Mengenal Kelompok Asrabi (Aswaja Rasa Wahabi



Oleh Suryono Zakka

Apakah Pengertian dari Aswaja rasa Wahabi?

Yaitu orang yang mengaku sebagai Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) dan mengikuti tradisi Aswaja semacam Yasinan, Maulidan, Tahlilan dan sebagainya namun secara ideologis sangat anti dan bertentangan dengan prinsip Aswaja.

Siapa sajakah yang termasuk golongan Asrabi?

Mereka yang anti NU dan anti Islam moderat. Anti dengan demokrasi, anti Pancasila, anti pluralitas dan anti keberagaman tafsir sehingga memiliki doktrin memutlakkan pendapat kelompoknya secara eksklusif dan menyerang kelompok yang lain.

Yang termasuk kelompok ini juga mereka yang memiliki doktrin takfiri yaitu gemar mengkafirkan umat Islam diluar golongannya. Seluruh umat Islam diluar golongannya dianggap sesat, kafir, musyrik dan thaguth yang hukumnya boleh dibunuh. Jadi kelompok ini adalah kelompok para pencela dan melakukan kejahatan dengan mengatasnamakan agama.

Kelompok ini juga sangat anti dengan pemerintah sehingga gemar menghujat, mencela dan memfitnah pemerintahan yang sah. Berupaya menggulingkan pemerintah dengan cara kekerasan dan provokasi. Menganggap perintahan yang sah sebagai musuh sehingga berbagai cara dilakukan untuk merusak negara.

Merusak situasi negara dengan provokasi agar rakyat membenci pemerintahnya. Menghembuskan pemerintah anti ulama, anti Islam dan sebagainya. Sedangkan kepada ulama dan tokoh NU dengan menghembuskan isu Syiah dan Liberal. Tujuannya sangat jelas yakni merusak NU dan NKRI.

Mengapa kelompok ini ada?

Keberadaan kelompok ini adalah sebagai fitnah akhir zaman. Sebagai fitnah karena merusak kehormatan Islam, memperburuk citra Islam dan menjauhkan Islam dari misi yang sebenarnya.

Adanya kelompok ini karena sangat tekstualis dalam beragama, kurang memahami esensi Islam namun punya semangat menggebu-gebu dan nafsu yang tinggi dalam beragama. Jagi beragama bukan untuk memperbaiki diri melainkan karena melampiaskan hawa nafsu. Agama hanya sebagai kedok untuk menipu manusia.

Tidak aneh jika kelompok ini seolah Islami dengan penampilan luarnya namun rusak didalamnya. Mengucapkan takbir untuk membunuh, mengucapkan takbir tapi mulutnya mencela, mengucapkan shalawat tapi mulutnya tak henti dari kata-kata kotor dan masih banyak lagi model pencampuradukan antara kebaikan dan kebatilan.

Kelompok ini adalah mereka yang mengaku beragama yang paling suci dan paling lurus. Merasa telah menjadi Tuhan bagi manusia sehingga kerap memonopoli kebenaran. Siapa yang berbeda dari kelompoknya dianggap anti Islam dan anti ulama. Menganggap kelompok lain pasti sesatnya sehingga suka memerangi umat Islam yang tak sepaham.

Bagaimana menyikapi kelompok ini?

Mereka masih saudara karena mengamalkan amaliyah Aswaja namun belum kaffah. Bukan untuk dimusuhi melainkan disadarkan agar kembali kepada NU yang kaffah sesuai dengan garis ideologi Aswaja. Dimoderatkan agar tidak ekstrim dalam beragama. Ibaratanya, jika ada anak yang nakal maka cukup diberi nasehat kemudian jika masih nakal dan bandel maka perlu dijewer.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemah Kitab Alala dalam Bahasa Jawa dan Indonesia

Shalawat Badawiyah Kubro (An-Nurooniyah) dan Fadhilahnya

Shalawat Tasmiyah