Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Jejak Putih Syekh Siti Jenar

Gambar
Nama asli Syekh Siti Jenar adalah Sayyid Hasan ’Ali Al-Husaini, dilahirkan di Persia, Iran. Kemudian setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Dan ketika datang untuk berdakwah ke Caruban, sebelah tenggara Cirebon. Dia mendapat gelar Syaikh Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit. Syaikh Siti Jenar adalah seorang sayyid atau habib keturunan dari Rasulullah Saw. Nasab lengkapnya adalah Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan ’Ali] bin Sayyid Shalih bin Sayyid ’Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin Sayyid ’Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat Khan bin Sayyid 'Alwi 'Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin Sayyid 'Ali Khali Qasam bin Sayyid 'Alwi Shohib Baiti Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma'ah bin Sayyid 'Alwi al-Mubtakir bin Sayyid 'Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid 'Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib bin Sayyid 'Ali Al-'Uraidhi bin Imam Ja'far Ash-Shadiq bin Im

Hukum Memakai Jimat

Gambar
Ada beberapa istilah untuk menyebut ilmu tentang penjagaan diri antara lain jimat/azimah, rajah, jizib, nusyrah dan wifiq (awfaq). Ruqyah adalah bahasa Arab yang berarti suwuk, mantera atau jampi-jampi untuk menyembuhkan seseorang yang terkena gangguan makhluk ghaib. Tamimah atau jimat yaitu manik-manik dan semacamnya yang dikalungkan di leher anak kecil guna menolak penyakit. Selanjutnya ulama menggunakan kata tamimah atau jimat tersebut untuk menyebut kertas yang didalamnya dituliskan Al-Qur’an atau Asma Allah. Tiwalah adalah semacam pelet atau jimat pengasihan yang biasa digunakan untuk menarik simpatik lawan jenis dan ini mutlak keharamannya. Nusyrah yakni jimat untuk mengobati seseorang yang terkena gangguan jin. Wifiq (Awfaq) yaitu semacam rajah yang tersusun dari rumusan angka-angka. Dikalangan ulama sepakat bahwa jika praktik atau amalan diatas menyebabkan kesyirikan atau memalingkan kepada selain Allah maka dihukumi syirik dan hukumnya haram namun jika tidak memba

Do'a Agar Cepat Punya Rumah Indah

Gambar
Diriwayatkan dari Al-Habib Thahir Alkaff, beliau Mendapatkan dari Al-Habib Thahir Bin Muhammad bin Shaleh Al-Hamid (Tanggul), beliau berkata ini do’a dari Al-Habib Sholeh Tanggul. Inilah do'anya : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺭﺏ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺑﺠﺎﻩ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺃﻥ ﺗﻴﺴﺮ ﻟﻲ ﺧﻴﺮ ﺑﻴﺖ ﺣﺘﻰ ﻻ ﻧﻘﻮﻝ ﻳﺎ ﻟﻴﺖ #Allahhumma_Robbal_Bait #As_aluka_Bijaahi_ahlil_Bait #An_Tuyassiro_lii_Khoiro_Bait #Hattaa_laa_Naquulu_Yaa_Laiit. Artinya : Ya Allah, Engkau Pemilik Baitullah. Aku Memohon dengan wasilah ahlil bait Rasulullah. Agar Engkau mudahkan untukku sebaik-baiknya rumah. Sehingga kami tidak mengucap: Seandainya aku punya rumah. InsyaAllah tidak sampai setahun kita sudah diberi rezeki rumah. Jangan lupa untuk membiasakan memberi sedekah untuk anak yatim minimal memberinya sekedar jajan dan usap kepalanya dengan penuh kasih sayang dan minta didoakan agar cepat punya rumah.

Ketika Wahabi Malu-Malu Kucing

Gambar
Oleh Suryono Zakka Sudah lazim dikalangan ulama Aswaja-Sunni sejak dahulu menamai kelompok pengikut Muhammad Bin Abdul Wahab (MBAW) asal Najd bermana Wahabi. Namun belakangan ini kelompok anti madzhab, anti toleran dan tekstualis tersebut merasa risih dan enggan disebut Wahabi. Siapakah Wahabi dan siapa pula penggagas sebutan Wahabi? Wahabiyyah atau Wahabi merupakan firqah (sekte) yang pengasasnya bernama Muhammad bin Abdul Wahhab (wafat 1206 H). Sebutan tersebut dinisbatkan kepada pengasasnya, sedangkan yang pertama kali memunculkan sebutan Wahabiyyah / Wahabi adalah saudara kandung (kakak kandung) Muhammad bin Abdul Wahhab yaitu Syekh Sulaiman bin Abdul Wahhab al-Hanbali dalam kitabnya al-Shawaiq al-Ilahiyyah fi Radd alaa al-Wahhabiyyah. Sebutan itu kemudian diikuti oleh sejumlah ulama Ahlussunnah wal Jama'ah lainnya. Wahabi-Indo sangat tidak suka jika disebut Wahabi sehingga mereka lebih nyaman disebut pengikut Sunnah, salafi, pengikut manhaj salaf,  Muwahhidun atau M

Melacak Jejak PKS

Gambar
Testimoni ini ditulis oleh seorang mantan kader PKS dari UI bernama Arbania Fitriani, sebagai "note" pribadi di facebook Pertama-tama, saya menuliskan pengalaman saya ini tidak untuk menjatuhkan atau menjelek-jelekkan salah satu partai besar di Indonesia. Saya hanya ingin berbagi pengalaman untuk menjadi bahan renungan para pembaca agar dapat lebih mengenal PKS dari dalam. Tulisan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengenal PKS secara objektif, agar rakyat Indonesia mengetahui apakah PKS benar-benar mengusung kepentingan rakyat Indonesia atau justru sedang mengkhianati masyarakat dan para kadernya sendiri dengan sentimen keagamaan serta jargon sebagai partai bersih. Sayangnya, banyak masyarakat dan orang-orang di dalam tubuh PKS ini pun tidak menyadarinya. Bagian tersebut akan saya jelaskan secara singkat di akhir cerita saya, dan sekarang saya ingin berbagi dulu kepada para pembaca mengenai sistem pengkaderan PKS yang sangat canggih dan sistematis sehingga dalam

Ketika Imam Syafi'i dituduh oleh Wahabi Anti Tasawuf

Gambar
Karakter khas Wahabi adalah gemar memelintir kalam ulama Sunni agar terkesan seide dan satu pemikiran dengan Wahabi. Tokoh ulama yang tidak lolos dari fitnah Wahabi yang kerap diplintir dan dicomot sana-sini agar mendukung proyek wahabi adalah salahsatu imam madzhab Sunni yaitu Imam Syafi'i. Beberapa kalam Imam Syafi'i agar terkesan membenci tasawuf adalah perkataan imam Syafi'i yang dikutip oleh imam Baihaqi dalam kitab Manaqib Imam Syafi'i. Ungkapan imam Syafi'i: Kalau seorang menganut ajaran tashawuf pada awal siang hari maka tidak datang waktu zhuhur kepadanya melainkan engkau mendapatkan dia menjadi dungu. Berikut penjelasan lengkap agar tidak salah pah dan mengikuti pemahaman yang salah model Wahabi. Sanadnya dalam kitab Manaqib al-Syafi’i lil Imam Al-Baihaqi: Telah mengabarkan kepada kami Abu Abdillah al Hafizh, berkata: Aku telah mendengar Abu Muhammad; Ja’far ibn Muhammad al Harits berkata: Aku telah mendengar Abu Abdillah al Husain ibn Muhamma

Tuduhan Sesat oleh Wahabi kepada Asy'ariyah dan Maturidiyah

Gambar
Wahabi merupakan kelompok yang sangat anti dengan Aswaja-Sunni dan lebih-lebih terhadap Syiah. Kebencian Wahabi terhadap Sunni dilampiaskan dengan menuduh Sunni sebagai pengikut sesat akidah Asy'ariyah dan Maturidiyah. Tidak henti-hentinya tokoh Wahabi-Indo memprovokasi dan menebar fitnah diberbagai media. Kebencian Wahabi-Indo terhadap Sunni ini terinspirasi oleh tokoh-tokoh mereka yaitu Wahabi-Saudi yang sangat membenci pengikut Asy'ariyah dan Maturidiyah. Praktik tarekat tasawuf yang diakui oleh Asy'ariyah dan Maturidiyah juga tidak luput dari tuduhan mereka yakni tarekat yang menyesatkan karena lebih memuliakan wali daripada nabi. Diantara tokoh Wahabi-Saudi yang menginspirasi Wahabi-Indo untuk membenci pengikut Asy'ariyah dan Maturidiyah yaitu: 1. Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. Utsaimin berkata: Asya’irah (Asy’ariyah), Maturidiyah dan yang semisal mereka bukanlah Ahlus Sunnah wal Jamaah. 2. Ahmad bin Yahya an-Najmi Menurutnya, pendapat yang benar bahw

Karamah Aulya: Syeikh Bakr Al-Madzdub Mengetahui Hari Kematiannya

Gambar
Diantara jenis karamah Aulya adalah mengetahui datangnya ajal, baik ajal dirinya maupun ajal orang lain. Seperti yang terjadi pada kisah Syeikh Bakr Al-Madzdub yang tinggal di kota Nablus, Palestina. Tiga hari menjelang kewafatannya, beliau pergi ke desa Al-Haram dimana terdapat makam Syeikh Ali bin Alim Al-Harami, seorang Aulya masyhur disana. Beliau tiba-tiba menggali liang lahat di sisi makam Syeikh Ali bin Alim, sehingga membuat kepanikan masyarakat setempat, sebab makam Syeikh Ali bin Alim termasuk yang dikeramatkan dan dijaga oleh penduduk sana. Masyarakat kemudian mencela apa yang dilakukan Syeikh Bakr karena dinilai tidak beradab kepada Wali Allah. Beliau lalu berkata bahwa liang tersebut adalah untuk kuburnya sendiri yang akan wafat tiga hari mendatang. Sebagian percaya namun lebih banyak yang ragu. Mereka yang ragu tetap mencela apa yang dilakukan Syeikh Bakr. Syeikh Bakr kemudian menantang mereka yang ragu. Jika beliau benar wafat tiga hari mendatang, maka mereka wa

Meningkatkan Nasionalisme melalui Shalawat Kebangsaan

Gambar
Oleh M. Rikza Chamami Saudara-saudariku... Dalam rangkaian satu abad Madrasah Qudsiyyah Kudus digelar acara "Mendaulat Shalawat Asnawiyyah sebagai Shalawat Kebangsaan" oleh Cak Nun bersama Kyai Kandjeng (3/8/2016). Pada hakikatnya acara itu adalah penegasan kembali tentang keberadaan shalawat Asnawiyyah yang memiliki nilai cinta bangsa dan doa abadi kedamaian Indonesia. Sebelum Cak Nun, Habib Syekh sudah membawa shalawat Asnawiyyah dikumandangkan setiap majelis shalawat, baik di dalam negeri atau luar negeri. Jauh sebelum itu, para kiai dan santri KHR Asnawi juga sudah mengenalkan dan mempopulerkan shalawat karya Mbah Asnawi ini. Buktinya nyata, bahwa di pesantren berbasis NU sangat mengenal bait-bait shalawat Asnawiyyah tersebut. Lagu dan nada pelantunannya memang berbeda-beda sesuai selera di mana shalawat itu dikumandangkan. Bagi generasi masa sekarang, memang sangat perlu penegasan kembali eksistensi shalawat ini. Tepat jika momentum satu abad menj

Doa Bahasa Jawa Versi Ulama

Gambar
Berikut ini adalah contoh doa berbahasa Jawa yg diijazahkan oleh para Kyai dari berbagai daerah di Jawa. 1. KH. Ahmad Abdul Haq meriwayatkan bahwa KH. Dalhar Watucongol Magelang mempunyai doa agar tekun bekerja dan diberi kelapangan rizki. “Allahumma ubat-ubet, biso nyandang biso ngliwet. Allahumma ubat-ubet, mugo-mugo pinaringan slamet. Allahumma kitra-kitri, sugih bebek sugih meri. Allahumma kitra-kitri, sugih sapi sugih pari.” (Allahumma ubat-ubet, punya baju punya nasi. Allahumma ubat-ubet, semoga diberi selamat. Allahumma kitra-kitri, kaya bebek dan anaknya. Allahumma kitra-kitri, kaya sapi kaya padi) 2. KH. Achmad Chalwani Nawawi mempunyai doa yg terkait dgn keamanan. “Bismillahirrahmānirrahim. Kun Fayakun, rinekso dhening Allah, jinogo dhening moloekat papat, pinayungan dhening poro nabi, Laa ilaha illallah Muhammadur Rasulullah.” (Bismillahirrahmanirrahim. Kun Fayakun, dikehendaki oleh Allah, dijaga oleh 4 malaikat, dipayungi oleh para Nabi, Laa ilaaha illalla

Ketika Tahlilan dianggap Bid'ah (Sesat) menurut Wahabi

Gambar
Mengusik amalan seseorang Muslim dengan menukil pernyataan Ulama dari kitab Muktabar secara serampangan (mengguting-gunting kalimat) merupakan perbuatan keji dan sangat tidak berakhlak. Selain termasuk telah menyembunyikan kebenaran, juga termasuk telah memfitnah Ulama yang perkataannya telah mereka nukil, merendahkan kitab Ulama dan juga telah menipu kaum Muslimin. Dakwah mereka benar-benar penuh kepalsuan dan kebohongan. Mengatas namakan Madzhab Syafi’I untuk menjatuhkan amalan Tahlil, sungguh mereka keji juga dengki. Kitab I’anatuth Thalibin (إعانة الطالبين) adalah kitab Fiqh karangan Al-‘Allamah Asy-Syekh Al-Imam Abi Bakr Ibnu As-Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyatiy Asy-Syafi’i, yang merupakan syarah dari kitab Fathul Mu’in, Kitab ini sangat masyhur dikalangan masyarakat Indonesia dan juga salah satu kitab yang menjadi rujukan pengikut madzhab Syafi’iyyah dalam ilmu Fiqh diseluruh dunia. Namun, sayang, ada sebagain kecil kalangan yang tidak bermadzhab Syafi’i (anti Madzhab),