Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Islam Nusantara menurut Santri

Gambar
Islam adalah agama yang universal, sempurna, dinamis, lentur, elastis dan selalu dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Islam dikenal sebagai salah satu agama yang akomodatif terhadap tradisi lokal dan ikhtilāf ulama dalam memahami ajaran agamanya. Islam dibawa oleh Nabi Muhammad saw. kepada seluruh manusia dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam bidang sosial politik. Beliau membebaskan manusia dari kegelapan peradaban menuju cahaya keimanan Universalisme Islam yang dimaksud adalah bahwa risalah Islam ditujukan untuk semua umat, segenap ras dan bangsa serta untuk semua lapisan masyarakat (al-Islam Shalih li Kulli Zamān wa Makān). Ia bukan risalah untuk bangsa tertentu yang beranggapan bahwa mereka bangsa yang terpilih, dan karenanya semua manusia harus tunduk kepadanya. Risalah Islam adalah hidayah dan rahmat Allah untuk segenap manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-Anbiyā/21 : 107. وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ Dan tiadalah kami mengut

Kisah Kiai Khozin mendapat Salam dari Rasulullah

Gambar
Salah seorang waliyulloh yang terkenal keramat, Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan-Madura, suatu kali menunaikan ibadah haji. Beberapa saat ketika beliau singgah di Madinah hendak berziaroh kemakam Rosululloh di Ar-Roudhoh, beliau berjumpa dengan Nabi SAW. Ketika itu beliau terlihat mesra sekali bercengkrama dengan Nabi, hingga sebelum berpisah, Nabi mengatakan kepada Syaikhona Kholil Bangkalan bahwasannya kalau Syaikhona kembali ketanah air supaya menyampaikan salamnya Nabi kepada Khozin dari Buduran-Sidoarjo. Begitulah, selepas kapal yang ditumpangi Kyai Kholil sandar di pelabuhan Kota Surabaya (sekarang Tanjung Perak ), beliau tidak langsung menuju Bangkalan-Madura, akan tetapi langsung menuju Buduran-Sidoarjo mencari orang yang bernama Khozin sebagaimana yang disarankan Nabi SAW kepadanya. Begitu sampai di Buduran, beliau menanyai beberapa orang yang dijumpainya, menanyakan rumah Khozin. Setiap jawaban yang beliau peroleh berfariasi, mulai Khozin tukang cukur rambut, tukang s

Onani dan Masturbasi ala Wahabi

Gambar
1. Pasal Tentang Onani atau bermasturbasi Jika seorang wanita tidak bersuami yang syahwatnya memuncak, maka sebagian ulama kami berkata, “Boleh baginya mengambil kulit lunak yang berbentuk batang dzakar atau mengambil ketimun atau terong berukuran mini lalu ia masukkan ke dalam (ma’af) kemaluannya.” [Badai’ul Fawaid juz 4 hal.1471-1472]. 2. Dibolehkan melacur dan mabuk ﻋﻠﻰ ﺍﺅﻛﺪ ﻣﺎ ﺫﻛﺮﺗﻪ ﻣﺴﺒﻘﺎ…ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ ﻣﻦ ﻭﺍﻟﺨﻤﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻋﺎﺭﺓ ﺍﻟﺒﺤﺮﻳﻦ ﻟﺘﻐﻄﻴﺔ ﺍﻟﻌﺠﺰ ﻣﺠﺎﺯ ﺍﻻﻗﺘﺼﺎﺩﻱ ﻭﻭﻟﻲ ﺷﺮﻋﺎ. ﺍﻻﻣﺮ ﻳﺮﻯ ﻣﺎ ﻻ ﻳﺮﺍﻩ ﺍﻵﺧﺮﻭﻥ “Aku tegaskan perkataanku sebelumnya bahwa melacurkan diri dan khamr di Bahrain asal tidak terlalu sering untuk menutupi kelemahan ekonomi itu boleh secara syari’at. Waliyyul amr (yang membahas ini) mempunyai pertimbangan yang lebih baik daripada orang kebanyakan”. 3. Fatwa di larang mandi di laut oleh wahabi karena laut dianggap berjenis kelamin laki-laki ﺍﻛﺒﺮ ﻣﻦ ﻧﺰﻭﻝ ﺍﻟﻤﺮﺍﺓ ﺍﻟﻜﺒﺎﺋﺮ ﻟﻮ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﺣﺘﻰ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﻣﺤﺠﺒﺔ ﻭﺑﺪﺧﻮﻝ ﻻﻥ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻣﻜﺎﻥ ﺣﺸﻤﺘﻬﺎ ﺗﻜﻮﻥ ﻗﺪ ﺯﻧﺖ ﻭﻳﻘﻊ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺍﻟﺤﺪ” Fatwa b

Islam Nusantara Membawa Berkah

Gambar
Islam Nusantara, semakin dikupas semakin berkah. Mungkin ini beberapa poin yang bisa jadi renungan bersama: 1. Saya senang atas kembali munculnya perdebatan/ dialektika seputar "Islam Nusantara" ke permukaan. Sebab, disamping itu hal yang wajar & niscaya, juga bisa mengantarkan "Islam Nusantara" itu sendiri menjadi diskursus yang hidup & aktif. Dengan adanya dialektika (yang menurut banyak pemikir sebagai sumber hidupnya suatu pemikiran/diskursus) tersebut, "Islam Nusantara" menemukan lawan dialognya. Sejatinya, ini adalah peluang bagus untuk semakin menghidup-kembangkan "Islam Nusantara". Jika tak ada pro & kontra/ dialektika saya kira cita-cita "Islam Nusantara" ini justru akan menjadi jamuran & kemudian mati. Jadi, terimakasih banyak untuk yang telah kontra atau bahkan mencaci-maki "Islam Nusantara". Berkat kalian, "Islam Nusantara" yang sedang tidur lemas & loyo tiba2 bergas kembali.

Sikap Wali Santri Saat Mondokkan Anak Agar Sukses

Gambar
"Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtua-nya harus lebih kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orangtua harus berjuang lebih ikhlas.. ikhlas.. ikhlas". Anak-anak mu di pondok pesantren gak akan mati karena kelaparan, gak akan bodoh karena gak ikut les ini dan itu, gak akan terbelakang karena gak pegang "gadget". Insya Allah Anakmu akan dijaga langsung oleh Allah karena sebagaimana janji Allah yang akan menjaga Alqur'an..yakin.. yakin..dan harus yakin. Lebih baik kamu menangis karena berpisah SEMENTARA dengan anakmu untuk menuntut ilmu agama, dari pada kamu nanti "yen wes tuwo nangis karena anak-anak mu lalai urusan akhirat.. kakean mikir ndunyo, rebutan bondo, pamer rupo..lali surgo.." (kalau sudah tua menangis karean anak2 kamu lalai thdp urusan akhirat....kebanyakan memikirkan urusan dunia, berebut harta, pamer rupa wajah...lupa surga) “Jadi wali santri itu harus punya 5 sifat dan sikap, yait

Khilafah Palsu ala Al-Baghdadi ISIS

Gambar
Satu dasawarsa lalu pasukan Amerika serikat di Irak sempat menahan Abu Bakar al-Baghdadi. Namun dia dibebaskan tanpa syarat pada Desember 2004 setelah enam bulan dipenjara. Setahun kemudian dia dicap penculik dan pembunuh. Pada 2010 pasukan koalisi di Irak mengumumkan mereka telah menangkap lelaki 40-an tahun itu. Tapi entah bagaimana ceritanya, yang ditahan bukan Baghdadi. Baghdadi dikenal dengan sebutan Abu Dua kini menjadi figur paling ditakuti dalam gerakan Islam radikal. Dia katanya dilahirkan di Kota Fallujah atau Samara, Irak. Dia memimpin pasukan berani mati dan menguasai sebagian besar wilayah utara Irak, sebelah barat Ibu Kota Baghdad, dan sebagian Suriah. Dia telah mengumumkan berdirinya sebuah khilafah awal Ramadan lalu. Dia mengklaim dirinya sebagai khalifah atau pemimpin umat Islam sejagat. Beberapa pihak menyebut Baghdadi sebagai penerus mendiang pendiri jaringan Al-Qaidah Usamah Bin Ladin, tapi dengan ideologi ekspansi wilayah. Menteri Pertahanan Amerika Seri

Mengapa Habib Quraish Shihab Enggan dipanggil Habib?

Gambar
Enak betul rasanya dilahirkan dari garis keturunan Nabi Muhammad SAW. Dihormati sejak dalam kandungan, terpandang sejak gema tangisan pertama, dan dianggap golongan yang diistimewakan bahkan ketika belum bisa mengucap sepatah katapun. Namun, benarkah demikian? Tidak sedikit keturunan Nabi malah enggan dipandang dengan atribut keistimewaan demikian. Bahkan ada yang memilih untuk menanggalkan gelar “habib” karena merasa tidak begitu berhak. "Bahkan sampai sekarang sebenarnya ada orang-orang yang punya garis keturunan dari Nabi, punya pengabdian yang besar, tidak dikenal sebagai sayid," kata Quraish Shihab. Ia adalah penafsir Alquran yang cemerlang, cendekiawan muslim yang memiliki rekam jejak luar biasa, diakui sebagai ahli ilmu tafsir di dalam dan luar negeri. Quraish dilahirkan pada 16 Februari 1944 di Rappang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Ayahnya, Abdurrahman Shihab, juga ulama dan guru besar di bidang tafsir. Dibesarkan oleh keluarga yang terpan

Kisah Syeikhoh Sulthonah binti Ali Az-Zabidi: Sufi Wanita dari Yaman

Gambar
Di ceritakan oleh  Al Imam Al Quthub Al Habib ‘Ali bin Muhammad bin Husein Al Habsyi (Shohibul Maulid), bahwanya di Yaman ada seorang wali agung perempuan yang  bernama Syeikhoh  Sulthonah  Rodhiallahu ‘Anha.  Beliau memiliki gelar Robia ‘atul Adawiyahnya Yaman Hadromaut.  Pekerjaan beliau ini  setiap waktunya bahkan setiap hembusan nafasnya selalu  bersholawat kepada Baginda Rosulullah Saw.  Dan lebih hebatnya lagi, beliau ini tiada pekerjaan lain selain sholawat, kecuali di saat waktu sholat tiba. Pada suatu ketika beliau mendapat suara gho’ib, yang meminta beliau untuk minta apa saja, dan  permintaan tersebut pasti dikabulkan. Namun beliau sebagai seorang ahli tashowwuf yang mursyid, jadi beliau tidak langsung mengucapkan permintaannya. Beliau menemui Guru beliau dari keluarga Baqushoir, dan menanyakan kepada Guru beliau "Apakah ada di dunia ini ada maqom kewalian yang tidak ada lagi maqom sesudahnya ??" Jawab Guru beliau : "Ada, yakni bertemu secara jaga dengan

Fatwa Wahabi tentang Keharaman Permainan Sepak Bola

Gambar
Pertama, Sepak bola tidak ada di zaman para Khulafâ’ yang Râsyidîn dan para raja Islam. Ia datang dari tradisi Barat! (Baca ad Durar as Saniyyah,15/200-204) Tidakkah Anda mengetahui bahwa kita harus mengikuti jejak Salaf, syibran bi syibrin wa dzirâan bi dzirâin!! Kedua, Olah raga sepak bola itu menyerupai kaum kafir; musuh-musuh Allah. (Ad Durar as Saniyyah,15/206) Ketiga, Yang bermain sepak bola itu hanya orang yang kurang waras akal, alias sufahâ’!! (Ad Durar as Saniyyah,15/206). Keempat: Sebagai bukti bahwa permainan ini menyerupai praktik orang-orang kafir, at tasyabbuh, adalah bahwa ia menyerupai pekerjaan orang-orang Amerika dalam meletakkan tiga serangkai kayu… Coba perhatikan tiang gawang sepak bola, ia menggunakan tiga kayu kan?! Kelima, Sepak bola menyebabkan seorang berjalan dan berlari dengan congkak di lapangan, padahal Allah telah melarangnya. Allah SWT berfiaman: وَ لا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحاً إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَ لَنْ تَبْلُغَ الْجِبالَ طُ

Pesantren Salafi-Wahabi Penyebar Paham Takfiri yang Wajib Diwaspadai

Gambar
Hati-hati!! Jika kalian ingin memasukkan anak kalian ke pesantren, maka kalian jangan sampai salah pilih pesantren/sekolah, karena banyak pesantren yang  berpaham wahabi/salafi/takfiri atau cingkrang. Terbukti banyak alumni pesantren yang setelah pulang hanya fasih berbahasa “akhie.. ukhti.. ana.. antum,” tapi anehnya mereka mudah berkata syirik dan bahkan mengkafirkan saudara kita. Orang tuanya sendiri pun disyirikkan. Naudzubillahi mindzalik! Mereka kerap kali bergaya paling kritis dan berpenampilan paling aduhai Islaminya. Saking kritisnya, mereka berani melawan arus dan kebiasaan adat masyarakat. Dan tidak jarang menuduh aduhai umat Islam yang berpaham Sunni sekaligus Sufi. Tawassul, Ziarah Kubur, Tahlilan, memperingati Maulid, Istighosah berjamaah yang merupakan kebiasaan rutin dilakukan oleh masyarakat Indonesia khususnya owarga Nahdliyin mereka sering tuduh syirik, bahkan tidak sungkan pula mengafirkannnya. Apa anak Anda yang sejatinya ingin dipesantrenkan dan ingin m

Dialog Santri dengan Kaum Penthol Korek tentang Islam Nusantara

Gambar
PENTHOL KOREK : kami menolak Islam Nusantara, islam ya islam ga pake nusantara SANTRI : anakmu sekolah dimana PENTHOL KOREK : SD Islam Terpadu SANTRI : hahaha PENTHOL KOREK : kok ketawa SANTRI : Islam kok pake Terpadu, islam ya islam PENTHOL KOREK : hmmm itu Islam Kaffah SANTRI : hahahaha PENTHOL KOREK : kok ketawa lagi SANTRI : malah Islam pake Kaffah, islam ya islam PENTHOL KOREK : itu cuma istilah SANTRI : Islam Nusantara kan juga istilah, kok sewot PENTHOL KOREK : Ngibrit lari Sambil Ngomel2 Sampai Mulutnya Berbusa2😁😀 ---------- Note : Banyak sekolah dengan nama IT yang dikelola oleh simpatisan IM ataupun PeKS.

Islam Nusantara sebagai Khazanah Keilmuan

Gambar
M. Ishom el Saha Lebih dari 5 tahun saya diberikan mandat Pascasarjana STAINU/UNUSIA Jakarta untuk menyampaikan Mata Kuliah Khazanah Islam. Tulisan ringkas ini semoga bermanfaat buat saudara-saudaraku yang belum tahu apa, mengapa, bagaimana Islam Nusantara? 1. Apakah Islam Nusantara? Islam Nusantara merupakan pendekatan sosiologi agama bukan teologi agama seperti halnya telah dilakukan Ibnu Khaldun sebagai peletak dasar sosiologi Islam untuk mengkaji dan meramal masa depan Islam. Kajian sosiologi keagamaan Islam Nusantara menggunakan pendekatan sosiologi behaviorisme yang dianggap model terbaru dari kajian sosiologi. Kata para ahli sekarang bukan jamannya lagi bicara strukturalisme-fungsional, dll. 2. Mengapa harus Islam Nusantara? Populasi muslim Dunia di atas 2 milyar yang tersebar di lebih 68 negara. pertanyaannya siapa juru bicara Islam yang mewakili mereka? Masalah ini menjadi kegelisahan umat sekarang ini. Makanya ada Islam transnasional seperti HTI, Ikhwanul Muslimi

Radikalisme sebagai Musuh Bersama

Gambar
Ideologi radikalisme dan intoleran yang selama ini dianggap “BIASA” harus mulai dijadikan sebagai “MUSUH BERSAMA”. Hingga sejauh ini, ada terlalu banyak 'OKNUM' yang terus mengkampanyekan hate speech (ujaran kebencian) terhadap orang-orang tertentu yang berbeda paham dengan dirinya. Kebebasan berbicara dan demokrasi seringkali dijadikan perisai yang membenarkan tindakan mereka, tapi sesungguhnya merekalah penyebar bibit kebencian terhadap pemerintahan yang sah maupun tokoh-tokoh nasional yang bekerja untuk kepentingan orang banyak. Polisi dan para aparat penegak hukum telah bekerja keras untuk memberangus para pelaku terorisme. Sungguh baik dan patut diapresiasi. Tetapi hal itu menjadi sia-sia jika kita hanya berfokus terhadap tindakan PENGOBATAN tanpa juga berkonsentrasi penuh pada tindakan PENCEGAHAN. Selama para oknum penebar kebencian masih dibiarkan bebas menggunakan posisi dan panggung yang ada untuk menebarkan bibit kebencian, maka akan lebih banyak lagi be

Apakah Ada Masalah dengan Islam Nusantara?

Gambar
Mengapa Istilah “Islam Nusantara” banyak dipersoalkan kaum unyu2 WAHABIYUN, HATEI, PEKAES? Apakah Islam Nusantara akan menggugurkan kewajiban seorang Muslim: Membaca kalimat Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, Berhaji? Tidak. Apakah Islam Nusantara akan melarang orang Berqurban, Bersedekah, Bangun Mesjid dan amalan2 lainnya? Juga tidak. Apakah Islam Nusantara akan menolak Allah,  Rasulullah, 6 rukun iman, 5 rukun Islam? Tidak juga. Lalu apa makna Islam Nusantara? Islam Nusantara adalah terminologi pemahaman yg muncul akibat menguatnya paham ‘pekok’ ala WAHABI, JAD dan berbagai macam handai tauladannya. Yakni polah pandangan yang amat kaku, tidak sesuai karakter penduduk Nusantara. Perbedaannya dimana? Perbedaan tersebut lebih kepada cara dakwah, sikap. Islam Nusantara lbh mengedepankan sifat yg luhur dalam berdakwah, mengajak bukan menyepak. Merangkul bukan memukul. Menghargai pemeluk lain bukan melukai pemeluk lain. Ini berbeda dengan sikap Islam garis keras, kaku. Sedi

Menyikapi Pendakwah yang Gagal Paham dengan Islam Nusantara

Gambar
Oleh: Agus Salim Thoyib Saya terperanjat kaget dengan pernyataan keras seorang ustadzah menyoal Islam Nusantara yang beredar di media sosial. Ustadzah yang hemat saya secara amaliah dan referensi kajiannya (utamanya fiqh) – jika saya simak pengajiannya di salah satu TV swasta –  masuk katagori kalangan nahdliyin itu menentang keras Islam Nusantara. Tapi sejenak kemudian, saya sedikit memaklumi atas penentangan itu. Lagi-lagi karena belum selesai penyamaan persepsi atas apa Itu Islam Nusantara jika dihubungkan dengan Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin. Menyoal kasus ustadzah ini,  saya ingin katakan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, saya yakin telah terjadi mis terminologi atas Islam Nusantara pada diri Mamah Dedeh sehingga beliau – intonasi dan aksentuasinya – begitu menentang keras dengan Islam Nusantara. Betul, bahwa Islam dihadirkan (fungsional) sebagai rahmat untuk alam semesta. Ini mutlak dan qat’i. Saya pun sedari awal hingga sekarang meyakini itu-absolutely.  Namun

Apakah Dalil Hanya Cukup Al-Qur'an dan Hadits

Gambar
Sering ada yang bertanya: ini mana dalilnya? Di balik pertanyaan ini kerap kali terjadi kesalahpahaman tentang dalil. Dengan merujuk pada kitab Ushul al-Fiqh al-Islamiy karya Syekh Wahbah az-Zuhaili (jilid 1, halaman 417-419) seperti yang saya skrinsut di sini, mari kita kaji ulang dimana letak salah pahamnya. Para ulama biasanya membahas masalah dalil ini dalam topik mashadir al-ahkam (sumber-sumber hukum) atau al-adillah asy-syar’iyyah (dalil-dalil syara’). Secara umum yang disebut sebagai dalil itu tidak hanya terbatas pada al-Qur’an dan Hadits saja. Dengan demikian, Inilah kesalahan pertama dibalik pertanyaan mana dalilnya, yaitu menganggap seolah dalil itu hanya ayat al-Qur’an dan Hadits. Syekh Wahbah mengutip Hadits riwayat Sayidina Muaz bin Jabbal. Ketika Muaz Radhiyallah ‘Anhu  akan berangkat ke Yaman sebagai utusan Nabi, Nabi bertanya kepada Muaz: “Hai Muaz, jika umat bertanya padamu tentang sesuatu masalah, dalil apa yang engkau gunakan?” Maka Muaz menjawab: “dengan a

Menguji Kehebatan Gus Dur dan Kiai Said

Gambar
Mencari orang alim itu sulitnya setengah mati. Dan lebih sulit lagi mencari orang alim plus berani.Mencari orang alim saja banyak, tapi alim yang takut berhadapan dengan musuh, takut dibully, takut difitnah, takut diintimidasi dan takut-takut lainnya. Mencari orang berani saja banyak, tapi berani tanpa perhitungan, nekat tanpa siasat. Mencari orang alim sekaligus pemberani itu sulit, sesulit mencari semut hitam di batu hitam pada saat gelap gulita. Dalam zaman now setidaknya ada 2, yaitu Gus Dur dan Kiai Said. Mengapa Gus Dur dan Kiai Said terkesan banyak dimusuhi? Ya karena beraninya itu. Coba bandingkan dengan ulama-ulama alim yang “cari selamat”, yang diam saat ada kedhaliman di depan mata, yang ikut arus saja, tentu tidak banyak musuhnya. Tapi Gus Dur dan Kiai Said, sengaja pasang badan demi memperjuangkan sebuah kebenaran. Beliau berdua rela tak populer, rela difitnah, rela dinistakan demi memperjuangkan kebenaran yang diyakininya. Baik kebenaran dalam beragama (Islam) m

Mengapa Kaget dengan Islam Nusantara?

Gambar
*ISTILAH ISLAM NUSANTARA GAK USAH TERLALU DIGORENG-GORENG, FAHAMI DULU APA  MAKSUD SEBENARNYA* *Islam Nusantara* itu gak rumit kok ! Ini barang yang sudah lama sekali ada, sejak Islam masuk ke Nusantara. Hanya saja, memang belum pernah disebut namanya (meskipun sudah berabad-abad dihirup aromanya dan dikunyah barangnya) *ISLAM NUSANTARA* itu hanya bungkus, sedangkan isinya ya *ISLAM* itu.. gak ada yang beda ! Kok Nusantara ?? iya ! bungkusnya Islam di kawasan Nusantara ini yang menjadi beda dgn Islam di kawasan lain. Kok bisa ? Bisa donk..., coba saja perhatikan ! Hanya di Nusantara inilah ada acessories ke-Islaman yang namanya *SARUNG* dan *SONGKOK*. Hanya di Nusantara ini ada *BEDUG* dan *PENTONGAN*. Hanya di Nusantara ini Musholla disebut dengan *LANGGAR*. Hanya di Nusantara ini orang Sholat disebut *SEMBAHYANG*. Hanya di Nusantara ini orang *ISLAM* *ber-HALAL BI HALAL* ketika lebaran. Hanya di Nusantara ini orang mengenal *LONTONG, KUPAT, LEPET* sebagai bagia

Janji KH. Ali Maksum kepada NU

Gambar
Oleh: Ahmad Athoillah KH Ali Maksum merupakan ulama, tokoh NU dan pesantren pada periode tahun 1940-1989. Ulama yang akrab dipanggil dengan ‘Kiai Ali’  ini lahir pada tahun 1915 di Lasem, Jawa Tengah, dari pasangan ulama besar, KH Maksum Ahmad dan Nyai Hj Nuriyati. Sejak kecil, Kiai Ali tumbuh dalam lingkungan tradisi pesantren dan ketokohan NU di Lasem. Pada masa dewasanya, Kiai Ali berguru pada ulama besar seperti KH Amir (Pekalongan) dan KH Dimyathi (Tremas). Di Tremas, Kiai Ali mempelopori sistem pendidikan pesantren modern yaitu sistem madrasah. Setelah pernikahannya dengan Nyai Hj Hasyimah binti KHM Munawwir (Krapyak), ia pergi ke Mekkah pada tahun 1937 untuk menunaikan ibadah haji dan berguru dengan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani dan Syaikh Umar Hamdan. Pada tahun 1941, Kiai Ali kembali ke Indonesia untuk mengembangkan ilmu agamanya dengan spesialisasi yaitu bidang tafsir. Ia juga turut membantu mengembangkan pesantren Soditan milik ayahnya di Lasem, sebelu

Benarkah Lafadz Kullu Bid'atin Dhalalah Berarti Semua Bid'ah Sesat?

Gambar
Dalam At-Tahdzib Al-Asma’ wa Al-Lughot bahwa kalimat  “Al-Bid’ah”  itu dibaca kasroh huruf “ba’-nya” di dalam Pemahaman agama yaitu perkara baru yang tidak ada dimasa Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa sallam & dia terbagi menjadi dua baik & buruk Untuk membuktikan adanya dua macam makna ‘kullu’ ini, dalam kitab mantiq ‘Sullamul Munauruq’ oleh Imam Al-Akhdhori yg telah diberi syarah oleh Syeikh Ahmad al-Malawi dan diberi Hasyiah oleh Syeikh Muhamad bin Ali as-Shobban  Dan Dalam kitab Nubdzatul Bayan Karangan nya RKH Abdul Majid pamelasan Madura santrimya RKH Kholil Bangkalan Gurunya KH Hasyim ASy’ari Pendiri NU Tertulis: الكل حكمنا على المجموع ٠ ككل ذاك ليس ذا وقوع وحيثما لكل فرد حكما٠ فإنه كلية قد علما شرح السلم الملوي ص ٧٨ حتى ٨٠ نبذة البيان ص ٤٩ حتى ٥٠ “Kullu itu kita hukumkan untuk majmu’ (sebagian atau sekelompok) seperti Sebagian itu tidak pernah terjadi, Dan jika kita hukumkan untuk tiap-tiap satuan Maka dia adalah kulliyyah (jami’ atau keseluruhan) yg