Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Kaffah Berkhittah NU

Gambar
Oleh Suryono Zakka Khittah berarti menulis dan merencanakan. Kemudian kata ini bermakna garis atau jalan yakni garis, nilai dasar dan jalan perjuangan. Khittah NU berarti jalan, dasar dan asas perjuangan NU. NU sebagai garis perjuangan, memiliki karakter yang khashaish (khusus) yakni sebagai jam'iyah diniyah-ijtima'iyah. Garis khittah perjuangan NU terdiri dari dua hal yakni sebagai benteng agama (benteng ideologi Aswaja) dan sebagai benteng negara. Khittah NU dalam bidang akidah, menganut akidah Asy'ariyah dan Maturidiyah. Dalam bidang fikih, mengakomodasi empat madzhab fikih yakni madzhab Syafi'i, Maliki, Hanafi dan Hambali. Dalam bidang tasawuf, NU mengakomodasi tasawuf moderat yang dimotori oleh Imam Al-Ghazali dan Imam Abu Junaid Al-Baghdadi. Dalam bidang kemasyarakatan atau karakter dakwahnya, NU memegang prinsip tasamuh (toleransi), tawasuth (moderasi), tawazun (keseimbangan) dan i'tidal (keadilan). Sebagai penganut paham Aswaja, NU berpedoman pada A

Teror Bukan Ajaran Agama

Gambar
Oleh Suryono Zakka Tak satupun agama yang mengajarkan teror. Agama selalu menebarkan perdamaian. Islam mengajarkan rahmat bagi semesta alam, Kristen mengajarkan kasih, Hindu mengajarkan dharma, Budha mengajarkan buddhi (budi pekerti) dan Konghucu/Konfusianism mengajarkan Ru Jiao (kelemahlembutan). Sayangnya, idealisme agama belum mampu mengubah perilaku hidup pemeluknya menjadi lebih baik seideal ajaran agama. Agama yang seharusnya menjadi jalan damai dan laku persaudaraan namun tidak sedikit agama masih menjadi pemicu konflik dan teror. Walau ajaran ideal setiap agama mengajarkan perdamaian, namun teror dan kekerasan atas nama agama bisa muncul dalam setiap pemeluk agama. Jika aksi teror didalam negeri mungkin kerap lahir dari sekte Islam maka teror di luar negeri bisa lahir dari sekte non-Islam sehingga umat muslim kerap menjadi korban. Atau teror bisa saja bukan karena motif agama. Bisa karena kebencian ras, warna kulit dan kebencian sebuah bangsa. Jadi tak selamanya tero

NU Dadakan

Gambar
Oleh Suryono Zakka Suara NU sebagai suara mayoritas selalu dipertaruhkan dalam arena politik terutama dalam Pileg dan Pilpres. Tak heran jika dimusim kampanye ini, Caleg dan Capres yang bukan NU akan mendadak menjadi NU demi untuk mencari massa dan sekaligus mangsa. Ada yang mendadak ikut pengajian NU. Ada yang dadakan mengisi taushiyah dimasjid-masjid NU. Ada yang mendadak ikut maulidan dan acara-acara kultural NU. Semuanya hanya satu tujuan yakni mencari simpati dan dukungan. Setelahnya, kembali semula yakni kaum yang tabiatnya menghujat dan mengolok-olok amaliyah NU. Ada pula penyamaran pakai salam penutup khas NU, wallahul muwafiq ila aqwamitthariq. Mengaku sebagai penggemar Gus Dur sekaligus bercita-cita melanjutkan perjuangan Gus Dur. Yang semula anti ziarah mendadak religius gemar ziarah. Ada lagi cara kaum NU dadakan dalam mempengaruhi warga NU terutama kalangan santri yakni dengan mengadakan semacam perlombaan membaca atau mengkaji kitab kuning. Mereka ingin mengata

Habib Luthfi Ajak Jaga NKRI dalam Acara Apel Kebangsaan

Gambar
Rais 'Aam Idarah Aliyah Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya ajak seluruh komponen bangsa untuk senantiasa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ajakan itu disampaikan pada saat memberikan orasi singkat pada 'apel kebangsaan kita merah putih' di Lapangan Simpanglima Semarang, Jawa Tengah, Ahad (17/3). Dalam ikrar kesetiaan NKRI yang dipandu Habib Luthfi dan ditirukan oleh seluruh pengunjung yang hadir mengajak masyarakat harus bangga menjadi bangsa Indonesia. berikut ikrarnya: 1. Kami bangga menjadi bangsa indonesia, Kami bangga menjadi putra putri indonesia 2. Bagi kami NKRI harga mati 3. Kami bangsa yang kokoh dan tidak mudah digoncangkan oleh apapaun dan oleh sesuatu apapun,     yang akan merobek robek dan menginjak injak merah putih yang akan menggoncangkan NKRI 4. Kami bangsa indonesia siap di depan. Sebelum acara apel kebangsaan digelar, Habib Luthfi juga telah menyerukan dan m

Arti Pesan Tertulis pada Senjata Teroris Pembantai Muslim Selandia Baru

Oleh: Sunartip Fadlan _Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil Ponorogo_ *Berikut saya nukil tulisan yang tersebar di media sosial:* _______________ Ini adalah senjata yang digunakan Teroris untuk membunuhi kaum Muslim di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Senjata ini telah ditutupi dengan kefanatikan Kristen ekstremis, banyak tanggal dan nama dari halaman-halaman sejarah (banyak dari tokoh-tokoh ini selalu dipuja dalam ideologi Ekstremis Kristen selama berabad-abad) telah ditulis di seluruh bagian senjata. Sekarang, apa sebenarnya arti tulisan-tulisan ini? Mari kita lalui satu per satu. *1) Charles Martel* Charles Martel adalah Raja Francia (Perancis modern), ia dikenal dalam sejarah Eropa untuk satu hal tertentu, ia adalah orang yang menghentikan kemajuan kekhalifahan Islam ke Eropa Barat dalam pertempuran Tours di 732 Masehi. Karena alasan ini, ia dihormati dan ditempatkan dalam status ilahi dalam ajaran ekstremis Kristen. *2) Tur 732* Pertempuran Tur pada

16 Wali Allah dari Kaum Perempuan

Dari kitab tobaqotul kubro syaikh Abdul wahhab As Sya’roni: Nama-nama ulama’ perempuan yg juga waliyulloh: 1. mu’adzah al adawiyah 2. robi’ah al adawiyah 3. majidah al qurosiyah 4. sayyidah aisyah binti ja’far as shodiq 5. istrinya robah al qisyi 6. fatimah an naisaburiyah 7. robi’ah binti ismail 8. ummu harun 9. umroh istrinya hubaib 10. amatul jalil 11. ubaidah binti abi kilab 12. chufairoh al abidah 13. sya’wanah 14. aminah ar romliyah 15. manfusah binti zaid bin abil fawariz 16. sayyidah nafisah putrinya al hasan. 1. mu’adzah al ‘adawiyah -semoga Allah meridhoi dan merahmatinya-dulu, ketika masuk waktu siang beliau berkata ” ini adalah siangku dimana aku meninggal ” maka beliau tdk tidur hingga sore hari.ketika masuk waktu malam beliau berkata : ” ini adalah malamku dimana aku meningal ” maka beliau tdk tidur hingga waktu subuh.ketika sangat mengantuk mk beliau berdiri kemudian berjalan keliling dlm rumah sambil berkata : ” wahai diri, tidur berada di depanmu .”

Puasa Rajab Hukumnya Sunnah atau Bid'ah?

Oleh : Buya Yahya Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon  بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العلمين. وبه نستعين على أمور الدنيا والدين. وصلى الله على سيدنا محمد وآله صحبه وسلم أجمعين. قال الله تعالى :  إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله يوم خلق السماوات والأرض منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن أنفسكم وقاتلوا المشركين كافة كما يقاتلونكم كافة واعلموا أن الله مع المتقين. الأية  . وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم :  فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدى هدى  محمد وشر الأمور  محدثاتها  وكل بدعة ضلالة . أما بعد : A. PENDAHULUAN Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam membahas masalah puasa Rojab. Pertama :  Tidak ada riwayat yang benar dari Rosulullah SAW  yang melarang puasa Rojab.  Kedua : Banyak riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa Rojab yang tidak benar dan palsu. Dan di dalam masyarakat kita terdapat 2 kutub ekstrim. Pertama adalah sekelompok kecil kaum muslimin yang menyuarakan dengan lantang bahwa puasa bulan Rojab adalah bid’ah. Kedua : Sekelompok

Analisa Kualitas Hadits tentang Imam Mahdi dalam Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun

Ibn Khaldun (1332-1406) dalam kitabnya, Muqaddimah, telah merangkum catatan para ulama hadits tentang riwayat seputar Imam Mahdi. Ibn Khaldun menyimpulkan bahwa mayoritas tidak berkualitas sahih, dan hanya sedikit sekali yang bisa “diselamatkan”. “Ada tiga orang yang akan saling membunuh tentang simpanan kalian; mereka semua adalah putra khalifah, kemudian tidak satu pun akan mendapatkannya. Akhirnya muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lalu mereka akan memerangi kalian dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu kaum pun… (lalu beliau SAW menutur-kan sesuatu yang tidak aku ingat, kemudian beliau SAW berkata:) Jika kalian melihatnya, maka bai’atlah dia! Walaupun dengan merangkak di atas salju, karena sesungguhnya ia adalah Khalifatullah al-Mahdi.” Riwayat ini terdapat dalam sejumlah kitab hadits seperti Sunan Ibn Majah (II/1367), Mustadrak al-Hakim (IV/463-464). Imam al-Hakim mengklaim bahwa sanad riwayat ini sahih sesuai standar Bukhari-Muslim, meski ked

Cara Dakwah Nabi kepada Non-Muslim Romawi dan Mesir

Kita bisa lihat, teks surat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada raja romawi, بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ: سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الهُدَى، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أَدْعُوكَ بِدِعَايَةِ الإِسْلاَمِ، أَسْلِمْ تَسْلَمْ، يُؤْتِكَ اللَّهُ أَجْرَكَ مَرَّتَيْنِ، فَإِنْ تَوَلَّيْتَ فَإِنَّ عَلَيْكَ إِثْمَ الأَرِيسِيِّينَ ” وَ {يَا أَهْلَ الكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَنْ لاَ نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ} Bismillahir rahmanir rahiim… Dari Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya Kepada Heraclius, raja Romawi Salaamun ‘ala manit-taba’al huda, amma ba’du, (keselamatan bagi yang mengikuti petunjuk, selanjutnya) Saya mengajak Anda dengan seruan Islam. Masuklah Islam, niscaya Anda akan selamat. Allah akan memberika

NU dan Islam Indonesia Dewasa Ini

Oleh Abdurrahman Wahid Walaupun muncul cukup banyak tulisan tentang Nahdlatul Ulama (NU), namun belum ada tulisan yang secara tuntas menyoroti organisasi sosial-keagamaan ini melalui beberapa pendekatan yang saling berkait. Umumnya tulisan itu hanya menekankan satu atau dua aspek tertentu saja, sehingga seringkali terjebak oleh penonjolan aspek-aspek yang menjadi fokusnya, dan mengecilkan aspek-aspek lain yang sama penting peranannya dalam kehidupan  NU sendiri. Sebuah contoh dapat dikemukakan  di sini, yaitu tulisan Mitsuo Nakamura tentang Muktamar XXVI NU di Semarang 1979. Nakamura mencoba menelusuri sebuah ciri utama NU yang jarang terlihat pada organisasi lain, yaitu hirarki kepemimpinannya yang tidak terbangun vertikal, melainkan horizontal. Dalam acuan seperti itu, pemimpin NU di tingkat nasional harus pandai memanfaatkan pengaruh besar para ulama di tingkat daerah-baik lokal maupun provinsi apabila ingin bertahan dalam kepemimpinan mereka. Pemanfaatan seperti itu dilakukan

Adakah Istilah Kafir dalam Ber-NKRI?

Hasil Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) merekomendasikan agar tidak digunakan istilah kafir dalam relasi sosial dan politik di Indonesia (Banjar, 1 Maret 2019). Sesungguhnya rekomendasi ini mencerminkan ajaran Islam yang luhur dan realitas sejarah politik persamaan dalam Islam. Sejak zaman Rasulullah Saw memang tidak digunakan istilah ‘kafir’ dalam relasi sosial dan politik. Fiqih politik Islam mengenalkan kita istilah ‘Ahlu Dzimmah’ 'AHLU DZIMMAH' BUKAN 'AHLU KAFIR' Dalam sejarah Islam dikenal kelompok yang disebut ahl al-dzimmah—kelompok minoritas yang dilindungi. Dzimmah artinya perjanjian, jaminan dan perlindungan. Ahl Dzimmah dalam sejarah Islam klasik banyaknya dari golongan yang bukan muslim dan suku-suku lain. Mereka memiliki perjanjian dengan penguasa muslim, yang dijamin hak hidup, milik, beragama dan hak-hak lainnya. Kesetaraan ahl dzimmah dengan orang-orang muslim diakui dalam kesetaran hak-hak dan kewajiban-kewajiban sosial dan politik. لهم ما