Konsep Aswaja Perspektif NU
Setiap firqah (golongan) mengklaim sebagai Ahlussunnah Wal Jamaah. Baik NU, Muhammadiyah, FPI, Salafi-Wahabi maupun sekte atau Ormas lain sah-sah saja mengaku sebagai Aswaja dalam rangka untuk mencari pengikut. Nadhlatul Ulama (NU) sebagai Ormas terbesar di Indonesia bahkan Ormas terbesar di dunia memiliki khashaish atau kekhususan dalam memahami Aswaja. Konsep Aswaja perspektif NU (baca: Aswaja An-Nahdliyah) ini untuk membedakan antara Aswaja yang dipahami NU dengan Aswaja yang dipahami oleh Ormas atau sekte diluar NU. Adapun Aswaja dalam perspektif NU adalah: 1. Dalam bidang akidah, NU menganut konsep tauhid yang dipelopori oleh Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi. 2. Dalam bidang fikih, NU mengakomodasi salah satu madzhab empat yakni madzhab Maliki, madzhab Hanafi, madzhab Syafi'i dan madzhab Hambali. 3. Dalam bidang tasawuf, NU menganut tasawuf yang mu'tabar (lurus) sebagaimana yang dikonsepkan oleh imam Abu Hamid Al-Ghazali...