Mengapa Kiai Ma'ruf Bersedia Menjadi Wapres Pendamping Jokowi?


1. *Kiai Ma'ruf bersedia karena ulama NU-lah yang mengajukan namanya sebagai calon pendamping Presiden Jokowi.*
*Saya mau karena diminta ulama, ulama NU yang menawarkan. Kalau Pak Jokowi memilih cawapres dari NU, ya, Ma'ruf Amin.* *Saya bersyukur karena dipilih (para) Kyai jadi cawapres*

2. *Kiai Ma'ruf bersedia karena ini "panggilan negara".*
 *Sebagai warga NU, apalagi Rais Aam PBNU, sudah menjadi kewajiban untuk menyerahkan jiwa raga demi Indonesia, karena NU lah yang "membidani" kelahiran "bayi" yang bernama Indonesia.*
 *NU lah peletak bentuk negara "DARUL SALAM" bukan Darul Islam, saat Muktamar NU di Banjarmasin tahun 1935, jauh-jauh hari sebelum Indonesia lahir.*
*Dari "Darul Salam" ( Negara Damai atau Negara Islami ) inilah lahir Pancasila, Bhenika Tunggal Ika, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia ( PBNU 4 pilar bangsa).*
 *Sehingga ulama NU sangat peduli dengan nasib bangsa ini.*

*NU (tentu bersama komponen nasionalis religius lainnya) adalah pemilik sah negeri ini.*

3. *Kiai Ma'ruf bersedia jadi pendamping Bp Jokowi karena demi keutuhan Indonesia, dimana gerakan anti Pancasila, anti NKRI begitu marak saat ini.*

*Khilafah HTI Cs sudah terang-terangan dihadap-hadapkan vis a vis dengan Pancasila.*

*Gerakan ini diawali dengan proyek politisasi agama, dimana Islam yang awalnya tinggi dan mulya sebagai agama hanif, didegradasi (diturunkan) menjadi ideologi politik sempit kekuasaan.*
*Islam digunakan sebagai alat pembungkam lawan dan ambisi kekuasaan mereka.*

4. *Kiai Ma'ruf bersedia menjadi pendamping Bp Jokowi karena lawan Bp Jokowi memakai isu politisasi agama.*

*Isu politisasi agama perlu diimbangi bahkan dibungkam hanya dengan menempatkan orang ahli agama untuk berada dipusaran tersebut, sehingga diharapkan kedepan politisasi agama hilang dari kancah perpolitikan di Indonesia.*

*Untuk menggaet dukungan politik harus memakai alasan rasional, kinerja yang bagus, program yang menyentuh rakyat, akhlak yang mulia, bukannya "memperkosa" agama.*

*Untuk itulah pentingnya Kiai Ma'ruf amin hadir pada saat yang tepat seperti saat ini.*

*Ditengah-tengah kondisi semacam inilah, ulama NU harus "turun gunung dari pertapaannya".*

*Indonesia memanggil.* *Karena perusak dan perongrong NKRI sudah terang-terangan ada di depan mata.*

*Apa itu pakai nama Khilafah ataupun NKRI Bersyariah.*
*Itu semua hanyalah kata-kata manis, sok agamis, formalis dan politisasi Islam demi ambisi kekuasaan mereka.*

*Jangan heran ketika kemudian mereka menfitnah Kiai Ma'ruf amin dengan keji.* *Menuduh gila jabatan, ulama su', telah dibeli rezim, ulama pemerintah, penjual agama, sudah tua pikun sakit-sakitan, pelupa, dibodohin Presiden Jokowi, dimanfaatkan Presiden Jokowi dan narasi hoax lainnya.*

*Ketahuilah, semua tuduhan keji itu hanyalah fitnah belaka.*

*Coba fikir baik-baik :*

1. *Tuduhan dimanfaatkan Presiden Jokowi.*
*Ini tuduhan sangat tidak berdasar.*
*Bagaimana mungkin Kyai Ma'ruf bisa dimanfaatkan, bisa dibodohi ?*
*Beliau itu bukan orang bodoh, beliau adalah Rais Aam PBNU, posisi tertinggi dalam struktur organisasi NU, organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan terbesar di dunia.*

*Jika Rais Aamnya bisa dibodohi misalnya, bisa dimanfaatkan, bagaimana dengan ulama NU di bawahnya ?* *Bagaimana dengan warga nahdliyin ?.* *Pasti itu tak mungkin.*

*Bagi Orang NU jangan termakan propaganda para pembenci NU dalam menista Kyai  Ma'ruf karna pasti akan kualat dan ilmunya tak akan manfaat.* *Kyai Ma'ruf adalah pemimpin tertinggi di NU... INGAT BAIK BAIK ITU.*

*Beliau seorang Kyai bukan sekedar Kyai biasa, tapi Kyai yang sudah aral melintang di dunia akademisi, organisasi dan beliau seorang Kyai politisi.*
*Beliau bukan Kyai pelosok yang tahunya cuma agama awam politik sehingga mudah dipolitiki dan dikibuli.*
*Sejak remaja beliau sudah aktif di dunia politik dan organisasi.*
*Kyai Ma'ruf tak bisa dipolitiki karena sudah terbiasa di dunia politik dan organisasi.*

*Kalau kyai pelosok yang tahunya cuma agama, jauh dari pengetahuan trend politik lokal, nasional, regional dan global, akan mudah dipolitiki.*
*Maka jangan heran jika ada kyai bahkan pengasuh pesantren yang tak sadar bahwa sudah masuk dalam skenario politik lawan untuk dibenturkan dengan NU dan Ulama PBNU.*

*Beliau KH Ma'ruf amin seorang doktor, pakar ekonomi syariah, Ketum MUI, Rais Aam PBNU, dosen dan politikus.*
*Beliau sudah mengenyam asam garam politik sejak muda saat duduk sebagai anggota DPRD, dan sampai saat ini mengikuti perkembangan politik, tentu juga perkembangan agama, sehingga tidak masuk akal jika Kyai Ma'ruf hanya dimanfaatkan, dibohongi, dan dipolitiki.*

*Justru yang akan terjadi senergi anatara Kyai dan santri KH Ma'ruf amin Bp Ir H Jokowidodo yang sangat ditakuti gerombolan radikalis teroris dan mafia koruptor.*

*Kyai Ma'ruf akan bertindak sebagai pensehat pendamping, Sementara Bp H Jokowi sebagai ekskutor pelaksana agenda besar ulama NU dalam membumikan konsep Islam Nusantara, Islam moderat Islam rahmatan lil alamin, dengan menenggelamkan Islam radikal, Islam fundamental, Islam garis keras dan Islam teroris.*

2. *Tuduhan terhadap kubu pasangan  Bp Jokowi-Kyai Ma'ruf tersusupi PKI, Ini hal yang tak masuk akal.*

*Bagaimana mungkin ?!, sedangkan NU itu "pakar" terkait permasalahan PKI, kok katanya PKI mau bangkit pada kubu yang ada NU nya.*

*Jika mereka mau jujur, siapa yang menumpas PKI, siapa yang paling dirugikan oleh PKI ?*  *Jawabnya Ya sudah pasti NU dan Ulama Kyai NU.*

 *Faktanya, NU (Banser NU) bersama komponen bangsa yang lain, yang menumpas PKI, disaat ormas-ormas yang sekarang ini koar-koar anti PKI entah Kemana ketika itu ?*
*Yang berjasa menumpas PKI itu NU, bukan ormas-ormas kesiangan itu, lha kok sekarang seakan-akan mereka paling berjasa.*
*NU lah yang tahu kondisi PKI karena bersinggungan dalam penumpasan.*
*NU tahu, apakah PKI mau bangkit atau tidak, seberapa kekuatan dan bahaya PKI.*

*Dan sampai sekarang NU tahu bahwa PKI tidak akan bangkit.*   *Disamping kekuatan di Indonesia sudah lemah (bahkan sirna) "kerajaan" komunis dunia juga sudah pada hancur.*

*Jika toh, ini misal, PKI benar-benar bangkit, pasti mudah menumpasnya.*
*Saat itu saja (tahun 1965 an) berhasil ditumpas dengan kondisi kekuatan TNI dan rakyat yang seadanya, belum canggih, seperti saat ini.*

*Sekarang Persenjataan TNI sudah canggih dan Ansor Banser sudah semakin besar dan kuat.*
*Jadi kebangkitan PKI itu hanyalah,sekedar isu belaka yang sengaja dihembuskan oleh gerombolan radikalis teroris untuk menutupi kedok dan niat jahatnya yang lebih kejam lebih keji dari PKI.*

*Jadi kesimpulannya, pasangan no 1 K H Ma'ruf amin Bp Ir H Jokowi sangat ditakuti gerombolan radikalis teroris dan mafia koruptor.*

*Sudah faham kan ?!*

*MARI BERJUANG BERSAMA UNTUK PEMENANGAN CALON PEMIMPIN  KITA*
*BP IR H JOKOWI KH MA'RUF AMIN                   DEMI KEDAMAIAN DAN KEJAYAAN INDONESIA*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemah Kitab Alala dalam Bahasa Jawa dan Indonesia

Shalawat Badawiyah Kubro (An-Nurooniyah) dan Fadhilahnya

Karomah Habib Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Malang