Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Konsep Aswaja Perspektif NU

Setiap firqah (golongan) mengklaim sebagai Ahlussunnah Wal Jamaah. Baik NU, Muhammadiyah, FPI, Salafi-Wahabi maupun sekte atau Ormas lain sah-sah saja mengaku sebagai Aswaja dalam rangka untuk mencari pengikut.  Nadhlatul Ulama (NU) sebagai Ormas terbesar di Indonesia bahkan Ormas terbesar di dunia memiliki khashaish atau kekhususan dalam memahami Aswaja. Konsep Aswaja perspektif NU (baca: Aswaja An-Nahdliyah) ini untuk membedakan antara Aswaja yang dipahami NU dengan Aswaja yang dipahami oleh Ormas atau sekte diluar NU.  Adapun Aswaja dalam perspektif NU adalah: 1. Dalam bidang akidah, NU menganut konsep tauhid yang dipelopori oleh Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi.  2. Dalam bidang fikih, NU mengakomodasi salah satu madzhab empat yakni madzhab Maliki, madzhab Hanafi, madzhab Syafi'i dan madzhab Hambali.  3. Dalam bidang tasawuf, NU menganut tasawuf yang mu'tabar (lurus) sebagaimana yang dikonsepkan oleh imam Abu Hamid Al-Ghazali dan im

Kiai Wahab dan Ilmu Lembu Sekilan

KIAI WAHAB DAN ILMU LEMBU SEKILAN: Penusantaraan Ilmu yang berbahasa Arab Masalah kreatvitas dalam pengolahan ilmu, orang Nusantara sangat lihai. Kalau senjata tajam di negara-negara Arab, pada umumnya kisahnya hanya berkait dengan ketajaman saja, tapi kalau di Indonesia bisa lebih dari ketajaman, mulai dari ramuan racun hingga kekuatan mistisnya. Para agamawan pemelihara tradisi Nusantara seperti Walisongo juga pandai mengelola hal sejenis agar berkemistri dengan masyarakat sehingga dakwahnya tidak serasa "menggurui" atau memandang sebelah mata terhadap kreasi asli masyarakat Nusantara. Pun demikian dengan para tokoh NU. Contohnya adalah Mbah Kiai Wahab Chasbullah yang tidak hanya  mengapresiasi tradisi baik yang ada di Nusantara terkait dengan relasi politik dan kemasyarakatan seperti yang ditulis di buku Tambakberas dengan istilah "keris keras" untuk keberanian maju menghadapi musuh, atau istilah cancut taliwondo yang sudah terkenal dalam saran Mbah Kiai W

Adakah Qabliyah Shalat Jum'at?

Para ulama sepakat bahwa shalat sunnat yang di lakukan setelah shalat jum'at adalah sunnah dan termasuk rawatib ba'diyah Jum'at. seperti yang di riwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Bukhari: عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ الجُمْعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعاً ”Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ”Jika salah seorang di antara kalian shalat Jum’at hendaklah shalat empat rakaat setelahnya”. (HR. Bukhari dan Muslim). Sedangkan shalat sunnah sebelum shalat Jum'at terdapat dua kemungkinan. Pertama, shalat sunnah mutlak, hukumnya sunnah. Waktu pelaksanannya berakhir pada saat imam memulai khutbah. Kedua, shalat sunnah qabliyyah Jum'at. Para ulama berbeda pendapat tentang shalat sunnah qabliyyah Jum’at. Pertama, shalat qabliyyah Jum’ah dianjurkan untuk dilaksanakan (sunnah). Pendapat ini di kemukakan oleh Imam Abu Hanifah, Syafi&

Sikap PBNU Terhadap RUU HIP

Gambar
*PERKUAT PANCASILA SEBAGAI KONSENSUS KEBANGSAAN* بسم الله الرحمن الرحيم Setelah melakukan pengkajian mendalam terhadap Naskah Akademik, rumusan draft RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dan Catatan Rapat Badan Legislasi DPR RI Dalam Pengambilan Keputusan atas Penyusunan RUU HIP tanggal 22 April 2020, serta mencermati dengan seksama dinamika yang berkembang di masyarakat, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) perlu menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa segala ikhtiar untuk mengawal, melestarikan, dan mempertahankan Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, dan konsensus nasional patut didukung dan diapresiasi di tengah ancaman ideologi transnasionalisme yang merapuhkan sendi-sendi keutuhan bangsa dan persatuan nasional. 2. Bahwa Pancasila sebagai titik temu (kalimatun sawa’) yang disepakati sebagai dasar negara adalah hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai sejak Pidato Soekarno pada 1 Juni 1945, rumusan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang dihasilkan oleh

Islam Tak Hanya Membahas Poligami

Oleh Suryono Zakka Sepertinya tema poligami adalah bahasan yang menarik dimanapun berada. Ditempat ngopi hingga majelis pengajian. Bahasan yang disukai kaum Adam namun tidak sepenuhnya disukai kaum Hawa. Para ibu merasa ngeri-ngeri sedap jika mendengar kata poligami. Mengingkari ayat poligami (termasuk ayat Al-Qur'an yang lain) adalah kekufuran namun tafsir ayat poligami selalu debatable (beragam tafsir). Ada yang memahami bahwa ruh dari ayat poligami pada dasarnya memiliki semangat monogami dan ada pula yang memahami secara tekstual sebagaimana ayat dan sisi historis bahwa rasulullah memang berpoligami. Agaknya saya cenderung memahami bahwa ayat tentang poligami memiliki maqashid syariah (tujuan syariah) monogami. Ini bisa direkam dari sejarah hidup rasulullah bahwa beliau tidak menikah lagi kecuali saat sayyidah sudah wafat. Menikahnya rasululah lebih dari satu istri adalah proses pembatasan hukum dimana saat masa jahiliyah, kepemilikan istri tidak dibatasi sehingga rasu

Sholawat Mudhoriyah

Tawasulnya : -nabi muhammad SAW serta keluarganya -nabi daud AS -nabi sulaiman AS bin nabi daud AS -nabi khidir balya bin abi malkan -nabi ilyas AS -syech asif bin barkhoya -khulaur rosyidin -sulthonul aulya al qutub robbani syech abdul qodir al jailani -sayyidina al faqihil muqodam muhammad bin ali ba'alwi -al qutub syech abul hasan ali asyadzily -al qutub syech ahmad bin muhamad At-tijani -sayyidina al imam qutub fakhrul wujud syech abubakar bin salim shohibul inat -sayyid ibrahim bin hasan al baumar arrakhilah kramat cimahi -sayyid muhammad bin hasan al ba'umar arrakhilah -sayyid abdullah bin sayyid muhammad al ba'umar arrakhilah Sayyid ahmad bin abdullah al ba'umar arrakhilah Sayyid hamid bin ahmad al ba'umar arrakhilah Sayyid habibi ali bin hamid al ba'umar arrakhilah -abi wa umi/maksudnya ke dua orang tua sendiri -diri sendiri binti Itu tawasul singkatnya...tawasulnya langsung di gabung Klo tawasulnya kelamaan maka cukup baca tawasu

Ijazah Kalimat Tauhid

Gambar
Membuka Pintu Kekayaan Dan Mengetuk Gerbang Ma'rifatullah. 2 Habib Kharismatik ini mengijazahkan secara umum kalimat Tauhid berfadhilah akan diberi sugih atau kaya dan diberi ma'rifatullah. Adapun Habib Umar menganjurkan untuk mengamalkannya setiap sebelum atau sesudah dzuhur, dan Habib Luthfi menganjurkan untuk mengamalkannya setelah subuh. Berikut adalah kalam Habib Umar dan Habib Luthfi yang telah saya padukan : Imam Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliya, Imam Khathib al-Baghdadiy dalam Tarikh Baghdad dan Imam ad-Daylamiy dalam kitab Musnad al-Firdaus, yaitu : عن علي رضي الله عنه قال:  قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قال في كل يوم مائة مرة لا اله الا الله الملك الحق المبين كان آمنا من الفقر واستجلب به الغنى, وانسا من وحشة القبر واستقرع باب الجنة . Artinya: ” Dari Ali Bin Abi Thalib semoga Allah memberi keridhaan kepadanya berkata; Rasulullah bersabda: “Siapa saja yang setiap hari membaca “La Ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin” 100 kali, maka ia akan dil

Menjawab Tuduhan Wahabi terhadap Tasawuf dan Kaum Sufi

Gambar
Oleh Suryono Zakka Wahabi sangat anti dengan tasawuf. Karena kebenciannya pada tasawuf, Wahabi menyamakan praktik tasawuf kaum sufi sama dengan kaum Syiah. Dalam banyak video maupun tulisan, Wahabi menyerang tasawuf dengan melancarkan tuduhan-tuduhan membabi buta. Berikut beberapa tuduhan Wahabi tentang tasawuf dan praktik kaum sufi yang sering mereka lontarkan sekaligus saya beri jawaban agar Wahabi paham. 1. Praktif tasawuf sesat karena dimasa Rasulullah belum ada praktik tasawuf kaum sufi. jawab: Dimasa Rasulullah sudah ada kaum sufi yang disebut ahlussuffah. Diantaranya adalah Abu Hurairah. Ahlussuffah mulanya adalah kaum Muhajirin yang ikut hijrah ke Madinah yang kemudian hidup disekitar masjid Nabawi. Mereka lebih konsentrasi ibadah dan taqarrub ilallah. Walaupun istilaf tasawuf, sufi dan tarekat belum populer dimasa rasulullah atau tasawuf belum menjadi ilmu pengetahuan, namun secara praktif telah dilakukan oleh rasulullah. Sikap-sikap mulia nabi seperti zuhud, saba

Shalawat Ghinaul Faqri

Gambar
Agar kita diberi kekayaan yang bermanfaat oleh ALLAH, maka hendaknya kita membaca shalawat Ghinaul Faqri ini. Berikut redaksi shalawatnya; اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ غِنَاءَ فَقْرِيْ وَحَيَاةَ رُوْحِيْ وَشَرْحَ قَلْبِيْ وَنَجَاتِيْ فِی الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ Allahumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina muhammadin ghina-a faqri wa hayata ruhi wa syarha qolbi wa najati fid-dunya wal akhiroti. YA ALLAH, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, rahmat yang bisa memberikan kekayaan dari kefakiranku, kehidupan ruhku, kelapangan hati dan keselamatanku di dunia dan di akhirat. Shalawat ini disebutkan oleh Habib Syarief Muhammad Alaydrus 📗 Dalam bukunya 135 Shalawat Nabi. Disebutkan bahwa keutamaan shalawat ini adalah: Siapa saja yang membaca shalawat ini secara terus menerus dan berkesinambungan Setiap selesai shalat fardhu sebanyak 3 kali  INSYA ALLAH ia akan diberi: ▪ kekayaan dari kefakiran, ▪ kehidupan

Rumusan Bahtsul Masail Daring tentang Shalat Jum'at Dua Gelombang

Gambar
Rumusan Bahtsul Masail Daring Ma’had Aly Situbondo Sholat Jum’at 2 Gelombang Era New Normal Deskripsi Masalah Pemerintah melalui otoritas yang berwenang telah membuat sejumlah aturan untuk masyarakat agar lebih membiasakan pola hidup bersih dan sehat demi menekan persebaran dan penularan virus covid-19. Aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah juga membatasi ruang gerak serta interaksi masyarakat di luar rumah. Hal ini menuntut masyarakat untuk melakukan transisi dan beradaptasi dengan ‘kebiasaan-kebiasaan baru’ agar tetap dapat beraktivitas, produktif, dan survive di tengah pandemi. Di masa pandemi, masyarakat tidak sepenuhnya bebas berinteraksi dan berkomunikasi karena harus disiplin menggunakan masker serta melakukan physical distancing. Pemerintah membatasi kegiatan-kegiatan masyarakat di luar rumah yang berpotensi mengundang kerumunan massa. Tempat-tempat yang biasa menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dibatasi dan dijaga dengan protokol kesehatan yang ketat, tak ter

Shalawat Imam Syafi'i

Gambar
اَللّٰهُــــــمَّ صَلِّ عَلٰــــــى رُوْحِ سَيِّــــــدِنَا مُحــــــَمَّدٍ فىِ اْلأَرْوَاحِ وَعَلــــــَى جَــــــسَدِهِ فِى اْلأَجْسَــــــادِ وَعَلَى قَبْرِهِ فِى اْلقــــــُبُوْرِاَللَّهــــــُمَّ اَبْلِــــــغْ رُوْحَ سَيِّــــــدِنَا مُحَمــــــَّدٍ مِنِّــــــيْ تَحــــــِيَّةً وَسَــــــلاَمًا ❖★★★❥❖★★★❥❖★★★❥❖ ┏◈°•.¸¸❖﷽❆━━━┓   LAFAL SHOLAWAT         IMAM SYAFI'I  DAN KEUTAMAANNYA ┗━◈★★★❖❖❥━━┛ 📗 Dalam kitab Afdhalus Shalawat ‘ala Sayyidis Sadat, Syaikh Yusuf bin Ismail Al-Nabhani menyebutkan bahwa ada dua bentuk lafal salawat yang dimiliki dan disusun oleh Imam Syafi’i. 1️⃣▪ Lafal salawat pertama adalah sebagai berikut; اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ لَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا أَمَرْتَ بِالصَّلاَةِ عَلَيْهِ وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا تُحِبُّ أَنْ يُصَلَّى عَلَيْهِ وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا تَنْبَغِي الصَّلاَةُ عَلَيْهِ Allohumma sholli ‘ala muhammadin b

Islam Mengikuti Zaman atau Zaman Mengikuti Islam?

“Gus, mana yg benar: Islam yg harus mengikuti jaman, atau jaman yg mengikuti Islam?” “Aqidah dan ritual ibadah tetap sama: penafsiran dan ijtihad kita yang mengikuti perkembangan jaman.” “Tapi Gus bukannya Qur’an-Hadis itu ibarat manual mesin yg harus diikuti apa adanya, kalau gak, mesin gak jalan?” “Manusia bukan mesin. Kita diberi akal utk berpikir dan hati utk mencintai. Akal beri pertimbangan, hati jua yg memilih. Akal berlayar, hati jua tempat berlabuh.” “Tapi Gus bukannya beragama itu pakai wahyu, gak boleh pakai akal?” “Lantas buat apa ayat pertama justru memerintahkan kita untuk Iqra? Qur'an sering bertanya retoris: "afala ta'qilun?"  Ini diulang sampai 13x. Apakah kamu tidak pakai akalmu? Begitu pentingnya akal dlm Islam” “Tapi Gus bukannya memahami agama dg akal itu bakal banyak salahnya?” “Akan lebih salah lagi kalau memahani agama tanpa akal. Pesan Qur’an: Katakanlah, apakah sama orang yg mengetahui dan orang yg tdk mengetahui. Sungguh yg be

Surat Syaikhona Kholil Bangkalan untuk Putrinya

Gambar
Ijazah umum Tulisan ini berisi tentang surat dari Syeikhona Kholil pada putrinya yakni Nyai Hatimah. Ada banyak catatan, doa, amalan dan hikmah yang bisa diambil dari surat ini. Berikut adalah isi surat Syaikhona Kholil yang Laduni.id sajikan untuk pembaca. مِنْ دٓمَاڠَنْ إِلَى جٓڠْ كِيْ بُوَاڠْ دَاتٓڠْ دٓءْ تَڠْ أَنَقْ حَاتِمَهْ سِڠْكُوءْ أَفَارِيڠْ ستُورْ¹ تَسْبِيح مَرْجَانْ، دٓرَفُوْن دُوْجَانْ أَذِكِرْ سِيَڠْ مَالٓمْ جٓأ بُوْسٓنْ Dari Demangan Ke Jengkebueng. Untuk anakku Hatimah. Saya memberikan satu tasbih marjan, supaya suka berdzikir siang-malam jangan bosan * لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ ١٠٠ * سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِه سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ ١٠٠ * أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ١٠٠ * لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ ١٠٠ * اَللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ اَللهم صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ  ١٠٠ * رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةَ وَفِي الْأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. (سٓكَا

Kesesatan Jargon Kembali pada Al-Qur'an dan Sunnah

Gambar
Kelompok Wahabi paling getol mengkampanyekan jargon kembali pada Al-Qur'an dan sunnah. Disetiap pengajiannya selalu didengungkan "ayo kita kembali pada Al-Qur'an dan sunnah". Kalimat yang terus menerus mereka ulang diantaranya: "tidak usah pakai madzhab karena madzhab penyebab perpecahan umat", "kita kembali pada ajaran Islam yang murni sesuai ajaran rasulullah dan sahabat". Begitulah jargon-jargon Wahabi. Bagi masyarakat awam, jargon semacam itu tampaknya indah dan bagus. Simpel dan tidak perlu bertele-tele pakai imam madzhab. Lebih pure (murni) dan ori (asli). Bagi kalangan yang paham agama terutama ulama NU jargon semacam itu sungguh sesat dan menyesatkan untuk tidak mengatakan kacau balau. Memahami agama tak sesimpel itu. Bagaimana mungkin memahami Islam langsung memakai Al-Qur'an dan sunnah tanpa tafsir dari ulama? Tanpa mengetahui asbabun nuzul, nasikh-mansukh, muhkam-mutasyabihat, makkiyyah-madaniyah, ayat 'am dan khash da

Shalawat Ibnu Abbas

Gambar
IZAJAH SHOLAWAT DARI GURU MULIA SAYYIDI ABAH GURU SEKUMPUL SHOLAWAT IBNU ABBAS يَا دَائِمَ الْفَضْلِ عَلٰى الْبَرِيَّة يَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ بِالْعَطِيَّة يَا صَاحِبَ الْمَوَاهِبِ السَّنِيَّة صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ خَيْرِ الْوَرٰى سَجِيَّة وَاغْفِرْ لَنَا يَا ذَا الْعُلٰى فِي هٰذِهِ الْعَشِيَّة TEKS LATINNYA: Yaa daaimal fadhli 'alal bariyyah Yaa baasithol yadaini bil 'athiyyah Yaa shoohibal mawaahibis saniyyah Sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin khoiril waroo sajiyyah Waghfirlanaa yaa dzal 'ulaa fii haadzihil 'asyiyyah ARTINYA: Wahai Yang Selalu Memberi karunia pada makhluk-Nya. Wahai yang tangan-Nya terbuka dengan pemberian-Nya. Wahai Pemilik karunia yang mulia. Sampaikan sholawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. (Beliau) adalah manusia yang terbaik. Ampuni kami pada sore ini wahai Yang Maha Mulia) DIKUTIP DARI 📙KITAB AL IMDAD Dibaca 10x, ketika hampir maghrib sebelum adzan. Fadhilahnya ada di kitab 📘An Na

Mengejutkan! Nama Nabi Muhammad dan Ahlul Bait Ada dikapal Nabi Nuh

Gambar
Pada bulan Juli 1951 sebuah tim yang terdiri dari ahli-ahli Rusia melakukan penelitian terhadap Lembah Kaat. Sepertinya mereka tertarik untuk menemukan sebuah tambang baru di daerah tersebut. Dalam penelitiannya mereka menemukan beberapa potong kayu berserakan di daerah tersebut. Mereka kemudian mulai menggali tempat tersebut dengan tujuan untuk menemukan sesuatu yang berharga. Tetapi alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan kumpulan potongan-potongan kayu tertimbun di situ. Salah seorang ahli yang ikut serta memperkirakan–setelah meneliti beberapa lapisanya–bahwa kayu-kayu tersebut bukanlah kayu yang biasa, dan diperkirakan juga menyimpan rahasia yang sangat besar di dalamnya. Mereka meng-ekskavasi tempat tersebut dengan penuh keingintahuan. Mereka menemukan cukup banyak potongan-potongan kayu di daerah penggalian tersebut, dan di samping itu mereka juga menemukan hal-hal lain yang sangat menarik. Mereka juga menemukan sepotong kayu panjang yang berbentuk persegi. Mereka sa