Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Shalawat Tasmiyah

Keutamaan Rotib Karya Habib Thoha bin Hasan bin Yahya Habib Thoha adalah putra Habib Hasan bin Thoha bin Yahya Semarang.Beliau di lahirkan dalam lingkungan keluarga yang taat beragama,ayahnya adalah seorang mufti di kesultanan Banten yang bergelar syaikhul akbar,maka tidak heran jika sejak muda Habib Thoha sudah memiliki ilmu pengetahuan agama yang sangat luas dan mendalam.Beliau merupakan seorang ulama yang menyebarkan ajaran agama islam di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Di samping Allamah beliau juga di kenal memiliki banyak karomah,salah satu karomah beliau di antaranya Suatu ketika salah satu daerah di kota Cirebon di landa banjir besar,saat itu bertepatan dengan musim panen,banyak para petani yang terjebak di ladangnya.beberapa orang datang ke rumah Habib Thoha guna meminta bantuan atas musibah banjir yang menimpa di daerah mereka,Dengan karomahnya Beliau memukul sorbanya ke arah banjir sehingga aliran banjir terbelah menjadi dua dan bisa di lewati untuk orang. sampai akhirn

Lucunya Wahabi, Ahli Bid'ah Teriak Bid'ah

Oleh Suryono Zakka Pengikut sekte Wahabi memang paling getol meneriakkan slogan anti bid'ah. Siapapun yang tidak sejalan dengan kelompoknya seperti kaum Aswaja akan dicap ahli bid'ah, penyembah kubur dan ahli neraka. Maklum, sekte Wahabi ini sangat menuhankan teks dan meninggalkan peran akal sehingga sekte Wahabi adalah sekte kaum tidak berakal. Dibalik slogan indah anti bid'ah karya Wahabi, siapa sangka jika ternyata Wahabi adalah ahli bid'ah yang sebenarnya. Bid'ahnya bid'ah atau pakar bid'ah. Tiada sekte dimuka bumi ini yang kebid'ahannya melebihi dari bid'ahnya Wahabi. Diantara bid'ah Wahabi yang paling akut adalah: 1. Wahabi menganut trinitas tauhid. Trinitas tauhid tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah, sahabat dan salafusshalih. Trinitas tauhid yang terdiri dari rububiyah, uluhiyah dan aswa wa sifat adalah karya Ibnu Taimiyah junjungan pengikut Wahabi. Syaikh Ali Jum'ah Muhammad, mantan mufti Mesir, menyatakan dalam salah

Nasib HTI Pasca Rekonsiliasi

Oleh Suryono Zakka Momen ini paling dirindukan oleh jutaan rakyat Indonesia. Alhamdulillah. Kita salut dan patut bersyukur memiliki dua negarawan sejati, Jokowi dan Prabowo. Meskipun terlahir dari rahim pendidikan yang berbeda, Jokowi orang sipil dan Prabowo orang militer, mereka telah menunjukan teladan untuk kita semua dan tentunya sebagai signal cerah, sikap optimisme untuk NKRI mendatang. Agama mengajarkan perdamaian yang dalam ilmu politik disebut rekonsiliasi dan dalam bahasa agama disebut ishlah. Rekonsiliasi antara Jokowi-Prabowo pasca kompetisi di Pilpres 2019 menyatukan kembali anak bangsa, antara kedua pendukung yang sempat memanas. Kita sadar bahwa persatuan dan kepentingan bangsa lebih penting dari pada kepentingan pribadi, partai dan golongan. Berbeda dengan sikap eks-HTI dan kelompok radikal lainnya, tentu tidak bisa menerima kenyataan pahit ini. Mereka gagal move on. Mereka harus menelan ludah bahkan nyesek sampai kejantung bahkan ubun-ubun karena strategi pecah

Jenis 'Pengajian' yang ditolak Banser

Oleh Suryono Zakka Tidak ada ceritanya Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menolak atau membubarkan pengajian. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) sebagai Badan Otonom (Banom) NU yang menaungi Banser selalu menjaga marwah NU. Menjaga kehormatan dan mendukung cita-cita NU sebagai Ormas keagamaan yakni menyebarkan dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah seluas-luasnya keseluruh Nusantara hingga keseluruh dunia. Banser tidak pernah alergi dengan kegiatan keagamaan. Bagaimana Banser dituduh alergi dengan pengajian padahal Banser selalu mengawal dan mengamankan kegiatan pengajian. Mengawal ulama dan kiai-kiai NU agar kegiatan pengajian berjalan kondusif dan aman. Banser adalah mitra TNI-Polri dalam menjaga NKRI. Benarkah isu yang beredar bahwa Banser suka membubarkan pengajian? Tidak benar. Hal itu hanyalah fitnah belaka dari kelompok-kelompok yang anti terhadap Banser-NU. Tidak heran jika Banser selalu dibenci dan dicaci maki oleh mereka yang sangat anti dengan NU dan NKRI. Jika Banser selama ini

Kriteria Imam Shalat

Gambar
Bila kita hendak melakukan perjalanan, satu hal yang perlu kita persiapkan yakni alat transportasi. Saya tidak hendak membahas secara panjang lebar persiapan perjalanan, tetapi saya akan berbicara tentang satu hal yang tak mungkin di abaikan dalam sebuah perjalanan, alat transportasi. Jika kedudukan kita sebagai penumpang, tak banyak persoalan. Namun bila posisi kita sebagai driver atau pengemudi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dan aturan yang tidak boleh di langgar. Diantaranya, pengemudi harus memiliki surat izin mengemudi (SIM). Surat ini dikeluarkan oleh pihak yang berwenang yaitu kepolisian setelah melalui beberapa tahapan tes keahlian mengemudi. Tentu, keahlian mengemudi diperoleh dengan belajar mengemudi, baik melalui kursus mengemudi ataupun belajar sendiri dengan dibimbing seorang instruktur yang ahli. Shalat merupakan perjalanan spiritual seorang hamba kepada Tuhannya. Tentu, sebagaimana kita mempersiapkan segala sesuatu saat bepergian, begitu pula bila kita h

Moderatisme Dakwah Islam

Oleh Suryono Zakka Islam sangat mengutamakan prinsip tasamuh (moderatisme). Islam hadir sebagai rahmat semesta alam. Oleh karenanya, Islam sangat menolak sikap anarkisme dan radikalisme. Radikalisme yang muncul dalam tubuh umat Islam sejatinya bukanlah bersumber dari ajaran Islam melainkan kesalahan pemeluknya dalam memahami ajaran Islam. Prinsip moderatisme itulah yang kemudian Islam menjadi agama mayoritas di Arab. Dakwah humanisme yang diajarkan oleh Rasulullah kemudian dipakai oleh Wali Songo mendakwahkan Islam di Nusantara. Hasilnya, Islam menjadi mayoritas di Nusantara dengan wajah yang damai selaras dengan prinsip-prinsip moderatisme yang diajarkan oleh Rasulullah. Menjadi kelompok mayoritas dengan tetap menghormati kelompok minoritas. Beberapa karakter lisan dakwah yang telah diajarkan oleh Al-Qur'an kemudian dipraktikkan oleh Rasulullah di Arab dan Wali Songo di Nusantara diantaranya: 1. Dakwah dengan Perkataan yang Mulia (قولا كريما) Yakni perkataan yang santun

Tokoh dan Sayap HTI

Oleh Suryono Zakka Ormas HTI memang telah ditetapkan sebagai ormas terlarang sebagaimana PKI. Namun simpatisan, syabab, underbow dan antek-anteknya masih berkeliaran dan terus berupaya menanamkan ideologi khilafahnya di NKRI. Mereka masih terus giat menebar provokasi, propaganda dan fitnah dengan berbagai dalil usang agar ideologi khilafah bisa diterima di NKRI. Tokoh-tokohnya bisa kita lihat seperti Ismail Yusanto sebagai juru bicara HTI yang pintar mengolah kata-kata agar HTI mendapat simpati. Mualaf Felix Siauw yang bergaya ustadz, terus-menerus menyebarkan ideologi khilafah di mimbar-mimbar dan berupaya menggaet sebanyak-banyaknya anak-anak muda mendadak hijrah. Hafidz Abdurrahman yang dikenal dengan tulisan-tulisan propaganda untuk menipu umat Islam dengan justifikasi dalil, hingga penulis dengan nama Nasrudin Joha yang juga tak kalah gencarnya menipu masyarakat awam dengan polesan manis tulisannya seputar khilafah. Selain tokoh penggiat khilafah diatas, kaki tangan dan say

Memahami Dasar Hukum Ajaran Islam

Oleh: Abdul Wahab Ahmad. Hukum itu ditentukan oleh *Allah dan Rasulullah* saja. Keduanya disebut *Syari*. Tak ada pihak ketiga dalam hal ini. Semua hal yang tidak secara eksplisit ditentukan oleh keduanya maka *diijtihadi*, dicari keputusan yang paling tepat yang paling cocok dengan ajaran keduanya. Cara berijtihadnya tak mudah, butuh seperangkat ilmu yang mutlak harus dikuasai 100%. Tapi saya tak akan menerangkan ini sekarang. *Status hukum suatu perbuatan/kejadian itu ada 7 macam, yaitu:* *1. Wajib*, yaitu suatu perbuatan yang harus dilakukan yang apabila ditinggalkan berdosa. Ciri-ciri perbuatan wajib adalah diperintah dengan tegas oleh Syari' dan diancam atau dikecam bila ditinggalkan. Contoh: Shalat lima waktu. *2. Haram*, yaitu suatu perbuatan yang dilarang oleh syar'i yang apabila dilakukan maka berdosa. Ciri-ciri perbuatan haram adalah dilarang dengan tegas oleh Syari' dan diancam atau dikecam bila atau dikecam bila bila dilakukan. Contoh: Berzina *3. Su