karya beliau. Seperti: Ghayatul maqsud limay-yata’attha al-‘uquud, kitab fiqh yang mencakup empat madzhab, Fathul-maalik al-baari penjabar akhir kitab Manhajnya Imam Zakariyya al-Anshari, Ghayatul-maram tentang hukum nikah, Fathul-maalik al-kaarim al-wahhaab sarah Tahrir, dan banyak lainnya. Kecintaannya pada Baginda Nabi shallallahu alayhi wasallam beliau buktikan dengan karyanya; al-Qaulul-muhtar bima yata’allaqu bi abawayyin-Nabiy al-muhtar (Pendapat pilihan yang berhubungan dengan kedua orangtua Nabi terpilih) Selain mengarang banyak kitab dalam fan berbeda. Ada satu kitab beliau yang diakui banyak kala

Cara Shalat Jama'ah dan Shalat Jum'at Saat Virus Corona Melanda

Oleh Gus Hidayat Nur Telah banyak beredar fatwa dan tausiyah ulama', baik lokal atau internasional untuk mentiadakan jama'ah dan jum'atan khususnya di daerah atau zona yang dianggap rawan [zona merah] atau dianggap sudah waspada. Fatwa yang berbeda juga ada. Dan berikut ini adalah pendapat pribadi saya dan insya Allah ini adalah pendapat tengah-tengah. Sebaiknya jama'ah atau jum'atan tetap diadakan di masjid atau musholla agar syiar Islam tetap terjaga dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut: 1. Jama'ah maktubah di masjid atau musholla cukup dihadiri 3 atau 4 atau 5 orang saja atau kurang dari 10 orang [jangan ramai-ramai karena akan susah diatur]. Atau bisa koordinasi dengan pihak pemerintah setempat. 2. Yang hadir jama'ah usahakan dapat mengatur jarak [berjauhan]. Berjauhan atau tidak merapatkan sof karena udzur tidak membatalkan fadhilah jama'ah. 3. Usahakan ada sabun cuci atau hand sanitizer yang disediakan di pintu masjid atau mushol

Macam-Macam Dzikir Menurut KH. Said Aqil Siroj

Gambar
Alhamdulillah pernah mendapat penjelasan langsung tentang beberapa macam peringkat dzikir dari Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA. (Ketua Umum PBNU) dan beliau kirim kembali kepada saya melalui WA pada pukul 05:58 hari  Senin ini, 30/3/2020, sebagai berikut: Ketika kita dzikir--misalkan--mengucapkan kalimah "لا إله إلا الله (La ilaha Illa Allah)" dengan tujuan kita memohon rahmat-Nya, memohon rizqi-Nya, memohon kesehatan, memohon kemudahan dalam menghadapi problem,  itu namanya  ذكر الأسماء (dzikr al-asma'). Ketika kita mengucapkan kalimah " لا إله إلا الله (La ilaha Illallah)" dengan mendekatkan diri kepada kekuasaan-Nya,  kehendak-Nya,  pendengaran-Nya, penglihatan-Nya,  ilmu-Nya, itu namanya ذكر الصفات (dzikir al-shifat). Ketika kita mengucapkan لا إله إلا الله (Lailaha Illallah) dengan khusyu’ dibarengi dengan berdetaknya jantung dan tarikan napas dan tidak minta apa-apa,  jangankan rizki, pangkat, sehat, bahkan rahmat-Nya, tidak minta surga-Nya, tid

Ini Bedanya Ratibul Haddad, Ratibul Atthas dan Istighosah

A: Cak Rijal, kenapa ada himbauan membaca Ratibul Haddad, Ratibul Atthas, juga istighosah, di saat ada wabah seperti ini? Rijal: Ratib itu susunan wirid, dzikir, yang mu'tabar baik berdasarkan ayat Al-Qur'an maupun dzikir yang ma'tsur dari Rasulullah. Keduanya dinisbatkan pada nama penyusunnya. Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad (1634-1719), seorang waliyullah sekaligus penulis kitab yang produktif. Beliau difabel, buta sejak usia 3 tahun, tapi Allah menganugerahkan mata batin yang sangat tajam dan kecerdasan otak yang sangat luar biasa. Susunan dzikir beliau disebut dengan Ratibul Haddad. Beliau menyusunnya di saat kegentingan melanda negerinya. Sehingga dengan susunan dzikir ini umat bisa bermunajat dengan tenah memohon kondusifitas negerinya. Sedangkan Ratibul Atthas, sesuai namanya, dinisbatkan pada penyusunnya, Habib Umar bin Abdurrahman al-Atthas (1572-1652 M) yang juga berasal dari Hadramaut, Yaman. Beliau menyusun bacaan dzikir ini di saat suasana mencekam kar

Kisah Sayyidah Nafisah, Guru Imam Syafi'i

Gambar
Beliau perempuan suci, cicit dari Nabi Muhammad Saw. Ia juga seorang ilmuwan terkemuka di masanya, hingga Imam Syafi’i pun berguru padanya. Dialah Sayyidah Nafisah (145 H -208 H). Makamnya di Kairo, Mesir, sampai sekarang masih dipenuhi para peziarah... Di luar masjid Sayyidah Nafisah, dijual buku yang mengupas biografi perempuan yang disebut2 sbg sumber pengetahuan keislaman yang berharga (Nafisah al-‘Ilm), pemberani, sekaligus ‘abidah zahidah (tekun menjalani ritual dan asketis). Bahkan, sebagian orang mengategorikannya sebagai wali perempuan dengan banyak karomah Sejak kecil, Sayyidah Nafisah sudah hafal Al-Qur’an, dan setiap selesai membaca Al-Qur’an beliau selalu berdoa, “Ya Allah, mudahkanlah aku untuk berziarah ke makam Nabi Ibrahim”. Ia memahami bhw Nabi Ibrahim adalah bapak moneteisme sejati, sekalligus bapak Nabi Muhammad lewat jalur Nabi Ismail yang notabene keturunan Nabi Ibrahim.. Sedangkan Sayyidah Nafisah sendiri adalah keturunan dari Nabi Muhammad. Dengan

Ini Makna Filosofis Lodheh Tujuh Warna untuk Mengusir Bencana

Gambar
Usume Pagebluk Jarene Buyut Biyen  (Pandhemi) WAYAHE Wong Jowo nJANGAN (nyayur) LODHEH 7 WARNO yoiku: ' Kluwiih, Cang Gleyor, Terong,  Kulit Mlinjo, Waluh,  Godhong So, lan Tempe. Inumane Cengkir (kelapa muda). "Lodeh 7 warna" mengku werdhi (punya makna): 1. *Kluwih*: kluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne. ( _Perhatikan, sayangi, dan didiklah keluarga dg cinta yg tulus_ ) 2. *Cang gleyor*: cancangen awakmu ojo lungo².( _Menahan diri agar tdk sering bepergian utk sesuatu yg kurang penting_ )   3. *Terong*: terusno anggone olehe manembah Gusti, ojo datnyeng, mung yen iling tok. ( _Berdoa dan memohon kepada Tuhan di setiap saat, bukan hanya kadang2_ )              4. *Kulit melinjo*: ojo mung ngerti njobone ning kudu reti njerone babakan pagebluk. ( _Jangan hanya memahami luarnya, pahamilah isi dan hakikatnya_ ) 5. *Waluh*: uwalono ilangono ngeluh gersulo ( _hilangkan sifat suka mengeluh, menyalahkan orang lain dan keadaan_ )                6. *GodHon

Benarkah Tanda Kiamat dengan Suburnya Tanah di Arab

Kabar akan datangnya hari akhir atau kiamat pada pertengahan bulan Ramadan 1441 Hijriah atau di tahun 2020 cukup meresahkan masyarakat  Indonesia. Apalagi, sejumlah hadist dikutip untuk menguatkan prediksi akhir zaman terjadi 15 Ramadan tahun ini. Viral juga video seorang ustadz yang mengatakan akan terjadi kemarau panjang 3 tahun lamanya, dajjal akan muncul dan imam mahdi akan segera datang, padahal belum lama banjir terjadi dimana-mana, dan sejak kapan si ustadz dapat kabar kalau dajjal dan imam mahdi akan datang? Apakah dia seorang peramal atau sedang ngigau? Juga beredar video seorang ustadz yang lain mengatakan bahwa kiamat segera datang karena tanah arab sudah subur dengan banyaknya tumbuhan, sementara yang dia tunjukkan gambarnya adalah wilayah Thaif yang memang sejak jaman Nabi sudah subur dan sejuk banyak kebun kurma dan anggur. Isu sesat yang berseliweran di media sosial dan diskusi-diskusi publik itu akhirnya ditanggapi sejumlah ulama. Saya yang bukan ulama pun ikut men

Khutbah Jum'at: Empat Amalan bulan Sya'ban

Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارْ، تَذْكِرَةً لِأُولِى الْقُلُوْبِ وَالْأَبْصَارْ، وَتَبْصِرَةً لِّذَوِي الْأَلْبَابِ وَالْإِعْتِبَارْ. أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِٰلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  سَيِّدُ الْخَلاَئِقِ وَالْبَشَرْ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  نُوْرِ الْأَنْوَارْ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَطْهَارْ. أَمَّا بَعْدُ فَيَآأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ  أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَتُوبُوْا إِلَى اللهِ جَمِيْعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ Jamaah shalat Jum'at yang dirahmati Allah Puji syukur kita panjatkan pada Allah swt. Karena limpahan karunia-Nya yang begitu banyak sehingga pada siang hari ini

Watak Orang Indonesia dalam Merespon Instruksi tentang Virus Corona

Oleh Suryono Zakka 1. Patuh Mereka adalah orang yang mau menggunakan akal warasnya. Mampu menyeimbangkan antara ikhtiar (usaha) dan tawakal (kepasrahan pada Tuhan). Patuh terhadap ulama dan ulil amri (pemerintah). Patuh terhadap semua kebijakan ulama dan pemerintah demi kemaslahatan bersama. Beruntunglah jika kita termasuk dalam kelompok ini. Pemimpin pun akan bahagia jika memiliki rakyat yang semacam ini. Mudah diatur, tidak membuat repot pihak lain dan tentunya dapat diajak bangkit bersama-sama, gotong royong membangun kembali bangsa ini. 2. Ngeyel Watak rakyat yang ini memang agak merepotkan namun lambat laun dengan diberikan arahan akan sadar dan bertambah ilmunya. Sadar bahwa ada peran manusia dibalik takdir Tuhan. Tapi perlu khawatir. Untuk menyadarkannya cukup mudah. Katakan saja "Kalau memang ajal itu semata-mata totalitas kehendak Tuhan dan tidak ada peran apapun manusia, silakan saja tidur dikandang Macan". Kita perlu terus menerus memberikan edukasi ke

Kisah Iblis Mengubah Anggur Menjadi Emas

Suatu hari Firaun yang mengaku tuhan didatangi seseorang dengan buah anggur sebagai persembahan. Tamu tersebut berkata; "kalau kau memang tuhan, ubahlah setangkai anggur ini jadi emas". "Beri aku waktu satu hari", jawab Firaun. Semalaman Firaun berpikir keras untuk menemukan cara bisa merubah setangkai anggur itu jadi emas. Tiba-tiba terdengar pintu kamar raja terketuk."Siapa?", tanya Firaun. Iblis masuk melewati pintu sambil berkata; "tuhan macam apa kau ini,ada orang di balik pintu saja kau tidak tahu siapa". Iblis mengusap tangkai anggur di atas meja dan seketika jadi emas. Firaun terkejut, tak bisa berkata apa-apa. Lalu Iblis menatap tajam ke arah Firaun untuk mengatakan sesuatu; "aku yang punya kekuatan seperti ini saja tidak pantas jadi hamba Tuhan, bagaimana bisa kau yang lemah ini mengaku tuhan??!!". Iblis beranjak meninggalkan kamar Firaun. Sebelum jauh, Firaun bertanya; "mengapa kau dulu tak mau bersujud kepa

Bahtsul Masail NU Menolak Khilafah

Deskripsi masalah: Wacana Islam sebagai solusi dan Islam sebagai ideologi alternatif mengusahakan perubahan bentuk pemerintahan negara Indonesia dari negara kesatuan berformat republik menjadi khilafah, berikut konstitusi negara sejak dari UUD dan hukum positif diangkat dari syariah Islamiyah seutuhnya. Bila mencermati fakta sejarah masa awal Islam dibentuk, khilafah hanya mampu bertahan semasa Khulafaur Rasyidin saja, itupun dengan diwarnai dengan tragedi pembunuhan terhadap khalifah Umar, Utsman dan Ali. Di sisi lain, hukum positif negara-negara Islam masa sekarang masih mengadopsi hukum sekuler (qonun maudlu’i), tatanan hukum positif di Indonesia sangat berorientasi pada keragaman agama dan budaya lokal serta fakta kesulitan mengganti kitab Undang-Undang hukum warisan kolonial. Pertanyaan ke-1: Adakah tuntunan syariah Islam berbentuk dalil nash yang mengharuskan pembakuan bentuk khilafah dalam sistem kenegaraaan Islam? Jawab: Tidak ada dalil nash, karena keberadaan siste

Ulama Al-Azhar Haramkan Do'a Bersama

(Oleh : Ahmad Tsauri) Ulama al-Azhar Syarif terus merespon dinamika yang terjadi di masyarakatnya  muslim akibat wanah coronavirus dengan mengeluarkan fatwa keagamaan. Fatwa terbaru membahas kumpupan doa berjamaah. Banyak masyarakat mengadan kumpulan doa bersama, istigosah dan kegiatan lainnya yang intinya memohon kepada Allah untuk menghilangkan wabah. Al-Azhar secara tegas mengharamkan kegiatan tersebut, karena dianggap kontra produktif dengan upaya pemerintah disemua negara dalam mencegah penyebaran pandemi corona. Dalam fatwa al-Azhar itu ada kisah menarik, yang ditulis oleh Imam Ibn Hajar al-Asqalani, menurut Ibn Hajar, pada saat pertama kali terjadi wabah Thaun di Mesir, pada tanggal 27 Rabiul awal 833 H, yang wafat dibawah 40 orang. Kemudian ada ulama yang berinisiatif untuk mengumpulkan masyarakat di lapangan pada tanggal 4 Jumadil Ula, setelah mereka puasa selama 3 hari berturut-turut sebelumnya, sebagaimana tata cara pelaksanaan Sholat istisqa (memohon hujan). Ri

Wafatnya Sang Ahli Al-Qur'an dan Pencetus MTQ, KH. Basori Alwi

Oleh : *Rizal Mubit* Senin, 23 Maret 2020 pukul 15.31 Ulama Sepuh KH. Basori Alwi, Pengasuh PIQ Singosari wafat. Berita ini menambah duka masyarakat nusantara. Mari sejenak mendoakan beliau dan kembali mengenang jejak-jejak kehidupan yang bisa diteladani. Beliau Nama lengkapnya adalah Basori Alwi Murtadlo, dilahirkan di Singosari, 15 April 1927, dari dua pasangan yang bernama Kiai Alwi Murtadlo dan Nyai Riawati. Sejak kecil beliau belajar ilmu Al-Qur’an pertama dari ayahnya sendiri, kemudian belajar kepada kakak kandungnya yang bernama kiai Abdul Salam, kemudian dari kiai Yasin Thoyyib (Singosari), kiai Dasuqi (Singosari) kiai Abdul Rosyid (Palembang) ketika beliau masih sekolah Madrasah Aliyah dan mondok di Pondok Pesantren Salafiyah Solo (1946-1949). Sebelum belajar di Salafiyah, beliau sudah mondok di Sidogiri dan Legi di Pasuruan sekitar tahun 1940–1943. Selain belajar di pondok-pondok salaf, beliau juga banyak meluangkan waktu untuk belajar bahasa Arab, belajar pada Ustadz