Macam-Macam Gelar Ahli Hadits



Oleh Suryono Zakka

Gelar untuk membedakan ahli hadits berdasarkan kapasitasnya adalah:

1. Al-Musnid

Al-Musnid adalah orang yang meriwayatkan Hadits beserta dengan sanadnya (orang yang meriwayatkannya) baik ahli dibidang hadits maupun hanya meriwayatkan atau menulisnya saja.

2. Al-Muhdits

Tingkatan Al-Muhdits lebih tinggi dari Al-Musnid karena Al-Muhdits bukan hanya hafal sanad melainkan juga mengetahui sanad dan illat (kecacatan hadits), nama-nama tokoh hadits, hafal matan (redaksi hadits), mengetahui kitab yang enam (kutubussittah) serta mengetahui kitab musnid Imam bin Hanbal, sunan Baihaqi, Mu'jam At-Thabrani dan sanggup menghimpun (menulis) seribu hadits.

3. Al Hujjatul Islam

Adalah gelar untuk ulama yang sudah hapal lebih dari 300.000 hadits beserta sanad dan matannya, ulama-ulama yang sudah mencapai derajat ini diantaranya Imam Ghazali, Imam Ibnu Hajar Al Asqalani, Imam Nawawi, dan masih banyak lagi. Namun dizaman sekarang sepertinya sudah tidak ada lagi ulama yang mampu mencapai derajat ini.

4. Al-Hakim

Yaitu gelar untuk ulama yang sudah hapal lebih dari 400.000 hadits beserta sanad dan matannya.

5. Al-Huffadzudduniya (Al-Huffadz)

Ini adalah gelar untuk ulama yang mampu menghapal lebih dari 1.000.000 (satu juta) hadits beserta sanad dan matannya. Ulama yang mencapai derajat ini adalah Imam Ahmad bin Hambal, murid dari Imam Syafii.

5. Al-Hafidz

Al-Hafidz adalah gelar tertinggi tokoh hadits. Diantara kriterianya adalah mengetahui dengan rinci sunnah-sunnah rasulullah, dapat membedakan sanad-sanad hadits dan dapat mempertahankan setiap ahli ma'rifat tentang keabsahan hadits.

Diantara tokoh hadits yang mendapat gelar Al-Hafidz pada masanya yakni Yahya bin Ma'in, Amru bin Uqdah, Abdullah Al-Qadizi, Abu Zur'at, Asy-Syu'abi, Abu Sufyan Ats-Tsauri, Ashim bjn Dhamrah dan Khalid Al-Hadza.

Diantara ulama hadits menentukan kriteria jumlah hafalan hadits untuk mencapai derajat Al-Hafidz. Al-Hakim menyatakan, Al-Hafidz minimal hafal 500.000 hadits sedangkan menurut Fathihuddin bin Sayidunnas bersifat relatif yakni sesuai dengan masanya yang berbeda-beda.

Dimasa sekarang, tokoh yang mendapat gelar Al-Hafidz dibidang hadits adalah Habib Umar bin Hafidz, Yaman. Ya, beliau hapal 100.000 hadits lebih beserta hukum-hukum sanad dan matannya secara keseluruhan. Untuk mencapai derajat Al hafidz di abad 21 ini bukanlah perkara gampang. Dimana jumlah hadits diatas muka bumi yang bertebaran di kitab-kitab jika di kumpulkan tidak mencapai 100.000 hadits.

Artinya, jika kita berusaha mengumpulkan seluruh buku hadits yang ada sekarang, jumlah keseluruhan haditsnya tak akan mencapai 100 ribu hadits. Kita lihat, misalnya, Kitab shahih Bukhari haditsnya berakhir di nomor 7.124 (jika ada pendapat lain pun jumlahnya tidak akan jauh dari angka tersebut), Kitab shahih Muslim berakhir di hadits no 3.033 (sebagian pendapat mengatakan sekitar 5000an), Sunan Abu Daud memuat sekitar 5.000an hadits, Sunan Tirmidzi memuat sekitar 4000an hadits, Sunan An Nasa’i memuat sekitar 5000an hadits, Sunan Ibnu Majah sekitar 4.300an hadits, Shahih Ibnu Hibban sekitar 3.000an hadits, Al Muwatha’ Imam Malik sekitar 1.600an hadits, Musnad Ahmad bin Hanbal sekitar 27.000an hadits.

Selain menghapal semua hadits yang sudah tertulis di kitab, tentu saja harus diteruskan untuk menghapal hadits yang belum dibukukan, cara ini hanya bisa di dapatkan dengan jalan berguru kepada ulama hadits yang menyimpan hadits yang mungkin didapatkan dari guru-gurunya, gurunya dapat dari guru dari gurunya, dan seterusnya hingga kepada Rasulullah saw.  sehingga hadits tersebut belum pernah dibukukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemah Kitab Alala dalam Bahasa Jawa dan Indonesia

Shalawat Badawiyah Kubro (An-Nurooniyah) dan Fadhilahnya

Shalawat Tasmiyah