Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Fungsi Ikatan Pada Kain Kafan

Manusia dilahirkan dalam keadaan telanjang, saat hidupnya memakai bermacam-macam pakaian serta asesorisnya, dan saat meninggal dia hanya memakai kain putih yang dinamakan kain kafan. Dalam hadits disebutkan : عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَسُوْا مِنْ ثِيَابِكُمُ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ وَكَفِّنُوْا فِيْهَا مَوْتَاكُمْ Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Pakailah pakaianmu yang putih, karena itu sebaik-baik pakaianmu, dan kafanilah orang-orang yang meninggal dengan pakain itu (warna putih). (H. R. Ahmad no. 2257, Abu Daud no. 3880 dan lainnya). Syaikh Zainuddin Al-Malibari dalam kitabnya menegaskan : وَأَكْمَلُهُ لِلذَّكَرِ ثَلَاثَةٌ يَعُمُّ كُلٌّ مِنْهَا الْبَدَنَ، وَجَازَ أَنْ يُزَادَ تَحْتَهَا قَمِيْصٌ وَعِمَامَةٌ، وَلِلْاُنْثَى إِزَارٌ، فَقَمِيْصٌ، فَخِمَارٌ فَلَفَافِتَانِ Paling sempurna, kafan bagi jenazah lelaki adalah tiga lapis yang masing-masingnya menutup seluruh tubuh, dan

Apakah Semua Hadits tentang Puasa Rajab Berstatus Palsu?

Oleh Suryono Zakka Tidak semua hadits yang berkaitan tentang puasa rajab berstatus palsu. Memang ada yang palsu, ada yang dha'if dan tentunya ada yang shahih. Hadits yang palsu menurut kelompok anti puasa rajab (namun dihukumi dha'if oleh Ibnu Hajar Al-Haitami) adalah sebuah hadits yang berbunyi: رجب شهر عظيم يضاعف الله فيه الحسنات فمن صام يوما من رجب فكأنما صام سنة ومن صام منه سبعة أيام غلقت عنه سبعة أبواب جهنم ومن صام منه ثمانية أيام فتح له ثمانية أبواب الجنة ومن صام منه عشر أيام لم يسأل الله إلا أعطاه ومن صام منه خمسة عشر يوما نادى مناد في السماء قد غفر لك ما مضى فاستأنف العمل ومن زاد زاده الله “Bulan Rajab adalah bulan yang agung, Allah akan melipatkan kebaikan pada bulan itu. Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka seakan-akan ia berpuasa selama satu tahun. Barang siapa yang berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka akan ditutup tujuh pintu api neraka jahanam darinya. Barang siapa yang berpuasa delapan hari pada bulan itu, maka akan dibukakan

Mengenal Imam Madzhab

Ada baiknya kita mengenal para Imam Mazhab seperti Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali yang telah menyusun kitab Fiqih bagi kita semua. 1. Abu Hanifah (Imam Hanafi) Nu’man bin Tsabit bin Zuta bin Mahan at-Taymi (bahasa Arab: النعمان بن ثابت), lebih dikenal dengan nama Abū Ḥanīfah, (bahasa Arab: بو حنيفة) (lahir di Kufah, Irak pada 80 H / 699 M — meninggal di Baghdad, Irak, 148 H / 767 M) merupakan pendiri dari Madzhab Hanafi. Abu Hanifah juga merupakan seorang Tabi’in, generasi setelah Sahabat nabi, karena dia pernah bertemu dengan salah seorang sahabat bernama Anas bin Malik, dan meriwayatkan hadis darinya serta sahabat lainnya.[3] Imam Hanafi disebutkan sebagai tokoh yang pertama kali menyusun kitab fiqh berdasarkan kelompok-kelompok yang berawal dari kesucian (taharah), salat dan seterusnya, yang kemudian diikuti oleh ulama-ulama sesudahnya seperti Malik bin Anas, Imam Syafi’i, Abu Dawud, Bukhari, Muslim dan lainnya. http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Han

Apakah Pancasila Tidak Islami?

Oleh Suryono Zakka Bagi pemuja khilafah, Pancasila itu bukan Islam bahkan Pancasila bertentangan dengan ajaran Islam. Mereka mempertentangan antara Pancasila dengan Islam. Islam bersumber dari Allah yang mutlak benar sedangkan Pancasila bersumber dari manusia yang pasti salah. Begitu logika kaum khilafah. Logika semacam ini sama halnya dengan logika kaum Wahabi yang mempertentangkan antara Nabi dengan sahabat, mempertentangkan antara Nabi dengan Kiai atau mempertentangan antara Al-Qur'an hadits dengan ulama. Pertanyaan yang mereka lontarkan biasa " ente ikut Nabi atau ikut Kiai?", "antum ikut Al-Qur'an hadits atau ikut Imam Syafi'i" dan seterusnya. Benarkah Pancasila tidak Islami sebagaimana pemahaman kaum khilafah? Untuk menguji apakah Pancasila Islami atau tidak maka kita perlu tahu substansi dari Pancasila itu. Apakah butir-butirnya bertentangan ataukah selaras dengan ajaran Islam. Setelah kita memahami secara mendalam setiap butir-butirnya,

Siapakah Musuh Pancasila?

Oleh Suryono Zakka Musuh Pancasila adalah mereka yang membenturkan agama dan Pancasila. Mengaku beragama tapi anti Pancasila. Menganggap Pancasila produk kafir. Simbol thaghut dan simbol berhala. Teriak rezim NKRI kafir tapi masih betah dan beranak pinak hingga tujuh turunan dinegara yang katanya kafir. Mereka adalah kelompok minoritas pemecah belah tapi merasa mayoritas. Setiap tindak tanduk dan lakunya mengatasnamakan agama. Selalu dan selalu mengatasnamakan Islam. Simbol-simbol Islam menjadi senjata ampuh untuk membasmi yang tak seiman dan sepemahaman. Agama menjadi barang dagangan yang mereka obral dengan murah. Siapa yang menghentikan kekonyolannya akan dicap anti agama, anti Islam. Komunis, musyrik dan lagi-lagi kafir. Mereka yang menjadikan agama sebagai komoditas politik menggiurkan. Hingga pilihan Capres saja harus menjual nama Tuhan. Merasa paling bersama ulama. Yang tidak bersama mereka dianggap tidak bersama Tuhan, tidak bersama ulama. Mosok Tuhan dan ulama kalah Cap

Khutbah Jum'at: Cara Nabi dalam Menanggulangi Virus Mematikan

Oleh Suryono Zakka Khutbah 1 الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. Jamaah shalat Jum'at yang dimuliakan Allah Marilah kita senantiasa menumbuhkan keimanan dan ketakwaan kita sehingga hidup kita senantiasa diliputi dengan iman. Menjaga iman baik dalam keadaan sendiri maupun ramai. Dalam keadaan lapang maupun sempit. Dala

Ciri-Ciri Kelompok Radikal Menurut Sabda Nabi

Gambar
Nabi Muhammad Ungkap Ciri-ciri Muslim Radikal, dari Jidat Hitam, Celana Cingkrang, dan Kepala Plontos Sudah menjadi fakta sejarah, bahwa empat hal ini: kepala plontos, jidat hitam, jenggot panjang dan celana cingkrang dianggap menjadi ciri-ciri muslim radikal, meskipun ada muslim non-radikal yang juga memilikinya. Anggapan itu terbentuk jauh sebelum ada Khawarij sebagai cikal-bakal kelompok muslim radikal, karena ciri-ciri itu sudah disinyalemenkan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya. Oleh karenanya, penulis telah menceramahkannya dalam berbagai forum di tengah masyarakat sebagai gerakan deradikalisasi, gerakan menangkal faham radikalisme yang jika dibiarkan bertumbuhkembang akan mengancam eksistensi faham Ahlussunnah Waljamaah dan keutuhan NKRI. PERTAMA : KEPALA PLONTOS Jika maksud dan tujuan berkepala plontos untuk syiar agama atau menganggap hal itu sebagai ibadah, seperti yang dilakukan para pendeta Budha, maka ini termasuk perbuatan bid’ah. Demikian juga jika menjadikan

Siapa Saja Pendukung ISIS?

Gambar
1. Simpatisan: ini adalah mereka yang bersimpati positif terhadap (propaganda) ISIS. Biasanya karena mreka merasa bahwa ISIS mempraktekan syariat. Tapi orang-orang ini tidak pernah memberikan kontribusi apapun terhadap gerakan ISIS. Ketertarikan mereka kepada ISIS hanya pada soal ideologi semata. Mereka ini BANYAKKKKK di Indonesia. Mereka ini susah untuk dijerat hukum, karena tidak ada tindak pidana yang sudah mereka lakukan. 2. Pendukung: Ini adalah mereka yang sudah bersimpati, dan secara sudah pernah memberikan bantuan kepada pergerakan ISIS. Misalnya dengan memberi sumbangan, baik langsung, ataupun lewat organisasi pengumpul dana yang menyalurkan dananya ke ISIS. Mereka ini bisa dijerat dengan UU 5/2018 tentang tindak pidana terorisme. 3. Anggota ISIS: Ini adalah mereka-mereka yang bergabung dengan ISIS, lewat kelompok-kelompok teror yang berafiliasi ISIS di Indonesia. Mereka ini PASTI dijerat dengan UU tindak pidana terorisme 4. Deportan ISIS: Ini adalah simpatisa

Benarkah Meniru Sistem Pemerintahan Nabi Muhammad Hukumnya Haram?

Gambar
Jika yang dimaksud meniru adalah mengambil esensi atau nilai-nilai Islam dari sistem pemerintahan nabi seperti kejujuran, keadilan, kemaslahatan dan sebagainya maka hukumnya wajib karena nilai-nilai Islam itulah yang hendak nabi ajarkan kepada umatnya. Islam bersifat universal sehingga ajarannya mampu menjangkau berbagai bangsa.  Setiap umat Islam boleh bersepakat membuat sebuah negara dan tata pemerintahan sesuai kehendak mereka namun harus berpegang teguh pada nilai ajaran Islam. Tentang bagaimana bentuknya atau sistemnya,  hanyalah cover sebab yang utama adalah bagaimana nilai-nilai Islam bisa hidup dalam sebuah bangsa tersebut atau masyarakatnya bisa mengaktualisasikan ajaran Islam dengan baik.  Sama halnya dengan NKRI. NKRI adalah negara kesepakatan (jumhuriyah) yang didalamnya sudah melebur nilai-nilai Islami. Penduduknya mayoritas beragama Islam, umat Islam tidak terganggu ibadahnya dan sistem syariah berkembang. Kebebasan beribadah dijamin oleh undang-undang. Jadi

Gus Sholah yang Tak Pernah Lelah

Gambar
Oleh Suryono Zakka Namanya Dr. (HC), Ir. KH. Salahuddin Wahid atau dipanggil Gus Sholah. Lahir pada 11 September 1942. Gus sholah adalah adik kandung KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ayahnya bernama KH. Wahid Hasyim dan ibunya bernama Nyai Sholehah. Beliau memiliki banyak prestasi diantaranya pernah menjabat sebagai wakil Komnas HAM (2002-2007), ketua PBNU (1999-2004), penulis, anggota ICMI, mengasuh Ponpes Tebu Ireng hingga kapasitas keulamaanya tak diragukan lagi. Juga mulia nasabnya karena cucu dari Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy'ari, pendiri NU. Militansi Gus Sholah di NU patut diteladani. Beliau sangat gigih memperjuangkan NU. Beliau sangat 'disiplin' dalam mengembangkan dakwah NU. Beliau sangat kokoh dalam menjaga marwah NU dengan semangat khittahnya. Karena kegigihannya, tak jarang pemikiran Gus Sholah berseberangan dengan kakaknya yakni Gus Dur. Jika Gus Sholah lebih ketat dalam mengembangkan dakwah NU maka Gus Dur lebih longgar, dua idealisme yang harmoni d