Dahi Hitam Apakah Tanda Sujud?


Tidak sedikit dari kita sering menyaksikan ada orang yang mempunyai tanda hitam pada dahinya. Nah, dari dulu sampai sekarang dahi hitam itu sering dinilai istimewa oleh ummat Islam. Alasannya asbab itu merupakan tanda jika orang tersebut khusyuk dalam melaksanakan shalat. Biasanya tanda hitam tersebut terbentuk dari posisi sujud yang agak menekan.

Jadi sampai sekarang jika berjumpa dengan orang yang mempunyai ciri semirip itu pasti beranggapan jika dirinya bakal masuk surga. Ya mampu dibilang jika kita tidak banyak mengagung-agungkan orang dengan tanda hitam di dahinya. Padahal sejatinya hal tersebut ya tak diizinkan dalam agama.

Tanda hitam di dahi itu memang benar asbab bekas sujud. Tapi guna penafsiran jika ia ialah orang khusyuk dalam melaksanakan shalat, itu merupakan anggapan yang salah. Ibnu Abbas menjelaskan jika firman Allah dalam surat Al Fath ayat 29 yang mengungkapkan kalau kekhusyukan tampak dari bekas sujud itu bukanlah tanda hitam di dahi.

Bekas sujud yang dimaksud dari ayat surat tersebut baru bakal tampak di akhirat nanti. Jadi sejatinya tanda hitam itu tak mengartikan apapun. Itu terbentuk cuma asbab dahi berlebihan menekan ketika sujud. Lalu keadaan kulit pada dahi amat sensitif, sehingga mampu menimbulkan tanda hitam kala bersujud sebentar saja

Baca berikutnya: Mengurai Kejahatan Wahabi

Bahkan dikutip dari islami.co, tanda hitam yang muncul pada dahi ternyata merupakan kekhilafan cara sujud. Hal ini mampu dibilang kayak gitu lantaran sujud yang benar tak bakal memburukkan muka melainkan membikin muka sebagai berseri-seri. Adapun kalau jidat ‘kapalan’ maka artinya wajib membenahi gerakan shalat. Bahkan Abdullah bin Umar bin Khattab RA, yaitu salah seorang sahabat terkemuka tak menyukai adanya tanda hitam di dahi seorang muslim.

Jadi berhati-hatilah kalian yang ingin mempunyai tanda hitam di dahi asbab itu dinilai selaku perbuatan riya’. Ya bagaimana tak, shalat ialah guna memperoleh pahala dan ridho dari Allah. Bukannya ingin memperoleh tanda hitam di dahi cuma guna memperoleh pujian dan dihormati orang lain. Jika kalian sholat cuma bermaksud semirip itu, maka dijamin ibadah yang ditunaikan bakal berakhir sia-sia saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shalawat Badawiyah Kubro (An-Nurooniyah) dan Fadhilahnya

Terjemah Kitab Alala dalam Bahasa Jawa dan Indonesia

Sanad Keilmuan KH. Hasyim Asy'ari (Pendiri NU), Abu Hasan Al-Asy'ari hingga Rasulullah