Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Nabi Mendapat Laporan dari Hasil Munas NU

Gambar
Kemarin malam saya menghadiri acara istighatsah kubro di kantor PBNU. Istighatsah malam itu terasa istimewa bukan hanya karena dihadiri ketum PBNU, KH Said Aqil Siroj, melainkan juga karena dikunjungi para kiai dan habaib dari berbagai daerah. Salah satu kiai yang hadir sekaligus memberikan ceramah adalah kiai muda kharismatik asal Situbondo Jawa Timur, KH Ahmad Azaim Ibrahimy. Ringkas tapi padat, beliau menegaskan pentingnya memegang teguh Khittah NU 1926. Mengutip Alm. Kiai Mujib Ridwan (Surabaya), Kiai Azaim menegaskan bahwa Kembali ke khittah 1926 merupakan salah satu keputusan Munas NU 1983 yang disetujui Baginda Nabi SAW. Alkisah, setelah Munas dan Muktamar NU digelar tahun 1983 dan 1984, maka pada tahun 1987 Kiai As'ad Syamsul Arifin (Situbondo) meminta KH Mujib Ridwan untuk berangkat ke Mekah-Madinah, melaporkan hasil Munas dan Muktamar NU ke Baginda Nabi. Dengan amalan tertentu yang diijazah Kiai As'ad, Kiai Mujib berjumpa dengan Nabi SAW. Dalam perjumpaan i

Munas Alim Ulama NU 2020 Akan Bahas tentang UU Penodaan Agama

Gambar
Oleh: Ahmad Ishomuddin Di antara visi Nahdlatul Ulama (NU), sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia, adalah mewujudkan kemaslahatan masyarakat dan mewujudkan keadilan. Hal ini relevan dengan tujuan-tujuan diberlakukannya hukum di tengah masyarakat, antara lain untuk mewujudkan kemaslahatan umum (li tahqiq al-mashalih al-'ammah),  li tahqiq al-amni (mewujudkan keamanan), dan tentu saja juga agar tercipta suasana yang tertib, damai, adil, dan menurunkan angka persengketaan. Untuk mewujudkan salah satu visi NU di atas, dalam setiap even Musyawarah Nasional Alim Ulama NU, (dan juga pada setiap Muktamar NU), selalu dilangsungkan Bahtsul Masail yang diikuti oleh para kyai (alim ulama NU) dan juga melibatkan para pakar dalam bidang terkait. Bahtsul Masail NU adalah forum diskusi ilmiah para ahlinya untuk mencari solusi atas problema yang dihadapi sebagai kontribusi penting dari NU untuk bangsa kita. Bahtsul Masail di lingkungan NU biasanya mendiskusikan beberapa

Gagasan Mendikbud: Pin Nadiem Makarim

Gambar
Oleh : Dahlan Iskan Isu besar dalam negeri ini sayang terpaksa kalah dengan berita virus Wuhan. Soal Kampus Merdeka itu. Gagasan Mendikbud Nadiem Makarim itu. Itulah gagasan Nadiem jilid dua. Yang diluncurkan minggu lalu --dalam sebuah forum besar di Kemendikbud Jakarta. Video paparannya sudah beredar luas. Lengkap. Dari awal sampai akhir. Sepanjang 35 menit. Sudah termasuk untuk memutar video hasil kuliah kerja nyata mahasiswa Universitas Gajah Mada Jogjakarta selama 6 menit. "Setiap melihat video ini saya terharu. KKN dua bulan saja sudah bisa mengubah begitu banyak," kata Nadiem. "Apalagi kalau enam bulan. Apalagi kalau satu tahun," tambahnya. Dari segi gaya, pidato Nadiem sangat menarik. Intonasi suaranya, gaya bicaranya, dan tidak adanya podium di panggung itu mengingatkan saya gaya seorang CEO perusahaan besar. Ia memang tidak seperti pejabat pemerintah biasa. Ia memang pengusaha besar. Ia salah satu dari empat menteri di kabinet ini yang kekayaan

Tiga Kiai Jombang Pendiri NU

Gambar
Oleh: Yusuf Suharto Biasanya yang disebut pendiri NU itu adalah tiga kiai, yaitu Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari, Kiai Abdul Wahab Hasbullah, dan Kiai Bisri Syansuri, walau sebenarnya pendiri NU itu banyak, yaitu para ulama besar selain tiga kiai utama tersebut. Kiai Cholil Bangkalan yang merupakan guru dari Kiai Hasyim juga disebut sebagai pendiri NU, begitu juga Kiai Faqih Maskumambang Gresik yang disebut-sebut sebagai Wakil Rais Akbar. Kiai Mas Alwi Abdul Aziz yang menamai Nahdlatul Ulama, Kiai Ridwan Abdullah yang membuat lambang NU, juga Kiai Abdul Chalim yang merupakan Wakil Katib dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pertama kali, adalah di antara para ulama pendiri Nahdlatul Ulama, dan masih banyak lagi. Pertanyaannya, mengapa biasanya yang disebut pendiri NU diwakili oleh tiga kiai Jombang yaitu Kiai Hasyim, Kiai Wahab, dan Kiai Bisri? Karena ketiganya adalah di antara yang berperan awal pembentukan NU. Juga karena ketiga kiai itu adalah pimpinan tertinggi di NU secara be

Keramat Syekh Abdul Qadir Jailani

Gambar
Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah pendiri Qadiriyah, aliran tarikat terbesar sejagat. beliau juga diyakini sebagai raja para wali. Pusara Syekh Abdul Qadir berada dalam kompleks di kawasan niaga uzur Al-Rasyid, jantung Ibu Kota Baghdad, Irak. Berdiri di atas lahan luas berbentuk segi empat, dikelilingi tembok berhiasan lubang-lubang setinggi lima meter. Terdapat sejumlah pintu masuk, termasuk gerbang utama. Ruangan makam berada di kiri gerbang utama dan di atasnya terdapat sebuah kubah dari tembikar berglasir warna biru. Ruangan itu berhubungan dengan sebuah zawiyah, tempat diadakan acara zikir oleh kelompok Qadiri dari berbagai daerah. Sebuah masjid megah tegak di sebelahya. Masjid itu memiliki dua mihrab karena ada dua imam, satu bermazhab Hanafi dan yang lain beraliran Syafii. Imam-imam ini adalah pemuka agama di Kota Baghdad. Para pengunjung dari luar sering berdesakan mendekati mereka sehabis salat untuk bersilaturahmi. Salah satu imam bernama Abdul Karim al-Mudar

Cerita Gus Baha' tentang Perempuan yang Membantah Nabi

Gambar
Oleh: Moh. Syahri Konon ada pasangan suami istri, parasnya cantik, namanya haulah. Perawakannya seksi dan menawan. Suatu saat suaminya pulang ke rumah, dan menemui istrinya dalam keadaan sujud. Suaminya kaget dan tercengang melihat bokong atau pantat istrinya (mohon maaf)  yang dalam posisi sujud itu. Dan spontan suami itu meminta kepada istrinya untuk dilayani. Karena lagi menikmati' sujudnya kepada Allah, sang istri menolak dan tidak memenuhi permintaan suami. Jelas sang suami tadi marah-marah. Nah, soal marah-marah ketika suami minta tapi tidak dipenuhi sudah ada sejak dulu. Jadi nggak usah kaget. Kemarahan tertinggi orang Arab dulu adalah melalui ucapan. Secara spontanitas sang suami itu langsung mengucapkan kalimat dhihar " أنت كظهر أمي kamu seperti status/punggung ibuku. Konon di Arab ucapan berstatus seperti ibuku itu masuk dzam (celaan). Dzam itu adalah satu kesalahan yang harus dikritik. Secara fikih ucapan itu masuk kategori dhihar yang konsekuensinya hara

Hikmah diharamkannya Binatang Babi

Gambar
Salah satu pertanyaan “kritis” yang diajukan oleh misionaris adalah “Mengapa babi diciptakan jika ia haram? Untuk apa diciptakan jika tidak ada kemanfaatannya? Al Quran dengan tegas menyatakan haramnya daging babi. Bahkan, pengharaman babi disebutkan empat kali. Yakni di Surat Al Baqarah ayat 173, Surat Al Maidah ayat 3, surat Al An’am ayat 145 dan surat An Nahl ayat 115. Belakangan, ditemukan 10 fakta ilmiah yang menjelaskan hikmah diharamkannya babi. Misionaris yang bertanya seperti itu, pun dengan pengikut-pengikutnya yang mengkonsumsi babi, seharusnya juga tahu bahwa babi juga haram dalam Injil.  Dalam injil dijelaskan, larangan makan babi tercantum dalam kitab Imamat 11:7-8, kitab Ulangan 14:8 dan kitab Yesaya 65:2-5. Jadi jika diharamkan untuk apa babi diciptakan? Di antara hikmah penciptaan babi adalah: 1. Untuk menguji manusia Babi yang diharamkan sebenarnya merupakan ujian untuk manusia seberapa ia patuh kepada Sang Pencipta. Manusia yang memakannya, maka ia tida

Mengapa Habib Quraish Shihab dituduh Sebagai Syiah dan Liberal?

Gambar
Oleh Suryono Zakka Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA adalah pakar tafsir se-Asia Tenggara. Mantan Menteri Agama dengan banyak prestasi hingga banyak buku karyanya seputar Al-Qur'an dan tafsir. Beliau menamatkan pendidikan jenjang S 1 hingga S 3 di Al-Azhar, Cairo. Master piece sebagai puncak keilmuannya beliau tuangkan dalam tafsir fenomenal, tafsir Al-Mishbah lengkap 30 juz. Karena kepakarannya dalam tafsir Al-Qur'an yang keilmuannya melampaui zaman, tak heran jika banyak orang belum memahami apa yang beliau sampaikan tentang tafsir dan pemikirannya. Hingga beliau tak sepi dari tuduhan sebagai penganut Syiah dan liberal. Mengapa beliau dituduh sebagai Syiah? Beliau adalah tokoh moderat yang anti terhadap perilaku takfiri. Sebagai pengikut Ahlussunnah sejati, beliau tak mengkafirkan madzhab manapun termasuk madzhab Syiah. Karena tidak mengkafirkan madzhab Syiah sebagaimana juga tokoh-tokoh Sunni lainnya, akhirnya beliau dituduh kelompok takfiri sebagai Syiah. Tuduhan

Mengenal Syekh Yasin Al-Fadani Sang Pakar Dunia

Gambar
Syekh Muhammad Yasin Bin Muhammad Isa Al-Fadani. Beliau merupakan salah satu ulama berdarah Nusantara yang sangat dihormati dan disegani di dunia. Beliau terkenal dengan kepakarannya dalam bidang periwayatan hadits. Bahkan beliau dijuluki sebagai Musnid ad-Dunya atau pakar sanad sedunia. Hal itu bukanlah hal aneh, karena beliau semasa hidupnya pernah berguru pada lebih dari 700 guru yang beliau catat dalam berbagai literaturnya. Julukan lain yang disematkan kepada beliau adalah “Suyuthiyy Zamaanihi” atau Imam Suyuti di zamannya. Julukan tersebut disematkan oleh ahli hadis bernama Sayyid Abdul Aziz Al-Qumari. Semasa hidupnya beliau aktif mengajar di Madrasah Darul Ulum Mekkah dan di Masjidil Haram. Banyak ulama dunia dan nusantara yang secara khusus belajar kepadanya seperti Syekh Ali Jum’ah Mufti Mesir, Syekh Zain Ismail al-Yamani, Sayyid Abdullah Shidiq al-Ghumari, Syekh Muhammad Ali as-Shobuni Damaskus, KH. Idham Chalid, KH. Sahal Mahfudh Pati, KH. Maimun Zubair Rembang, dan K

NU dan Keterlambatannya

Gambar
Disampaikan dalam Seminar Nasional Menyongsong 1 Abad NU dengan tema “Menumbuhkan Spirit Islam Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyyah sebagai Benteng NKRI” yang diselenggarakan oleh PAC ISNU Kebonsari, Madiun, Ahad, 26 Januari 2020. Oleh: Rijal Mumazziq Z Secara organisatoris, NU berdiri pada 16 Rajab 1344 H atau bertepatan dengan 31 Januari 1926.  Artinya, ormas ini berusia 97 tahun dalam hitungan hijriyah, dan 94 tahun dalam hitungan masehi. Secara matematis, NU sudah tua dengan berbagai dinamikanya. Di Indonesia sendiri ada beberapa ormas Islam yang sudah melampaui usia 1 abad. Mereka berkembang dan melewati berbagai konflik dan dinamika yang ada. Masing-masing juga menyumbangkan kader terbaiknya bagi Islam dan Indonesia. NU, misalnya, punya posisi yang kuat di zaman Orde Lama, namun “dihabisi” di zaman Orde Baru. Puluhan tahun orang-orang NU dihambat, namun ndilalah Allah mentakdirkan Gus Dur sebagai presiden, dan kini KH. Makruf Amin sebagai RI-2. Bisa dibilang, NU kadangkal

Bolehkah Menerima Hadiah dari Orang Kafir?

Gambar
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tetap menjalin hubungan baik dengan orang kafir selama mereka tidak mengganggu dakwah Islam. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa ada beberapa orang kafir yang memiliki hubungan dekat dengan Rasulullah seperti Abu Thalib (paman Rasulullah), Abdul Quddus (pembantu Rasulullah yang beragama Yahudi), Mukhairiq (seorang pendeta Yahudi), dan lainnya. Sebagian dari mereka akhirnya ada yang masuk Islam seperti Abdul Quddus. Ada juga yang tetap memeluk agama yang dianutnya seperti Abu Thalib dan Mukhairiq. Meski demikian, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mempermasalahkan keimanan mereka. Beliau sadar bahwa urusan hidayat adalah urusan Allah, sementara tugasnya adalah hanya menyampaikan Islam. Islam tidak melarang kita untuk bersikap baik terhadap orang non muslim yang tidak mengganggu. Salah satunya adalah dengan menerima hadiah dari orang kafir. Allah berfirman, لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ

Kisah Gus Dur dan 5 Adiknya dalam Didikan Nyai Wahid Hasyim

Gambar
Tidak ada yang berat di pundak Nyai Hj Sholehah, ibu Abdurrahman Addakhil yang saat ini dikenal sebagai Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan kelima adik Gus Dur saat ditinggal untuk selama-lamanya oleh suami tercinta KH. Abdul Wahid Hasyim. KH. Wahid Hasyim wafat pada 19 April 1953 dengan meninggalkan 6 orang anak yang masih duduk di sekolah dasar. (Keenam anak tersebut yaitu) : ______ Pertama, Abdurrahaman Addakhil berusia 14 tahun dan baru lulus sekolah dasar saat itu. Konon nama ini berasal dari nama tokoh Bani Umayyah yang mendirikan Daulah Umayyah di Andalusia. ______ Kedua, Aisyah berusia 12 tahun dan baru kelas 5 sekolah dasar, ______ Ketiga, Salahuddin Al-Ayyubi yang kini dikenal Salahuddin Wahid berusia 10 tahun dan baru kelas 3 sekolah dasar. ______ Keempat, Umar Al-Faruq berusia 9 tahun dan baru duduk di kelas 2 sekolah dasar, ______ Kelima, Lilik Khadijah yang baru berusia 5 tahun dan masih belajar di taman kanak-kanak, terakhir ______ Keenam, Muhammad Hasyim

Evolusi Busana Muslimah Nusantara

Gambar
Foto di bawah ini adalah "penampakan" para ibu nyai (para istri kiai) tempo doeloe. Hampir bisa dipastikan, para istri kiai tempo doeloe adalah seorang alimah yang luar biasa mumpuni pengetahuan dan dalam wawasan keislamannya serta pandai membaca kitab-kitab kuning gundul berbahasa dan beraksara Arab. Merekalah biasanya yang mengampu atau mengajar para santri putri di pondok pesantren dengan menggunakan kitab-kitab itu. Bukan hanya di Indonesia saja, mereka dulu, sejak 1940an, juga ikut mendirikan dan mengajar sekolah perempuan ("madrasah lil banat") di Mekah ketika mendampingi suami mereka disana. Meskipun mumpuni dan dalam pengetahuan keislamannya, sangat tidak sebanding dengan para "ustazah" zaman now yang cuma modal gaya dan pakaian doang tapi nol-njendol ilmu pengetahuan dan wawasan keislamannya, mengapa mereka memakai busana sederhana seperti itu? Dengan jarik dan kerudung selempang. Kenapa tidak "berpakaian syar'i" hitam-hitam:

Apakah Rambut Wanita Termasuk Aurat?

Gambar
A. Sejarah Turunnya QS.33:59 (Al-Ahzab) ●   Pada zaman ke-Nabi-an Muhammad, masih ada perbudakan dan diperlukan adanya pembeda antara mereka dan wanita-wanita merdeka, serta bertujuan menghindarkan gangguan lelaki usil. ●   Menurutnya, sebelum turunnya ayat ini, cara berpakaian wanita merdeka atau budak itu sama. Karena itu lelaki usil sering kali mengganggu wanita-wanita khususnya yang mereka ketahui atau duga sebagai budak sahaya. ●   Untuk menghindarkan gangguan tersebut, serta menampakkan kehormatan wanita muslimah (terutama wanita merdeka) ayat di atas turun. ●   Sumber Referensi: Rangkuman Article: Konstruksi Pemikiran Quraish Shihab Tentang Jilbab ●   Garis bawahi kalimat-kalimat berikut: 1.  QS.33:59 (Al-Ahzab) diturunkan untuk membedakan pakaian wanita merdeka dan wanita budak. 2.  Pada zaman ke-Nabi-an Muhammad wanita budak (bahkan setelah turunnya QS.33:59 (Al-Ahzab)) terlihat rambutnya (karena QS.33:59 (Al-Ahzab) hanya untuk menjadi pembeda antara wanita merdeka