Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah: Membumikan Islam Nusantara di Ranah Minang

Gambar
Adat Basandi Syarak berarti adat atau budaya bersendikan syariat dan Syarak Basandi Kitabullah berarti syariat bersendikan kitabullah (kitab Allah). Syara'/syariat dalam hal ini adalah syariat Islam karena masyarakat Minang mayoritas muslim dan kitabullah yang dimaksud adalah Al-Qur'an.  Falsafah masyarakat Minang ini menggambarkan bahwa keberadaan Islam di Minang bukan untuk memberangus budaya atau adat secara keseluruhan. Adat, tradisi atau budaya selagi tidak bertentangan dengan syariat maka tidak ada alasan untuk singkirkan. Adat tetap dijaga sebagai sebuah kearifan lokal dengan tetap berpijak dalam bingkai keislaman.  Ranah Minang adalah bagian dari Nusantara sehingga warna keislamannya sangat kental dengan Islam wajah Nusantara. Setuju atau tidak setuju dengan konsep yang digaungkan oleh Nahdlatul Ulama tentang metodologi Islam Nusantara, Ranah Minang sebagai kawasan Nusantara merupakan saksi sejarah bahwa Islam di Nusantara memiliki corak dan karakteristik y

Konferensi Ulama Internasional Menghasilkan 9 Poin Rekomendasi Lombok Message

Gambar
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah yang menyelenggarakan Konferensi Ulama Internasional untuk kedua kalinya setelah digelar pada tahun lalu . Acara ini berlangsung dari sejak Kamis (26/7), dan akan berakhir pada Minggu (29/7). Dilansir dari republika.co.id, Ketua Panitia Konferensi Ulama Internasional Fauzan Zakaria mengatakan, ajang ini akan dihadiri 500 alim ulama dari dalam dan luar negeri. Dari 32 negara yang diundang, 21 negara seperti Mesir, Libya, Maroko, Irak, Suriah, Lebanon, Yaman, Malaysia, Thailand, Singapura, Tunisia, Aljazair, Nigeria, India, Pakistan, Rusia, Ukraina, hingga Brunei Darussalam sudah memastikan diri akan hadir. Fauzan menjelaskan, bahwa konferensi ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sama pada tahun lalu dan bertujuan menggali serta mengembangkan nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, ramah, dan damai seperti tercermin dalam wasathiyyah (moderasi) Islam dalam upaya menanggulangi ekstremisme dan radikalisme dalam beragama;

Lombok Message: 9 Poin tentang Islam Wasathiyyah Perspektif Ahlussunnah wal Jama'ah

Gambar
Konferensi Ulama Internasional menghasilkan 9 buah kesepakatan yang disebut sebagai Lombok Message. Salah satu poin yang disepakati adalah melawan sektarianisme, rasisme dan diskriminasi. Pembacaan rekomendasi itu disampaikan oleh Sekjen Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia Mukhlis Hanafi di Islamic Centre, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (28/7/2018). Mukhlis menyampaikan sejumlah kesepakatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab. "Konferensi ini merupakan bagian dari rangkaian panjang konferensi-konferensi sebelumnya yang diselenggarakan ulama Islam di berbagai dunia dalam upaya menanggulangi ekstremisme dan terorisme. Konferensi ini telah menjadikan wasathiyyah (moderasi) Islam dalam perspektif Ahlussunnah wal Jama'ah sebagai metode dalam menghadapi ekstremisme dan terorisme," kata Mukhlis di awal pembacaan rekomendasi. Mukhlis juga menyampaikan pesan para peserta yang mengapresiasi peran dari alumni Al-Azhar dalam mencega

Rais dan Ketua Tanfidziyah PBNU dari Masa ke Masa (1926-2015)

Gambar
Ditulis oleh: Abdullah Hafidi, Santri NU Indonesia. Warga NU Bangkalan *Muktamar NU ke-1 (Surabaya, 1926):* ✅ KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) ✅ H. Hasan Gipo (Ketua Tanfidziyah) *Muktamar NU ke-2 (Surabaya, 1927):* ✅ KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) ✅ H. Hasan Gipo (Ketua Tanfidziyah) *Muktamar NU ke-3 (Surabaya, 1928):* ✅ KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) ✅ H. Hasan Gipo (Ketua Tanfidziyah) *Muktamar NU ke-4 (Semarang, 1929):* ✅ KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) ✅ KH. Achmad Nor (Ketua Tanfidziyah) *Muktamar NU ke-5 (Pekalongan, 1930):* ✅ KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) ✅ KH. Achmad Nor (Ketua Tanfidziyah) *Muktamar NU ke-6 (Cirebon, 1931):* ✅ KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) ✅ KH. Achmad Nor (Ketua Tanfidziyah) *Muktamar NU ke-7 (Bandung, 1932):* ✅ KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) ✅ KH. Achmad Nor (Ketua Tanfidziyah) *Muktamar NU ke-8 (Jakarta, 1933):* ✅ KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) ✅ KH. Achmad Nor (Ketua Tanfidziyah)

Jejak Zionis dan Salibis dalam Gerakan Salafi

Gambar
Saat ini, KAUM MUSLIMIN di seluruh dunia sedang mengalami COBAAN YANG SANGAT BERAT. Mulai dari pelecehan MASJIDIL AQSHA, tempat suci ketiga ( Al Haram Ats Tsaslits ) kaum muslimin, PEMBANTAIAN KAUM MUSLIMIN DI PALESTINA, Kashmir, Patani, Mindanao, PENJAJAHAN atas Afghanistan, Irak dan masih banyak lagi peristiwa - peristiwa dunia yang menguras air mata kaum muslimin. Dan setelah kita meneliti berbagai peristiwa tersebut, walaupun dengan analisis yang sederhana, kita akan melihat adanya suatu PERSEKONGKOLAN DUNIA untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin yang dipimpim oleh YAHUDI ISRAEL dan SALIB AMERIKA/ EROPA. Hal ini nampak jelas ketika kita melihat bagaimana Israil di anak emaskan oleh PBB, bagaimana Amerika membela dengan vetonya setiap kali PBB akan menjatuhkan sekedar kritik terhadap Israil, bagaimana IRAN di cari-cari kesalahannya dalam soal NUKLIR, padahal ISRAEL sendiri yang memiliki ratusan hulu ledak nuklir tiada sedikit pun disentuh. Yang paling jelas adalah pada set

Pembagian Bid'ah menurut Ulama Aswaja

Gambar
1. Imam Syafii (Syaikhul Akbar Mutjahid Mutlaq Nashirussunah Al Hakim Al Imam Asy Syafi) "Bid'ah terbagi menjadi bagian. Pertama: Perkara baru yang menyalahi al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ atau menyalahi Atsar (sesuatu yang dilakukan atau dikatakan sahabat tanpa ada di antara mereka yang mengingkarinya), perkara baru semacam ini adalah bid’ah yang sesat. Kedua: Perkara baru yang baru yang baik (hasanah) dan tidak menyalahi al-Qur’an, Sunnah, maupun Ijma’, maka sesuatu yang baru seperti ini tidak tercela" (Riwayat Imam Baihaqi didalam Manaqib Asy Syafii Juz 1 Halaman 469, Ibnu Hajar Al Asqalaniy dalam Fath al-Bari bi Syarah Shahih Bukhari 13/253, Sayyid Al-Bakri Abu Bakar bin Muhammad Syatha' Addimyatiy didalam I’anah At-Thalibin Ibn `Asakir dalam Tabyin Kadzib al-Muftari, hal. 97. Dinukilkan oleh adz-Dzahabi dalam “Siyar”, 8/408, Ibnu Rajab dalam “Jami` al-`Ulum wal-Hikam, 2/52-53, ). 2. Imam Ibnu Abdilbarr Al Hakim Al Muhaddits Al Imam Abu Umar Yusuf bin Abdilb

Ghibah yang Diperbolehkan

Gambar
Ghibah adalah perbuatan tercela yang dilarang oleh Islam. Tetapi dalam kondisi kita boleh menempuh jalan tersebut karena kepentingan-kepentingan tertentu yang hendak dituju. Imam An-Nawawi menyebutkan enam kondisi di mana seorang Muslim boleh mengghibahkan orang lain: اعلم أن الغيبة وإن كانت محرمة فإنها تباح في أحوال للمصلحة. والمجوز لها غرض صحيح شرعي لا يمكن الوصول إليه إلا بها ، وهو أحد ستة أسباب Artinya, “Ketahuilah, ghibah–sekalipun diharamkan–dibolehkan dalam beberapa kondisi tertentu untuk suatu kemaslahatan. Hal yang membolehkan ghibah adalah sebuah tujuan yang dibenarkan menurut syar’i di mana tujuan tidak tercapai tanpa ghibah tersebut. Hal itu adalah satu dari enam sebab,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 292). Secara lebih rinci Imam An-Nawawi menyebutkan enam kondisi itu sebagai berikut: Pertama, dalam sidang perkara di muka hakim. Seseorang boleh menceritakan penganiaya yang memperlakukannya secara zalim. Kedu

Hukum Dzikir dengan Biji Tasbih

Gambar
Oleh Abdul Wadud Kasful Humam Selain dengan jari, berdzikir dengan tasbih dan sejenisnya juga banyak dilakukan orang. Bahkan hal itu dirasa lebih mudah dan efektif apalagi jika dzikir yang dibaca mencapai ribuan. Nah, apakah dzikir seperti ini bertentangan dengan sunnah Nabi dan para sahabatnya jika dari keterangan hadis-hadis di atas Nabi memerintahkan para wanita untuk berdzikir dengan jari-jari karena kelak di akhirat dapat berbicara, dan bahkan beliau sendiri melakukannya. Dalam hal ini, Sa’ad bin Abi Waqqash bercerita: وَعَنْ سَعْدٍ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّهُ دَخَلَ مَعَ رسُولِ الله صلى الله عليه وسلم عَلَى امْرأةٍ وَبَيْنَ يَدَيْهَا نَوىً أَوْ حَصَىً تُسَبِّحُ بِهِ فَقَالَ: أَلا أُخْبِرُكِ بما هُوَ أيْسَرُ عَلَيْكِ مِنْ هَذَا أَوْ أفْضَلُ. فَقَالَ: سُبْحَانَ الله عَدَدَ مَا خَلَقَ في السَّمَاءِ، وسُبْحَانَ الله عَدَدَ مَا خَلَقَ في الأرْضِ، وسُبْحَانَ الله عَدَدَ مَا بَيْنَ ذَلِكَ، وسُبحَانَ الله عَدَدَ مَا هو خَالِقٌ، واللهُ أكْبَرُ مِثْلَ ذَلِكَ، وا

Presiden, Ulama dan Tokoh Nasional Hadiri Harlah MUI Ke-43

Gambar
Presiden Joko Widodo pada Kamis siang, 26 Juli 2018, menghadiri acara tasyakuran hari lahir ke-43 Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam acara itu, bersama Ketua Umum MUI K.H. Ma'ruf Amin, Presiden juga meletakkan batu pertama pembangunan menara MUI di kawasan Jalan Raya Hankam, Bambu Apus, Jakarta Timur. "Saya meyakini dengan rida Allah dan dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim akan kita dorong bersama-sama agar secepatnya menara MUI ini bisa kita selesaikan dengan konsep dana wakaf," ujar Presiden dalam sambutannya. Pembangunan menara yang berdiri di atas lahan seluas 18 hektare itu rencananya akan memiliki 17 lantai dan dibiayai sepenuhnya oleh dana wakaf. Pada kesempatan ini, Presiden kembali mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan persaudaraan, terlebih menjelang pesta demokrasi lima tahunan pada 2019 nanti. "Ini adalah pesta demokrasi yang ada di negara kita. Akan sangat besar ongkos sosialnya apabila persaudaraan kita, persatuan kita, ukhuwah

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Khutbahnya

Gambar
1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram, jika dilafalkan: اصلى سنةالخسوف ركعتين(مئموما)لله تعالى  usholli sunnatal khusufi rok'ataini (ma'muman) lillahi ta'ala. Artinya: "aku niat shalat sunat gerhana bulan dua raka'at (bermakmum) karena Allah Ta'ala" 2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati. 3. Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu Surat alquran dan dibaca dengan jahar (lantang). 4. Rukuk dengan membaca tasbih. 5. Itidal, bukan baca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu Surat alquran. 6. Rukuk dengan membaca tasbih. 7. Itidal. Baca doa i’tidal. 8. Sujud dengan membaca tasbih. 9. Duduk di antara dua sujud 10.Sujud kedua dengan membaca tasbih. 11.Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua. 12.Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. 13.Salam.

MUI Pusat: Teguran untuk MUI Sumbar atas Penolakan Islam Nusantara

Gambar
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin mengatakan akan melakukan teguran terhadap MUI Sumatera Barat atas penolakannya terhadap konsep Islam Nusantara. “Oh, nggak (diberi sanksi), nanti kita beri tahu saja,” kata Kiai Ma’ruf, Kamis (26/7). Kiai Ma’ruf Amin menegaskan bahwa MUI adalah wadah bagi semua pihak. Karena itu, di MUI ada Islam Nusantara, Islam berkemajuan. “Maka saya bilang Islamnya MUI itu Islam Nusantara, Islam berkemajuan. Masih kita tunggu ada nama lain nggak, karena kita itu wadah semua pihak,” lanjut Kiai Ma’ruf. Kiai Ma’ruf menambahkan, MUI provinsi wajib mematuhi aturan MUI pusat. Kiai mengingatkan sesama elemen bangsa tidak boleh saling hantam. “Iya harus (ikut aturan), harus. Kalau ada MUI yang menghantam salah satu pihak, tidak boleh karena kita wadah semua. Wadah kok hantam sana-sini, MUI gaduh, dong. Tugasnya menyatukan umat malah MUI jadi sumber,” terangnya. Seperti diberitakan pada Rapat Koordinasi Daerah MUI Sumbar dan MUI Kabupat

Tanggapan MUI Pusat atas Penolakan Islam Nusantara oleh MUI Sumbar

Gambar
Menanggapi penolakan MUI Sumatera Barat terhadap konsep Islam Nusantara, Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin mengatakan akan melakukan teguran. "Oh, nggak (diberi sanksi), nanti kita beri tahu saja," kata Kiai Ma'ruf sebagaimana diberitakan detik.com, Kamis (26/7). Kiai Ma’ruf Amin menegaskan bahwa MUI adalah wadah bagi semua pihak. Karena itu, di MUI ada Islam Nusantara, Islam berkemajuan. “Maka saya bilang Islamnya MUI itu Islam Nusantara, Islam berkemajuan. Masih kita tunggu ada nama lain nggak, karena kita itu wadah semua pihak," lanjut Kiai Ma’ruf. Kiai Ma’ruf menambahkan, MUI provinsi wajib mematuhi aturan MUI pusat. Kiai mengingatkan sesama elemen bangsa tidak boleh saling hantam. "Iya harus (ikut aturan), harus. Kalau ada MUI yang menghantam salah satu pihak, tidak boleh karena kita wadah semua. Wadah kok hantam sana-sini, MUI gaduh, dong. Tugasnya menyatukan umat malah MUI jadi sumber," terangnya. Seperti diberitakan pada Rapat Koordinasi Dae

Tokoh-Tokoh Wahabi

Gambar
Seperti yang kita ketahui, aliran Wahabi ini adalah aliran yang "membahayakan", maka kita haruslah berwaspada terhadap ajaran wahabi ini dengan menghindari setiap tausiyahnya dengan mengenali siapa saja ulama-ulama mereka. Maka dari itu, kami akan memberikan info seputar, daftar ulama-ulama wahabi diseluruh dunia yang harus diketahui dan dijauhi keberadaannya karena ajaran mereka ahlul takfiri, suka mentakfirkan muslim yang lain, membid'ahkan amalan muslim yang lain dan tidak bermadzhab dan menganggap ajarannya paling sesuai dengan Al-Qur'an dan As Sunnah, padahal ajaran mereka tidak memahami Al-Qur'an melewati kerongkongannya. Daftar nama tokoh ulama Wahabi level pertama. Ulama atau tokoh Wahabi level kedua dan seterusnya akan mengutip pendapat tokoh level I ini sebagai rujukan pendapat mereka. 1. Muhammad bin Abdul Wahhab (1115 H - 1206 H/1701 - 1793 M) Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi: - Pendiri dan pelopor gerakan Wahabi/Salafi. - Mufti Ker