Postingan

Tempat Keramat di Kabupaten Musi Banyuasin

Didaerah Musi Banyuasin cukup banyak Tempat tempat yang dianggap keramat, hanya saja tidak terpelihara. Kalau dizaman dahulu para kaum yang ditugaskan mengurusi tempat-tempat keramat tersebut. Di Sekayu ada tempat-tempat yang zaman dahulu dianggap keramat, ialah: 1. Keramat Kilat Kemarau 2. Puyang Rio Kaos 3. Puyang Depati Sukarami : 1. Keramat Puyang Panjang 2. Keramat Saidina Mansur 3. Puyang Jerambah Belimbing 4. Keramat Kecik Lumpatan : 1. Keramat Bangun Tambun Bongen 2. Keramat Muara Sungai Sirih 3. Keramat Ulak Enau Gadis   Bailangu : 1. Keramat Bongen Tambun 2.Keramat Panjang Modim 3. Keramat Puyang dak Bapusat 4. Keramat Puyang Janggut 5. Keramat Puyang Seta Jaya 6. Keramat Puyang Putih Mubun 7. Keramat Puyang Nganggak Rantau Panjang : 1. Keramat Puyang Kebal 2. Keramat Puyang Koneng Karang Anyar : 1. Keramat Puyang Ketip 2. Keramat Pangeran Baung 3. Keramat Puyang Lantaran 4. Keramat Puyang Mataram 5. Keramat Puyang Lebe Ulak Teberau : 1. Keramat Ginde Sugih 2. Keramat Penjage

Bulan Muharram Saran untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

 Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Oleh Suryono Zakka Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارْ، تَذْكِرَةً لِأُولِى الْقُلُوْبِ وَالْأَبْصَارْ، وَتَبْصِرَةً لِّذَوِي الْأَلْبَابِ وَالْاِعْتِبَارْ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِٰلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهْ الْمَلِكُ الْغَفَّارْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  سَيِّدُ الْخَلاَئِقِ وَالْبَشَرْ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأٰلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَطْهَارْ. أَمَّا بَعْدُ.   فَيَآأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ فِيْ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ،  بِسْمِ ٱللّٰهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيمِ .    إِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوا وَجَٰهَدُوا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أُولَٓئِكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللهِۚ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ Jamaah

Ideologi-Ideologi Anti NKRI

Oleh Suryono Zakka Walau telah sekian lama NKRI berdiri, namun upaya-upaya untuk merongrong kedaulatannya terus dan tetap ada. Upaya kelompok tertentu untuk menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi lain atau mengganti ideologi Islam moderat di Indonesia dengan ideologi radikal nyata adanya.  Beberapa ideologi asing yang sangat berbahaya yang jelas-jelas mengancam persatuan bangsa diantaranya: 1. Wahabisme Ideologi yang diperkenalkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab an-Najdi adalah ideologi ekstrim yang merusak kemurnian Islam. Ideologi radikal yang menolak keanekaragaman madzhab dan tafsir. Ideologi Wahabi menolak pluralitas tafsir agama dan khilafiyah. Mereka memonopoli kebenaran.  Efek dari ideologi Wahabi adalah paham takfiri dan terorisme. Mengkafirkan umat Islam diluar golongannya. Gampang menuduh sesat dan kafir hanya karena perbedaan penafsiran. Menurut Wahabi, tidak ada tafsir agama melainkan kebenaran tunggal. Diluar pemahaman mereka, semua sesat dan ahli neraka. Begitu do

Apakah Islam Agama Perang?

Oleh Suryono Zakka Ada sebagian kelompok menganggap bahwa Islam agama perang yakni agama yang mengajak pada pertumpahan darah. Pemahaman ini muncul dari kelompok diluar Islam atau Barat yang tidak memahami sepenuhnya ajaran Islam dan juga muncul dari kelompok internal umat Islam (kelompok radikal) yang gagal paham memahami konsep jihad. Baik Barat maupun kelompok radikal memahami Islam sebagai agama perang dengan alasan didalam Al-Qur'an tercantum banyak ayat tentang jihad dan qital (perang) serta nabi Muhammad menyebarkan Islam dengan menghunus pedang bahkan nabi Muhammad memimpin banyak peperangan. Pemahaman Barat dan kelompok radikal yang demikian tidaklah benar bahkan menyimpang dari pemahaman Islam yang sebenarnya. Islam adalah agama damai, agama keselamatan. Bukan agama perang. Bukan agama yang suka menghunus pedang. Bukan agama yang mengajak untuk membunuh dan menumpahkan darah. Berikut saya uraikan bukti-bukti bahwa Islam adalah agama damai, bukan agama perang dian

Konsep Aswaja Perspektif NU

Setiap firqah (golongan) mengklaim sebagai Ahlussunnah Wal Jamaah. Baik NU, Muhammadiyah, FPI, Salafi-Wahabi maupun sekte atau Ormas lain sah-sah saja mengaku sebagai Aswaja dalam rangka untuk mencari pengikut.  Nadhlatul Ulama (NU) sebagai Ormas terbesar di Indonesia bahkan Ormas terbesar di dunia memiliki khashaish atau kekhususan dalam memahami Aswaja. Konsep Aswaja perspektif NU (baca: Aswaja An-Nahdliyah) ini untuk membedakan antara Aswaja yang dipahami NU dengan Aswaja yang dipahami oleh Ormas atau sekte diluar NU.  Adapun Aswaja dalam perspektif NU adalah: 1. Dalam bidang akidah, NU menganut konsep tauhid yang dipelopori oleh Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi.  2. Dalam bidang fikih, NU mengakomodasi salah satu madzhab empat yakni madzhab Maliki, madzhab Hanafi, madzhab Syafi'i dan madzhab Hambali.  3. Dalam bidang tasawuf, NU menganut tasawuf yang mu'tabar (lurus) sebagaimana yang dikonsepkan oleh imam Abu Hamid Al-Ghazali dan im

Kiai Wahab dan Ilmu Lembu Sekilan

KIAI WAHAB DAN ILMU LEMBU SEKILAN: Penusantaraan Ilmu yang berbahasa Arab Masalah kreatvitas dalam pengolahan ilmu, orang Nusantara sangat lihai. Kalau senjata tajam di negara-negara Arab, pada umumnya kisahnya hanya berkait dengan ketajaman saja, tapi kalau di Indonesia bisa lebih dari ketajaman, mulai dari ramuan racun hingga kekuatan mistisnya. Para agamawan pemelihara tradisi Nusantara seperti Walisongo juga pandai mengelola hal sejenis agar berkemistri dengan masyarakat sehingga dakwahnya tidak serasa "menggurui" atau memandang sebelah mata terhadap kreasi asli masyarakat Nusantara. Pun demikian dengan para tokoh NU. Contohnya adalah Mbah Kiai Wahab Chasbullah yang tidak hanya  mengapresiasi tradisi baik yang ada di Nusantara terkait dengan relasi politik dan kemasyarakatan seperti yang ditulis di buku Tambakberas dengan istilah "keris keras" untuk keberanian maju menghadapi musuh, atau istilah cancut taliwondo yang sudah terkenal dalam saran Mbah Kiai W

Adakah Qabliyah Shalat Jum'at?

Para ulama sepakat bahwa shalat sunnat yang di lakukan setelah shalat jum'at adalah sunnah dan termasuk rawatib ba'diyah Jum'at. seperti yang di riwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Bukhari: عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ الجُمْعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعاً ”Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ”Jika salah seorang di antara kalian shalat Jum’at hendaklah shalat empat rakaat setelahnya”. (HR. Bukhari dan Muslim). Sedangkan shalat sunnah sebelum shalat Jum'at terdapat dua kemungkinan. Pertama, shalat sunnah mutlak, hukumnya sunnah. Waktu pelaksanannya berakhir pada saat imam memulai khutbah. Kedua, shalat sunnah qabliyyah Jum'at. Para ulama berbeda pendapat tentang shalat sunnah qabliyyah Jum’at. Pertama, shalat qabliyyah Jum’ah dianjurkan untuk dilaksanakan (sunnah). Pendapat ini di kemukakan oleh Imam Abu Hanifah, Syafi&