Apakah Telur yang Ada dalam Bangkai Ayam Halal dimakan?
فرع: البيضه التي في جوف الطائر الميت فيها ثلاثة أوجه حكاها الماوردي والروياني والشاشي أصحها، وهو قول ابن القطان وأبي الفياض، وبه قطع الجمهور إن تصلبت فطاهرة وإلا فنجسة. والثاني طاهرة مطلقاً، وبه قال أبو حنيفة لتميزها عنه فصارت بالولد أشبه
Status telur yang terdapat di dalam hewan burung yang mati terdapat tiga pendapat, seperti yang disampaikan oleh Al-Mawardi, Ar-Rawyani, dan Asy-Syasyi. Pendapat yang paling sahih adalah pendapat Ibnu al-Qattan dan Abi al-Faid yang juga dipastikan oleh mayoritas ulama bahwa ketika telur sudah mengeras maka telur tersebut suci, namun jika telur tidak mengeras maka telur tersebut najis. Pendapat kedua, telur yang terdapat dala perut hewan burung yang mati berstatus suci secara mutlak, pendapat ini seperti yang disampaikan oleh Abu Hanifah dengan dalih telur tersebut sudah dapat dibedakan dengan hewan yang mati, maka telur tersebut lebih serupa dengan anak hewan (yang masih hidup dalam perut induk yang telah mati).”
والثالث نجسة مطلقاً، وبه قال مالك لأنها قبل الإنفصال جزء من الطائر وحكاه المتولي عن نص الشافعي رضي الله تعالى عنه. وهو نقل غريب شاذ ضعيف.
Pendapat ketiga, telur tersebut berstatus najis secara mutlak, pendapat ini dikemukakan oleh Imam Malik, sebab telur ketika belum terpisah (dari Induknya) merupakan bagian (juz) dari hewan burung. Imam Al-Mutawalli juga menyampaikan pendapat tersebut dari penjelasan Imam Syafi’I. Namun penukilan tersebut dianggap aneh, dan merupakan pendapat yang syadz dan lemah. (Hayat al-Hayawan al-Kubra, juz 1, hal. 462)
Komentar
Posting Komentar