Apakah Ada Masalah dengan Islam Nusantara?


Mengapa Istilah “Islam Nusantara” banyak dipersoalkan kaum unyu2 WAHABIYUN, HATEI, PEKAES?

Apakah Islam Nusantara akan menggugurkan kewajiban seorang Muslim: Membaca kalimat Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, Berhaji? Tidak.

Apakah Islam Nusantara akan melarang orang Berqurban, Bersedekah, Bangun Mesjid dan amalan2 lainnya? Juga tidak.

Apakah Islam Nusantara akan menolak Allah,  Rasulullah, 6 rukun iman, 5 rukun Islam? Tidak juga.

Lalu apa makna Islam Nusantara?

Islam Nusantara adalah terminologi pemahaman yg muncul akibat menguatnya paham ‘pekok’ ala WAHABI, JAD dan berbagai macam handai tauladannya. Yakni polah pandangan yang amat kaku, tidak sesuai karakter penduduk Nusantara.

Perbedaannya dimana?

Perbedaan tersebut lebih kepada cara dakwah, sikap. Islam Nusantara lbh mengedepankan sifat yg luhur dalam berdakwah, mengajak bukan menyepak. Merangkul bukan memukul. Menghargai pemeluk lain bukan melukai pemeluk lain.

Ini berbeda dengan sikap Islam garis keras, kaku. Sedikit2main tuduh kafir, sesat, bid’ah. Sekedar beda paslon dianggap murtad. Berdakwah memaksakan kehendak. Sesama Muslim namun beda mazhab dituduh sesat. Apalagi terhadap Non Muslim, sudahlah, tempatmu di neraka. Semuanya hendak dimusuhi.

Sikap  kaku, ekstrim seperti itulah yg membuat dunia Islam di Timur-Tengah koyak hebat bak NERAKA. Sesama Muslim perang terus. Padahal katanya dunia sudah hampir kiamat. Perang kok dari orok sampai kiamat? Apa kata setan?

Hari ini atas nama Jihad kaum WAHABI pasang bom di mesjid kaum Syiah, dyar! Kampus koe, tubuh2 pun berserakan. Besok kaum Syiah membalas, dyar kampus juga koe. Begitu terus dan terus. Kayak orang gila, gak punya otak. Lalu dengan amat bodoh mereka berdalih bahwa hal itu atas perintah Allah. Dasar setres, apa mungkin Allah mengadu domba sesama mereka?

Belum puas buat teror di Timur-Tengah, masuk ke negara yg aman. Masuk ke Philipina, hancur kita Marawi. Masuk ke Indonesia, bom sana bom sini, ratusan orang tewas.

Apakah cara2 pekok seperti itu akan membuat Islam lebih mulia, harum? Jelas tidak, cara2 pekok seperti justru merusak citra Islam.

Hal seperti inilah yg ditolak kaum waras di negeri ini, lalu memunculkan istilah ISLAM NUSANTARA. Yang mengedepankan keluhuran agama dalam bersikap dan berdakwah. Kita tidak menolak Islam sebagai agama, yang kita tolak adalah pandangan kaku, pekok atas nama agama.

Singkatnya, Islam Nusantara adalah Islam yg luwes, mengedepankan sifat waras, bersikap bijak, berpikir cerdas. Menolak paham Islam garis gila yg justru merusak keluhuran Islam itu sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shalawat Badawiyah Kubro (An-Nurooniyah) dan Fadhilahnya

Terjemah Kitab Alala dalam Bahasa Jawa dan Indonesia

Shalawat Tasmiyah