Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Bincang Bersama Prof. Dr. KH. Yulian Wahyudi Asmin tentang Khilafah

Oleh: Prof. KH. Yudian Wahyudi Asmin, Ph.D, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu telah membubarkan ormas Hizbu Tahrir Indonesia (HTI). Berbagai macam reaksi bermunculan. Diskusi publik diadakan dan jumlah kalangan pandangannya masing-masing. Bagasi sebenarnya posisi HTI di Indonesia dan pesan apa yang ingin disampaikan al-Qur’an terkait dengan khalifah. Berikut wawancara Majalah Bangkit dengan Prof. KH. Yudian Wahyudi Asmin, Ph.D, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pengasuh Pondok Pesantren Nawesea Yogyakarta. Bagaimana pandangan Profesor tentang pembubaran HTI oleh pemerintah indonesia? Pembubaran HTI itu sudah tepat untuk sebuah negara yang dirongrong oleh sebagian warga negaranya sendiri. Kalau dalam kaidah fiqh namanya saddu dzari’ah, bahasa kontemporer preventif dan afirmatif action sekaligus. Jadi, otoritas Pemegang, Dalam hal ini kami Pemerintah Indonesia diberikan kewenangan Oleh agama untuk review mengharamkan barang mubah, b

Kata-Kata Inspiratif Presiden Joko Widodo yang Patut diteladani

1. Saat orang berkata buruk tentang kita, padahal kita tidak pernah mengusik kehidupan mereka, itu tandanya kehidupan kita lebih indah (mengutip kata mutiara habib Syeikh Abdul Qadir Assegaf). 2. Kehidupan adalah kerja dan cinta. Itu harus kita jalani dengan sederhana saja. 3. Bangsa Indonesia tidak ingin menjadi macan, melainkan menaklukkan macan. Karena bangsa Indonesia tidak ingin ditakuti, melainkan harus jadi bangsa yg disegani. 4. Dalam memimpin, saya jadikan rakyat sebagai konsumen, dan konsumen itu adalah raja. 5. Saat seseorang tak menemukan celah untuk mencari kesalahan kita, cara yang digunakan adalah fitnah. 6. Jika ingin lebih maju, maka rakyat juga harus bekerja sama. Bukan hanya mengulurkan tangan kepada pemimpin INI, ITU. 7. Dibutuhkan kepemimpinan yang mampu memecah keheningan, menerobos dengan gebrakan, bukan yang monoton dan rutinitas sehingga membosankan. 8. Memang baik jadi orang penting, tapi lebih penting jadi orang baik, dan yang terpenting lagi,

Kemuliaan Keluarga Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib

‘Ali bin Abi Thalib adalah orang yang pertama masuk Islam dari kalangan anak-anak. , beliau mewakafkan diri untuk Islam sejak kecil hingga ajal menjemput. Beliau merupakan salah satu sahabat yang dijamin surga oleh Rasulullah Saw. Kehidupan ‘Ali bin Abi Thalib adalah keberkahan. Dibina langsung oleh Rasulullah Saw, menjadi sepupu beliau, salah satu menantu terbaik Nabi dan juga sosok yang menggantikan Nabi di tempat tidur dalam peristiwa hijrah yang bermakna siap mati untuk agama Islam. Karenanya pula, banyak teladan yang berasal dari beliau dalam berbagai episode kehidupan. Baik sebagai seorang hamba dalam ibadah, keberanian seorang prajurit di medan jihad, teladan persahabatan dan kehidupan sosial, hingga contoh yang senantiasa beliau hadirkan ketika menjadi Amirul Mukminin, Khalifah keempat kaum muslimin. Kedermawanan adalah satu sifat beliau yang amat mulia. Dalam tahap terbaik, beliau rela memberikan jatah makanan berbuka puasa kepada mereka yang lebih membutuhkan selama ti

Hukum Jabat Tangan dengan Non-Mahram

Menurut Dr. Syekh Ali Jumah, bersalaman dengan lawan jenis yg bukan mahram hukumnya diperselisihkan di antara ulama'. Di antara yg membolehkan adalah Syekh Abdullah bin Shidiq al-Ghumari. Syekh Ali Jumah menyikapi masalah ini dengan tiga hal: 1. Kita hanya mengingkari pendapat yg disepakati keharamnya oleh para ulama, seperti Zina, ghibah dan lain-lain. 2. Keluar dari ikhtilaf ulama hukumnya sunah. Saat kondisi normal, sebaiknya seorang pria muslim tidak bersalaman dengan wanita muslimah yg bukan mahram untuk keluar dari ikhtilaf ulama yg melarangnya, hal tersebut hukumnya sunah, bukan wajib. 3. Bila dalam keadaan terdesak, maka bertaklidlah kepada ulama yg membolehkan bersalaman dengan lawan jenis. Jangan katakan, ini adalah haram akan tetapi saya melakukannya, karena hal tersebut merupakan penghinaan kepada hukum Allah. Link asal: https://m.facebook.com/DrAliGomaa/photos/a.10151817027930144.852527.90845230143/10154755524125144/?type=3. Qultu: Apakah pendapat Syekh Ali Jum

Fatwa Gus Dur Agar Sholat Terasa Nikmat

Bila engkau anggap sholat itu hanya penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru mengerjakannya. Bila kau anggap sholat hanya sebuah kewajiban, maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat kau mengerjakannya. Anggaplah sholat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu. Anggaplah sholat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan Allah SWT. Anggaplah sholat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan Allah SWT. Anggaplah sholat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi. Bayangkan ketika "adzan berkumandang", tangan Allah melambai ke depanmu untuk mengajak kau lebih dekat dengan-Nya. Bayangkan ketika kau " takbir", Allah melihatmu, Allah senyum untukmu dan Allah bangga terhadapmu. Bayangkanlah ketika "rukuk", Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh, hingga kau rasakan damai dalam sentuhan-Nya. Bayangkan ketika "sujud", Allah mengelus kepalamu. Lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu: "Aku

Perang Akhir Zaman di Timur Tengah

Gempa Geopolitik dunia tidak lama lagi akan mengguncang kawasan Timur Tengah dengan menempatkan Iran sebagai titik Episentrumnya, satu-satunya kekuatan hegemoni Islam yang masih tersisa tinggallah Iran, jika negeri yang satu ini berhasil dihancurkan maka selesai sudah cerita tentang Islam sebagai sebuah model peradaban, mercusuar ilmu pengetahuan serta adidaya politik dan militer semuanya sudah tamat wassalam, tinggal kenangan, Islam telah lumpuh yang tersisa hanyalah agama moral dan peribadatan biasa Saatnya hampir tiba, Tuhan akan menepati janji-Nya sebagaimana tertera dalam surat Muhammad ayat 38:  هَا أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ " Ingatlah, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di ant

Menurut BIN, Wahabi adalah Sumber Radikalisme

Oleh Eddy Santry  Faham radilakalisme dan tindakan terorisme adalah dua hal yang berpotensi besar saling berkaitan. Badan Intelijen Negara (BIN) mengungkapkan bahwa saat ini tak bisa ditampik faham-faham radikalisme tumbuh subur di Indonesia. Dan menurut BIN, salah satu sumber faham radikalisme adalah Wahabi. Kepala Subdirektorat Kontraterorisme Wilayah Barat BIN, Kombes Deden, dalam diskusi di Polda Metro Jaya, Kamis (24/5/2018) sedikitnya ada tiga hal pemahaman agama yang keliru sebagai pemicu radikalisme dan terorisme. Ketiga hal tersebut menurut Deden adalah biang keladi aksi terorisme di tanah air. “Perlu dicatat bahwa kesemuanya ini hanya tiga permasalahan yang menjadi biang keladi dari terorisme di Indonesia. Yang pertama, pemahaman jihad, pemahaman takfir, yang ketiga pemaknaan thogut,” papar Deden. Deden menuturkan, saat ini banyak yang keliru memaknai arti Jihad. Menurut Deden,sekelompok orang telah mempersempit dari pengejawantahan makna Jihad yang sesungguhnya. Bag

Ber-Islam dan Ber-Indonesia

Islam Indonesia adalah bertemunya kemuliaan ajaran Islam dengan nilai kearifan lokal bangsa Indonesia itu sendiri, baik teologi, spiritual atau mitos yang terbangun sejak dulu kala. Sejarawan Agus Sunyoto menyebutkan bahwa pada dasarnya keyakinan yang dianut masyarakt Jawa kuno adalah menyembah  "Sanghyang Ta" yang bermakna hampa, kosong, atau awang uwung. Kata Awang Uwung memiliki makna "ada tetapi tidak ada, tidak ada tetapi ada". Jika kita cermati maka ajaran tauhid Islam berbanding lurus dengan pandangan teologi masyarakat Indonesia dulu. Allah yang wujud tetapi tidak bisa dilihat oleh kasat mata, sama dengan "Sanghyang Ta" yang bermakna awang Uwung tadi. Diduga kuat salah satu penyebab keberhasilan Wali Songo dalam berdakwah adalah ajaran Islam memiliki konstruksi ketauhidan yang sama dengan masyarakat Jawa dulu. Berjalan dengan lamanya waktu, terjadilah peleburan ajaran Islam dengan budaya Nusantara. Seseorang yang sholat menggunakan sarung

Apakah Perbedaan antara Religius dengan Spiritual?

By Serat Jiwa Menurut definisi awam, orang religius adalah orang yang agamis, rajin ibadah, terkadang dari penampilannya terlihat (sengaja diperlihatkan), menampilkan simbol-simbol agama. Apa itu spiritual? Merujuk kamus Bahasa Indonesia, spiritual berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan seperti rohani atau bathin. Fenomena yg terjadi saat ini sangat memprihatinkan. Kita dikenal sebagai bangsa yang religius, Banyak orang taat beragama, tempat ibadah ada dimana-mana. Tapi ternyata kejahatan terus terjadi, korupsi dan fitnah merajalela. Kita sudah lazim menonton warga yang taat beribadah dan sebagainya namun tiba-tiba dikejutkan tokoh tersebut melakukan korupsi alias menjadi maling uang rakyat. Rajin ibadah sekaligus rajin fitnah, teror, adu domba dan sebagainya. Inilah yang disebut kita menjadi sosok religius, belum berada pada tingkatan spiritual. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak mampu membawa perbedaan antara yang beragama dengan yang tidak. Kita masih terpaku pada “re

Bolehkah Onani atau Masturbasi Memakai Tangan Sendiri?

Istimna' (mengeluarkan mani dengan tangan sendiri ) apa sama hukumnya kalau tidak pakai tangan.? JAWABAN : Hukumnya tetap sama yaitu HARAM, maksud dari istimna' adalah usaha mengeluarkan mani walaupun dengan anggota badan yang lain, benda atau perantara yang lain jika tujuannya untuk mengeluarkan mani kecuali tangan atau anggota badan istrinya. الأم ج 5 ص 137-138 بابُ الاستمناءِ قالَ الله ـ عزَّ وجلَّ ـ: {وَٱلَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَـٰفِظُونَ * إِلا عَلَىٰۤ أَزْوَٰجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَـٰنُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ} قرأ إلى: {ٱلْعَادُونَ} [المؤمنون: 4 ـ 7].قالَ الشافعي ـ رضيَ الله عنهُ ـ: فكانَ بيِّناً في ذكرِ حفظهمْ لفروجهمْ إلاَّ على أزواجهمْ أوْ ما ملكَتْ أيمانهمْ، تحريمُ ما سوى الأزواجِ وما ملكتِ الأيمانُ، وبيِّنٌ أنَّ الأزواجَ وملكَ اليمينِ منَ الآدمياتِ دونَ البهائمِ، ثمّ أكَّدَها فقالَ ـ عزَّ وجلَّ ـ: {فَمَنِ ٱبْتَغَىٰ وَرَآءَ ذَٰلِكَ فَأُو۵لَـٰۤﯩـِٕكَ هُمُ ٱلْعَادُونَ} [المؤمنون: 7] فلا يحلُّ العملُ بالذكرِ إلاَّ في الزوجةِ أو في ملكِ الي

Alasan Membaca Surat Al-Ikhlas dan Al-Muawwidzatain Saat Witir Terakhir

Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang berbunyi:  ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ ﺑﻦ ﺟﺮﻳﺞ، ﻗﺎﻝ: ﺳﺄﻟﻨﺎ ﻋﺎﺋﺸﺔ، ﺑﺄﻱ ﺷﻲء ﻛﺎﻥ ﻳﻮﺗﺮ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ؟ ﻗﺎﻟﺖ: «ﻛﺎﻥ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻲ اﻟﺮﻛﻌﺔ اﻷﻭﻟﻰ ﺑﺴﺒﺢ اﺳﻢ ﺭﺑﻚ اﻷﻋﻠﻰ، ﻭﻓﻲ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﻗﻞ ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ، ﻭﻓﻲ اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ ﻗﻞ ﻫﻮ اﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﻭاﻟﻤﻌﻮﺫﺗﻴﻦ» Abdul Aziz Ibnu Juraij bertanya pada Aisyah: "Dengan apakah Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallama melakukan Witir?" Aisyah menjawab: "Di rakaat pertama Nabi membaca dgn surat al-A'la. Rakaat kedua dgn surat al-Kafirun. Rakaat ketiga dgn al-Ikhlas, dan Mu'awwidzatain [al-Falaq dan an-Nas]" (HR Ibnu Majah) IMAM NAWAWI, pentarjih utama dalam Madzhab Syafiiyah, menilai hadis ini sebagai hadis hasan dalam KITAB AL-MAJMU'. Sekaligus memberi jawaban terkait adanya riwayat sahih lainnya yg tanpa menyebutkan al-Falaq dan an-Nas:  ﻭﺗﻘﺪﻡ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺣﺪﻳﺚ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺑﺈﺛﺒﺎﺕ اﻟﻤﻌﻮﺫﺗﻴﻦ ﻓﺈﻥ اﻟﺰﻳﺎﺩﺓ ﻣﻦ اﻟﺜﻘﺔ ﻣﻘﺒﻮﻟﺔ Sebelumnya telah dijelaskan hadis Aisyah yg menetapkan bacaan surat al-Falaq dan an-Nas. Seba

Membaca Al-Qur'an Kok Dikuburan?

BOLEH BACA AL QUR'AN DI KUBURAN'. Rasulullah Saw bersabda, عن اب ن عمر : يقول سمعت النبي صلى هللا عليه و سلم يقول : ) إذا مات أحدكم قال تحبسوه وأسرعوا به إلى قبره وليقرأ عند رأسه بعاتحة الكتاب وعند رجليه بخاتمة البقرة في قبره Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Apabila salah seorang kamu meninggal dunia, maka janganlah kamu menahannya, segerakanlah ia ke kuburnya, bacakanlah di sisi al-Fatihah dan di sisi kedua kakinya akhir surat al-Baqarah dikuburnya”. Pendapat al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani: أخرجه الطبراني بإسناد حسن Diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani dengan sanad Hasan (Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fath al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari, Juz.III (Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1379H), hal.184.) Pendapat Ulama Mazhab Syafi’i: Pendapat Imam Syafi’i: قال الشافعي واألصحاب : يستحب أن يقرؤوا عنده شيئا من القرآن ، قالوا : فإن ختموا القرآن كله كان حسنا. Imam Syafi’i dan para ulama Mazhab Syafi’i berkata, “Dianjurkan memb

Ikutilah Ulama, Bukan Sekedar Penceramah!

Syekh Muhammad Irfa’i Nahrowi An-Naqsyabandi menjelaskan bahwa umat mesti membedakan dengan tegas yang mana ulama dan yang mana sekadar khutaba’ (penceramah). Ia menyampaikan hal itu pada pengajian rutin di kesempatan Ramadhan tahun ini. “Jangan kaburkan istilah ulama dengan khutaba, sabda Rasulullah, sebagaimana diperingatankan oleh Sahabat Ibnu Mas'ud RA, "Sesungguhnya kalian sekarang ini pada zaman yang masih banyak ulamanya, sedikit tukang ceramahnya. Dan sesungguhnya setelah kalian akan datang suatu zaman yang banyak tukang ceramahnya dan sedikit ulamanya," tuturnya, pada kesempatan ngaji sore di Pesantren Qoshrul Arifin Kasepuhan Atas Angin, Cikoneng, Ciamis. Kemudian beliau membacakan surat Al-Fathir: 28.  Kedudukan ulama itu sangat tinggi sekali, lanjutnya. Ulama itu adalah mereka yang takut (yakhsya) kepada Allah. Hanya para ulamalah yang takut kepada Allah. Dengan kata lain, hanya orang pandailah yang takut kepada Allah. Kalau Allah melarang membuka aib ora

Moderatisasi Pemikiran Buya Hamka mengenai Hukum Agama

Semakin Tinggi Ilmunya, Semakin Sedikit Menyalahkan Orang Lain. Sewaktu baru kepulangannya dari Timur Tengah, Prof. DR. Hamka, seorang tokoh pembesar ormas Muhammadiyyah, menyatakan bahwa Maulidan haram dan bid’ah tidak ada petunjuk dari Nabi Saw., orang berdiri membaca selawat saat Asyraqalan (Mahallul Qiyam) adalah bid’ah dan itu berlebih-lebihan, tidak ada petunjuk dari Nabi Saw. Tetapi ketika Buya Hamka sudah tua, beliau berkenan menghadiri acara Maulid Nabi Saw. saat ada yang mengundangnya. Orang-orang sedang asyik membaca Maulid al-Barzanji dan berselawat saat Mahallul Qiyam, Buya Hamka pun turut serta asyik dan khusyuk mengikutinya. Lantas para muridnya bertanya: “Buya Hamka, dulu sewaktu Anda masih muda begitu keras menentang acara-acara seperti itu namun setelah tua kok berubah?” Dijawab oleh Buya Hamka: “Iya, dulu sewaktu saya muda kitabnya baru satu. Namun setelah saya mempelajari banyak kitab, saya sadar ternyata ilmu Islam itu sangat luas.” Di riwayat yang lain menc

Dalil Melakukan Imsak

ﻋﻦ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ ﺛﺎﺑﺖ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﻗﺎﻝ: «ﺗﺴﺤﺮﻧﺎ ﻣﻊ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﺛﻢ ﻗﺎﻡ ﺇﻟﻰ اﻟﺼﻼﺓ»، ﻗﻠﺖ: ﻛﻢ ﻛﺎﻥ ﺑﻴﻦ اﻷﺫاﻥ ﻭاﻟﺴﺤﻮﺭ؟ " ﻗﺎﻝ: «ﻗﺪﺭ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﺁﻳﺔ» رواه البخاري Zaid bin Tsabit berkata: "Kami sahur bersama Nabi shalla Allahu alaihi wa sallama, lalu beliau melakukan salat". Saya tanya: "Berapa jarak antara adzan dan sahur?". Zaid menjawab: "Perkiraan 50 ayat" HR al-Bukhari Dari hadis ini al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: (ﻗﻮﻟﻪ ﺑﺎﺏ ﻗﺪﺭ ﻛﻢ ﺑﻴﻦ اﻟﺴﺤﻮﺭ ﻭﺻﻼﺓ اﻟﻔﺠﺮ) ﺃﻱ اﻧﺘﻬﺎء اﻟﺴﺤﻮﺭ ﻭاﺑﺘﺪاء اﻟﺼﻼﺓ ﻷﻥ اﻟﻤﺮاﺩ ﺗﻘﺪﻳﺮ اﻟﺰﻣﺎﻥ اﻟﺬﻱ ﺗﺮﻙ ﻓﻴﻪ اﻷﻛﻞ ... فتح الباري شرح صحيح البخاري "(Bab perkiraan berapa antara jarak Sahur dan Salat Subuh) yaitu selesainya sahur dan memulai salat. Sebab yang dimaksud adalah perkiraan waktu meninggalkan makan..." (Fath al-Bari syarah Sahih al-Bukhari) Menurut Imam Ibnu Hajar hadis diatas adalah penjelasan Rasulullah meninggalkan makanan sampai sahur ada jeda 50 ayat bacaan al-Quran, inilah arti Imsak. Sementara dalam penafsir

Hadits Palsu tentang Peristiwa Aneh di Hari Jum'at Bulan Ramadhan

Sudah beredar video yang menggambarkan keadaan hari pertengahan Ramadlan yang terjadi pada hari Jum'at. Seolah seperti kiamat, dan ditampilkan sebuah hadis. Hadis tersebut memiliki beberapa jalur sanad, kesemuanya bermasalah dan tidak selayaknya ditampilkan. Diantara riwayat yang senada adalah: ﻭﻋﻦ ﻓﻴﺮﻭﺯ اﻟﺪﻳﻠﻤﻲ ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: " «ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺻﻮﺕ ". ﻗﺎﻟﻮا: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ، ﻓﻲ ﺃﻭﻟﻪ ﺃﻭ ﻓﻲ ﻭﺳﻄﻪ ﺃﻭ ﻓﻲ ﺁﺧﺮﻩ؟ ﻗﺎﻝ: " ﺑﻞ ﻓﻲ اﻟﻨﺼﻒ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﺇﺫا ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻴﻠﺔ اﻟﻨﺼﻒ ﻟﻴﻠﺔ اﻟﺠﻤﻌﺔ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﻮﺕ ﻣﻦ اﻟﺴﻤﺎء ﻳﺼﻌﻖ ﻟﻪ ﺳﺒﻌﻮﻥ ﺃﻟﻔﺎ [ ﻳﺨﺮﺱ ﺳﺒﻌﻮﻥ ﺃﻟﻔﺎ، ﻳﻌﻤﻰ ﺳﺒﻌﻮﻥ ﺃﻟﻔﺎ] ﻭﻳﺼﻢ ﺳﺒﻌﻮﻥ ﺃﻟﻔﺎ ". Dari Fairuz Dailami bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Akan ada suara di bulan Ramadlan" Sahabat: "Wahai Rasulullah apakah di awal, tengah atau akhir Ramadlan?" Nabi: "Bahkan di pertengahan Ramadlan. Jika separuh Ramadlan adalah malam Jumat maka akan ada suara dari langit. Yang menyebabkan 70 ribu malaikat pingsan, 70 ribu malaikat jadi

Air dan Kunci Rahasia Kehidupan

Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya, _“Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Apa saja yang saya lakukan selalu gagal. Orang-orang di sekeliling saya tidak suka dengan saya. Saya ingin mati saja.”_ Sang Guru tersenyum, _“Oh, kamu sakit?”_ _“Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat wal afiat. Hanya jenuh sekali dengan kehidupan ini. Itu sebabnya saya ingin mati.”_ _“Kamu itu sakit._ _Penyakitmu itu bernama Alergi Hidup._ _Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku,”_ kata Sang Guru. _“Tidak Guru. Pokoknya sangat tak ingin hidup lebih lama lagi,”_ pria itu menolak tawaran Sang Guru. _“Baiklah. Kalau begitu, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini._ _Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini, sedangkan sisanya kau minum besok sore jam enam. Setelah itu, jam delapan malam, kamu akan mati dengan tenang...”_ Kini, giliran pria itu yang menjadi bingung. Sebelumnya semua Gur

Menurut KH. Anwar Manshur, Penyebar Hoax adalah Orang Fasik

Derap laju teknologi di era informasi ini mengakibatkan geliat pertukaran informasi dan literasi digital tak bisa dihentikan. Men-update, men-share, dan men-upload informasi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat kita. Arus informasi yang mengalir deras tersebut membuka keran hoaks atau kabar bohong yang berpotensi menimbulkan polemik di masyarakat. Oleh karena itu, setiap masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial. Pesan tersebut disampaikan oleh Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Anwar Manshur dalam suatu ceramahnya yang diunggah di Youtube untuk menanggapi maraknya hoaks yang beredar di media sosial. Menurut kiai Anwar, prinsip tabayyun atau klarifikasi harus dikedepankan untuk membendung arus hoaks yang dinilai sangat berbahaya dampaknya bagi persatuan masyarakat. “Kalau kita mendengar sesuatu yang belum jelas, jangan langsung disebarkan. Jika datang seorang fasiq membawa berita maka telitilah,” jelas Pengasuh Po

Meluruskan Salah Paham Merapatkan Shaf

Oleh : Abdullah Al Jirani Awalnya, kami ingin menyusun artikel tentang permasalahan “meluruskan dan merapatkan shaff” secara luas dan detail. Akan tetapi, karena telah ada beberapa penulis yang menyusunnya, maka niat tersebut kami urungkan. Kali ini kami hanya akan fokus untuk membahas kekeliruan dalam hal memahami dan mengamalkan hadits-hadits tentang merapatkan dan meluruskan shaff saja. Dikarenkan masih sangat sedikit yang membahasnya. Telah dimaklumi bersama, bahwa sebagian saudara-saudara kita, mempraktekkan hadits-hadits tentang merapatkan shaff dengan cara menempelkan mata kaki dengan mata kaki dan bahu dengan bahu ketika mulia shalat. Bahkan ada kejadian-kejadian yang lebih dari itu, seperti kondisi “mengangkang”, “mengejar” kaki orang lain, dan “tarik baju orang” yang tidak menempelkan mata kakinya. Insya Allah, kita akan bahas masalah ini secara obyektif dan adil. Tanpa ada niatan untuk menyudutkan atau ingin merendahkan pihak tertentu. Akan tetapi, hanya semata upaya

Mewaspadai Kelompok Pentol Korek

Kalau ulama NU dekat dengan pendeta, mereka bilang; “Ulama Liberal.” Kalau ulama mereka dekat dengan pendeta, mereka bilang; “Ulama Cinta Damai.” Kalau ulama NU dekat dengan Pengusaha, mereka bilang; “Ulama Duniawi.” Kalau ulama mereka dekat dengan Pengusaha, mereka bilang; “Strategi Dakwah.” Kalau ulama NU bertemu Penguasa, mereka bilang; “Ulama Suu’ penghamba rezim dzalim.” Kalau ulama mereka bertemu Penguasa, mereka bilang; “Ulama harus berbaik-baik dgn Umaro’.” Kalau situs NU salah kutip berita, mereka bilang; “Dasar tukang dusta.” Kalau situs mereka tiap hari menyebar hoax, fitnah dan dusta, mereka bilang; “Itu dakwah dunia Islam.” Kalau NU membela sejumlah qaul penafsiran ayat 51 QS. al-Maidah, mereka sebut itu "pemerkosaan ayat untuk bela kafir penista agama." Tapi kalau mereka sendiri memperjualbelikan ayat untuk kepentingan korupsi dan politisasi agama itu disebutnya "jihad bela Islam, bukan penistaan ayat Quran." Kalau NU dapat bantuan da

Mengapa NU Anti HTI?

Oleh M Imdadur Rahmat DutaIslam.Com - Ide khilafah dan dalil-dalil yang dipakai pada umumnya sama. Sejak para ulama abad pertengahan hingga sekarang, HTI dan ISIS sama. Yang beda hanya nama organisasinya. ISIS khalifahnya adalah Abdurrahman Al Baghdadi, dan ada penggantinya, seterusnya.  Mereka membuat negara, mempunyai pasukan militer, struktur pemerintahan dan kelengkapan lainnya. HT juga punya khalifah, struktur negara, regional, wilayah sendiri, walau secara rahasia.  Pusatnya konon di London. Struktur baku HT: khalifah, mu'awin tafwidz (wakil khalifah bidang pemerintahan), muawin tanfidz (sekneg), amir al jihad (panglima perang), wulat (gubernur-gubernur), qodli (kehakiman), jihaz idary (struktur birokrasi), majlis ummah (perwakilan rakyat). Kekuasaan pusatnya di khalifah, yang juga legistatif dan yudikatif. Tidak ada pembagian kekuasaan. Bedanya lagi, mereka tidak buru-buru pakai kekerasan sebelum militer di negara-negara yang diinfiltrasi dikuasai HT. Cara mainnya m

Hukum Isbal menurut Empat Madzhab

MENANGGAPI FANPAGE WAHABISME ANTI-ULAMA yang mengartikan Hadist dengan pemikirannya sendiri pula textual. “Hendaklah ditarik yang Muthlaq kepada yang Muqoyyad apabila keduanya sama sebab dan hukumnya” ([Lihat Ushul Fiqh Islamiy, Dr. Wahbah Zuhaili (1/217), dan Al-Bayan, Abdul Hamid Hakim (3/75)].) اَنَّ الْاَحَادِيْثَ الْمُطْلَقَةَ فِى الزَّجْرِ عَنِ الْاِسْبَالِ مُقَيَّدَةٌ بِالْاَحَادِيْثِ الْاُخْرَى الْمُصَرَّحَةِ بِمَنْ فَعَلَهُ خُيَلَاءَ “Sesungguhnya hadits-hadits yang muthlaq yang melarang isbal hendaklah ditaqyidkan (terikat) dengan hadits-hadits yang lain yang menegaskan (sanksi itu) bagi orang yang melakukannya karena sombong” (Fathul bari : 10:365) Ulama’ Madzhab mengambil usul fiqh tersebut yang mengatakan bahwa dalil-dalil larangan isbal adalah global (muthlaq) , sedangkan dalil global harus dibatasi oleh dalil yang spesifik (muqayyad). Jadi, secara global isbal memang dilarang yaitu haram, tetapi ada sebab (‘illat) yang men-taqyid­-nya yaitu karena sombong

Masa-Masa Wafatnya Sayyidatina Khadijah

Siti Khadijah adalah istri pertama Rasulullah. Orang yang pertama kali beriman kepada ALLAH dan kenabian Rasulullah. Orang yang sangat berjasa bagi dakwah Rasulullah dan penyebaran agama Islam. Siti Khadijah wafat pada hari ke-11 bulan Ramadlan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Khadijah wafat dalam usia 65 tahun, saat usia Rasulullah sekitar 50 tahun. PERMINTAAN TERAKHIR Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Khadijah berkata kepada Rasululllah SAW, Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu. Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung dawah Islam sepenuhnya, jawab Rasulullah Kemudian Khadijah memanggil Fatimah Azzahra dan berbisik, Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain k

Tuhan, Ada Apa dengan Kaum Beragama Dinegeri Ini?

Oleh: KH A Mustofa Bisri Tuhan, lihatlah betapa baikkaum beragama negeri ini mereka tak mau kalah dengan kaumberagama lain di negeri-negeri lain. Demi mendapatkan ridhamu mereka rela mengorbankan saudara-saudara mereka untuk merebut tempat terdekat disisi-Mu Mereka bahkan tega menyodok dan menikam hamba-hamba-Mu sendiri Demi memperoleh Rahmat-Mu mereka memaafkan kesalahan dan mendiamkan kemungkaran bahkan mendukung kelaliman Untuk membuktikan keluhuran budi mereka, terhadap setan pun mereka tak pernah berburuk sangka Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini mereka terus membuatkan-Mu rumah-rumah mewah di antara gedung-gedung kota hingga di tengah-tengah sawah dengan kubah-kubah megah dan menara-menara menjulang untuk meneriakkan namaMu menambah segan dan keder hamba-hamba kecil-Mu yang ingin sowan kepada-Mu Nama-Mu mereka nyanyikan dalam acara hiburan hingga pesta agung kenegaraan Mereka merasa begitu dekat dengan-Mu hingga masing-masing mera

Menyikapi Kelompok Anti Gus Dur dan Anti Kiai Said

KH. Marzuki Mustamar Bungkam Gerombolan Kelompok yang Tuduh Liberal kepada Gus Dur, Kyai Sa'id dan NU. Saat tabayyun di Lirboyo, Kyai Said menjelaskan semua tuduhan yang dialamatkan kepada Kyai Said di hadapan Mbah Idris, Mbah Anwar Mansur, Gus Imam dan Masyayikh Lirboyo lainnya. Mulai tuduhan Syi’ah, tuduhan makelar Seminari, tuduhan liberal, tuduhan antek Wahabi, semuanya dijelaskan dihadapan para masyayikh Lirboyo saat itu, dan clear bahwa tuduhan itu adalah fitnah yang keji. Saiki aku tak tekon sampean kabeh (Kyai Marzuki mengajak dialog para hadirin), Kalau guru-guru Kyai Said wis ridho, wis iso nompo penjelasane Kyai Said, njur sampean kabeh sing dudu guru lan dudu sopo-sopo kok gak percoyo Kyai Said, opo sampean luwih alim dari Mbah Idris Lirboyo? Luwih pinter dari para masyayikh Lirboyo? yen sampean luwih pinter lan luwih alim, yo sak karepmu (pungkas Kyai Marzuki). Saiki masalah NU, banyak orang yang bilang”Saya NU nya mbah Hasyim yang lurus, bukan NU ala Gus Dur yang