Maher Zain dan Standar Ganda tentang Suriah
Siapa yg tidak kenal Maher Zain. Lagu2nya sangat populer terutama di kalangan anak2 muda. Salah satu judul lagunya Palestine will be free yg merupakan bentuk dukungan moral demi kemerdekaan rakyat Palestina. Namun di lain pihak Maher Zain jg pernah mengadakan konser kemanusiaan dan penggalangan dana untuk FSA (Free Syrian Army) salah satu faksi pemberontak di Suriah.
Sesuatu yg kontradiksi; di satu sisi memperjuangkan kemerdekaan Palestina tapi di sisi lain mendukung pemberontak Suriah. Padahal Suriah lah yg selama ini berjuang bersama Brigade Al Quds melawan Zionis Israel. Suriah jg yg banyak menampung pengungsi Palestina. Mendukung Palestina tapi jg mendukung pemberontak FSA. Kontradiksi kaan??
Terkait Suriah patut direnungkan pendapat anggota parlemen Inggris George Galloway di gambar ini; terutama bagi mereka yg masih bingung memahami peta politik di Timur Tengah.
Maher Zain ini hanya salah dari buanyaknya orang2 yg punya standar ganda. Saya yakin di negara kita pemikiran ganda seperti itu banyak sekali ditemukan.
- banyak yg melaknat zionis; tapi juga melaknat bashar assad yg membantu rakyat palestina memerangi zionis yahudi.
- banyak yg benci Amerika; tapi mereka bela mati2an Saudi padahal Saudi dan Amerika berteman dan punya kepentingan sama.
- banyak yg melaknat israel, disisi lain mereka memuja Saudi. Padahal Saudi dan Israel berteman baik dan punya kepentingan yg sama.
- banyak yg melaknat Bashar Assad dan mendukung pemberontak Suriah. Padahal pemberontak Suriah adalah bentukan Amerika yg juga dilaknat2.
- banyak yg benci setengah mati dengan Iran. Padahal Iran membantu Palestina memerangi Zionis yahudi.
Mungkin kamu jg salah satunya ?
Semoga kamu bukan salah satu dari mereka.
( Sunarko Sunarko )
Kenapa mereka membela mati matian saudi, karena itu tempat lahirlah Nabi kami Muhammad, kota penting bagi ummat islam, namun negara mereka banyak membantu negara negara lain, pendidikan gratis plus uang saku, (beasiswa diberikan kepada mahasiswa Indonesia tiap tahun), yg notabene di Indonesia sendiri kita belum mampu, betapa mereka memuliakan ilmu, menjaga alquran, namun kalau iran saya belum tahu, ya mungkin pengikut syiah saja yg paham
BalasHapus